Senin, 02 Desember 2024 10:43 WIB

Mengenal Bantuan Hidup Dasar

Responsive image
16
Nur Aining Samawati, S.Kep., Ners - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Bantuan Hidup Dasar (BHD) adalah serangkaian pertolongan pertama yang dirancang untuk menyelamatkan kehidupan seseorang yang mengalami kondisi medis yang mengancam nyawa, seperti henti jantung, henti napas dan korban tidak sadarkan diri. BHD bisa digunakan dalam situasi apa saja, mulai dari serangan jantung hingga kasus kecelakaan mobil. BHD dapat dilakukan oleh siapa saja, tidak hanya oleh tenaga medis atau petugas pertolongan pertama tetapi juga bisa dilakukan oleh orang awam. Tindakan BHD dapat membuat pengaruh besar dalam menyelamatkan hidup seseorang. Beberapa kondisi medis, seperti serangan jantung atau napas tersumbat, membutuhkan tindakan cepat dan efektif untuk menjadikan korban tetap hidup hingga bantuan medis yang lebih profesional datang. Keterlambatan dalam memberikan BHD dapat berakibat fatal, dan itulah mengapa penting untuk mengetahui dan memahami tindakan yang tepat saat terjadi keadaan darurat.

Berikut ini adalah langkah-langkah BHD dasar yang harus diketahui dan dikuasai :

1.  Panggil Bantuan Medis : Langkah pertama dalam BHD adalah memanggil bantuan medis secepat mungkin. Ini bisa dilakukan dengan menghubungi nomor telepon darurat di wilayah setempat. Saat menelepon berikan informasi yang jelas tentang lokasi kejadian, kondisi korban, dan tindakan yang telah dilakukan. 

2.  Cek Respon / Keadaan Korban : Setelah memanggil bantuan medis, langkah berikutnya adalah mengevaluasi keadaan korban. Lakukan tepukan pada bahu korban sambil memanggil “Pak / Bu atau nama korban”. Perhatikan apakah korban tidak responsif atau tidak bernapas dengan normal. Jika korban tidak responsif, segera mulai melakukan Bantuan Hidup Dasar / BHD.

3.  Periksa Denyut Jantung dan Napas Korban : untuk mengetahui apakah detak jantung korban berdenyut atau tidak, letakkan tiga jari anda (jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis) dengan jarak sekitar 3 jari dari leher bagian tengah. Jika tidak teraba nadi, segera lakukan Cardiopulmonary Resuscitation (CPR).

4.  Lakukan CPR : CPR atau teknik pemompaan jantung paru adalah tindakan yang bisa dilakukan untuk memompa darah ke seluruh tubuh korban ketika jantung tidak berdetak. Langkah ini meliputi kompresi dada dan ventilasi udara dengan rasio 30 kali kompresi dan 2 kali ventilasi, serta memastikan bahwa korban terus menerima oksigen.

Jika tersedia alat Defibrilator, segera berikan Defibrilator guna untuk membantu memulihkan detak jantung korban. Defibrilator adalah alat medis yang menggunakan arus listrik untuk memulihkan detak jantung yang tidak beraturan atau berhenti. Meskipun defibrilator harus dioperasikan oleh orang yang terlatih, tetapi jika Anda mengetahui cara penggunaannya, Anda bisa membantu menyelamatkan hidup korban. Jangan hentikan BHD sampai bantuan medis tiba. Perlu dipahami, BHD harus tetap dilakukan sebisa mungkin sampai bantuan medis tiba, kecuali penolong sudah kelelahan untuk melakukan BHD. Perlu diperhatikan untuk selalu menjaga keamanan korban saat melakukan BHD. Pastikan lingkungan di sekitar korban aman dan tidak berbahaya. Jika terdapat bahaya yang mengancam, seperti api atau ledakan gas, segera pindahkan korban ke tempat yang aman sebelum memulai BHD. Lakukan BHD sesuai dengan pelatihan: Pastikan untuk melakukan BHD sesuai dengan pelatihan yang sudah Anda dapatkan. Jika Anda tidak yakin tentang langkah-langkah yang harus dilakukan, ikuti instruksi operator darurat atau minta bantuan dari orang yang lebih berpengalaman. Terus perbaharui pengetahuan dan keterampilan BHD: Pengetahuan dan keterampilan BHD perlu dipelajari dan diperbaharui secara berkala. Ada banyak program pelatihan BHD yang tersedia, baik di tingkat masyarakat maupun di tempat kerja. Selalu berusaha untuk memperbaharui pengetahuan dan keterampilan Anda dalam melakukan BHD agar Anda siap dalam menghadapi situasi darurat. Dalam melakukan BHD, kecepatan tindakan dan ketepatan langkah sangat penting. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk mengetahui langkah-langkah BHD dasar, sehingga dapat memberikan pertolongan pertama yang tepat dan efektif dalam situasi darurat. Selain itu, pelatihan dan pengetahuan BHD juga dapat meningkatkan rasa percaya diri dan mengurangi ketakutan saat menghadapi situasi darurat.

Penting untuk diingat bahwa BHD bukan hanya tanggung jawab orang yang memiliki pelatihan medis, tetapi juga tanggung jawab setiap orang. Setiap detik dapat membuat perbedaan dalam situasi darurat dan BHD dapat membuat perbedaan antara hidup dan mati. Oleh karena itu, mari bersama-sama belajar dan menguasai BHD untuk menyelamatkan hidup orang lain dan menjadi pahlawan dalam kehidupan orang lain.

 

Referensi :

Rustandi Handi, dkk. 2023. Pemahaman dan Pengetahuan tentang Bantuan Hidup Dasar pada Siswa Kelas XII SMA IT IDRA Bengkulu. Universitas Dehasen Bengkulu. Jurnal Dehasen Mengabdi Volume 2 Nomer 1.

Ana Dwi Karisma, dkk. 2023. Pengetahuan Bantuan Hidup Dasar dengan Tingkat Kecemasan Keluarga pada Pasien Henti Jantung. Program Studi Sarjana Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Husada Jombang. Journal of Education Research 4(1) 2023.

https://ofi.ffarmasi.unand.ac.id/djarum/ http://103.88.229.78/djarum https://oasis.iik.ac.id:7443/djrm/