Jumat, 01 November 2024 11:01 WIB

Gigi Supernumerary dan Perawatan Ortodonsi

Responsive image
366
drg. Emmy Hastuti, M.Kes - RSUP Fatmawati Jakarta

Kita memiliki dua set gigi selama hidup kita. Ini adalah gigi sulung (susu) dan gigi dewasa. Orang biasanya memiliki 20 gigi sulung dan 32 gigi dewasa. Mungkin juga memiliki gigi tambahan, atau supernumerary. Jenis gigi tambahan yang paling umum disebut mesiodens. Mesiodens muncul di bagian depan rahang atas (premaxilla) di antara atau di belakang dua gigi depan (gigi seri). Biasanya berbentuk kerucut dan lebih sering terjadi pada gigi dewasa dibandingkan gigi susu. Mesiodens jarang terjadi. Meskipun prevalensinya dapat berbeda-beda berdasarkan lokasi dan komunitas, prevalensinya diperkirakan mempengaruhi antar lokasi dan komunitas 0,15 dan 1,9 persen dari populasi umum. Ini juga lebih sering terjadi pada pria dibandingkan pada wanita. Jika mesiodens muncul, penting untuk menanganinya tepat waktu. Sebab, membiarkannya berpotensi menimbulkan masalah gigi di kemudian hari.

Supernumerary teeth (gigi berlebih) sering kali ditemukan dalam praktek sehari-hari, khususnya pada pasien anak-anak dengan tahap pertama kelainan gigi yang dapat menyebabkan maloklusi. Sehingga dibutuhkan perawatan baik dengan ekstraksi jika diperlukan dan dilanjutkan dengan perawatan ortodonti. Tujuan penulisan ini untuk membahas dan mengetahui (1) penyebab gigi supermumerary dan maloklusi akibat gigi supernumerary (2) berbagai tindakan pencegahan dengan koreksi dan perawatan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya maloklusi.

Dapat disimpulkan bahwa: (1) penyebab gigi supernumerary dapat berasal dari faktor heriditer, gangguan/anomali pertumbuhan gigi dan jaringan-jaringan lainnya serta beberapa teori yang mengemukakan etiologi seperti teori avatisme dan teori dikotomi. Gigi supernumerary ini merupakan suatu masalah yang cukup serius pada pasien karena dapat menjadi faktor resiko maloklusi terutama bila gigi supernumerary ini tumbuh di bagian anterior diantara kedua gigi insisif(mesiodens) sehingga pasien merasa tidak nyaman yang dapat berakibat mengganggu penampilan. (2) perlu dilakukan diagnosis dan rencana terapi yang tepat dimana perawatan ortodonti dibutuhkan sesuai dengan kasus yang dapat terjadi antara lain Kasus Diastema, Kasus Gigi Impaksi, Kasus Crowding/ Gigi berjejal, Kasus Rotasi Gigi. Manajemen orthodonti yang dapat dilakukan adalah perawatan dengan alat ortodontik cekat atau alat ortodontik lepasan, dan terakhir diberikan retensi untuk stabilisasi agar tidak terjadi relaps.

 

Referensi :

Christine Frank, Jill Seladi-Schulman, Apa yang Bisa Menyebabkan Seseorang Memiliki Gigi Ekstra (Mesiodens)? pada tanggal 5 Oktober 2021.

https://www-healthline-com.translate.goog/health/dental-and-oral-health/mesiodens?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=sc#summary

Sumber gambar :

Freepik (Close up on dentist instruments) https://www.freepik.com/free-photo/close-up-dentist-instruments_94938513.htm#fromView=search&page=1&position=0&uuid=332426c3-d88c-493e-b5ae-61ef126eeced