Rabu, 08 Januari 2025 17:17 WIB

Fluorosis Penyebab, Gejala, dan Penanganannya

Responsive image
228
drg. Emmy Hastuti, M.Kes - RSUP Fatmawati Jakarta

Fluorosis adalah kondisi yang memengaruhi kesehatan gigi, ditandai dengan munculnya bintik-bintik putih atau cokelat pada enamel gigi. Penyebab utama dari fluorosis adalah paparan fluorida yang berlebihan selama masa perkembangan gigi permanen, yang biasanya terjadi pada anak-anak di bawah usia 8 tahun. Meskipun kondisi ini tidak menimbulkan risiko kesehatan yang serius, dampaknya pada estetika gigi bisa memengaruhi rasa percaya diri. Artikel ini akan membahas gejala, penyebab, pencegahan, serta penanganan fluorosis.

Gejala Fluorosis

Fluorosis ditandai dengan perubahan warna pada permukaan gigi. Pada kasus ringan, gigi mungkin hanya menunjukkan bintik-bintik putih kecil yang nyaris tidak terlihat. Namun, pada kasus yang lebih parah, bintik-bintik tersebut dapat berubah menjadi bercak cokelat muda atau cokelat tua yang lebih mencolok dan menutupi sebagian besar gigi. Pada kasus fluorosis yang sangat parah, enamel gigi bahkan bisa mengalami kerusakan yang lebih serius berupa cekungan atau lubang kecil pada permukaannya.

Berdasarkan tingkat keparahannya, fluorosis dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kategori:

  1. Fluorosis sangat ringan: Pada tahap ini, hanya ada beberapa bintik putih kecil yang menutupi kurang dari 25% permukaan gigi.

  2. Fluorosis ringan: Bintik putih menutupi hingga 50% permukaan gigi.

  3. Fluorosis sedang: Lebih dari setengah permukaan gigi tertutupi bintik putih atau bercak cokelat.

  4. Fluorosis parah: Hampir seluruh permukaan gigi mengalami perubahan warna dengan munculnya cekungan atau lubang kecil di enamel.

Penyebab Fluorosis

Fluorosis terjadi ketika seseorang terpapar fluorida secara berlebihan selama masa perkembangan gigi. Fluorida adalah mineral yang biasa ditemukan dalam air dan makanan tertentu, serta dalam produk kesehatan gigi seperti pasta gigi dan air minum yang diberi tambahan fluorida. Meskipun fluorida bermanfaat untuk mencegah kerusakan gigi, paparan yang berlebihan, terutama pada anak-anak, dapat menyebabkan fluorosis.

Beberapa sumber utama paparan fluorida meliputi:

  1. Air minum berfluorida: Di banyak daerah, fluorida ditambahkan ke dalam air minum sebagai upaya untuk mencegah kerusakan gigi. Namun, paparan fluorida yang terlalu tinggi dari air minum dapat meningkatkan risiko fluorosis.

  2. Pasta gigi berfluorida: Anak-anak yang tidak sengaja menelan pasta gigi saat menyikat gigi berpotensi terpapar fluorida dalam jumlah yang berlebihan. Orang tua perlu memastikan bahwa anak-anak mereka tidak menelan pasta gigi saat menggosok gigi.

  3. Suplemen fluorida: Suplemen fluorida yang diberikan kepada anak-anak yang sudah mendapatkan cukup fluorida dari air minum dan pasta gigi juga bisa meningkatkan risiko terjadinya fluorosis.

Diagnosis Fluorosis

Fluorosis biasanya dapat didiagnosis melalui pemeriksaan gigi rutin oleh dokter gigi. Dokter akan memeriksa perubahan warna pada gigi dan mengidentifikasi tingkat keparahan fluorosis berdasarkan pola bintik atau bercak yang terlihat. Penting bagi orang tua untuk memastikan anak-anak mereka rutin memeriksakan kesehatan gigi, terutama jika tinggal di daerah dengan kadar fluorida yang tinggi dalam air minum.

Pencegahan Fluorosis

Pencegahan fluorosis berfokus pada pengendalian jumlah fluorida yang dikonsumsi oleh anak-anak selama masa perkembangan gigi mereka. Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan meliputi:

  1. Menggunakan pasta gigi dengan benar: Orang tua harus mengawasi anak-anak mereka saat menggosok gigi, memastikan bahwa mereka menggunakan pasta gigi dalam jumlah yang sesuai (seukuran biji jagung) dan tidak menelan pasta gigi saat menggosok gigi.

  2. Memantau kadar fluorida dalam air minum: Jika air minum di rumah mengandung fluorida dalam kadar yang tinggi, orang tua dapat mempertimbangkan menggunakan air botolan rendah fluorida atau memasang sistem penyaringan air untuk mengurangi kadar fluorida yang terpapar pada anak-anak.

  3. Menghindari pemberian suplemen fluorida yang tidak diperlukan: Suplemen fluorida sebaiknya diberikan hanya atas rekomendasi dokter gigi atau dokter anak untuk menghindari paparan berlebih.

Penanganan Fluorosis

Fluorosis ringan biasanya tidak memerlukan pengobatan khusus karena bintik-bintik putih pada gigi sering kali tidak terlihat dengan jelas. Namun, pada kasus yang lebih parah di mana perubahan warna gigi cukup mencolok, beberapa perawatan kosmetik dapat dilakukan untuk memperbaiki penampilan gigi.

  1. Pemutihan gigi: Prosedur pemutihan gigi dapat membantu menyamarkan noda akibat fluorosis ringan dengan memutihkan enamel gigi.

  2. Bonding gigi: Pada kasus fluorosis sedang, dokter gigi mungkin akan merekomendasikan bonding gigi, yaitu prosedur menutupi noda pada gigi dengan resin komposit yang memiliki warna serupa dengan gigi asli.

  3. Veneer atau mahkota gigi: Pada kasus fluorosis yang lebih parah, dokter gigi dapat merekomendasikan pemasangan veneer atau mahkota gigi untuk menutupi kerusakan enamel yang lebih luas.

Kesimpulan

Fluorosis adalah kondisi yang disebabkan oleh paparan fluorida berlebihan selama perkembangan gigi. Meskipun tidak berbahaya dari segi medis, perubahan warna yang diakibatkannya dapat memengaruhi penampilan gigi dan rasa percaya diri. Pencegahan fluorosis dapat dilakukan dengan memantau paparan fluorida, khususnya pada anak-anak, melalui penggunaan pasta gigi yang tepat, pengendalian kadar fluorida dalam air minum, dan menghindari suplemen fluorida yang tidak diperlukan. Jika fluorosis telah terjadi, berbagai pilihan perawatan kosmetik seperti pemutihan gigi, bonding, atau pemasangan veneer dapat membantu mengatasi dampak estetika yang ditimbulkan.

 

Referensi :

Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2022). Dental Fluorosis. Retrieved from https://www.cdc.gov/fluoridation/faqs/dental_fluorosis/index.htm

American Dental Association. (2022). Fluorosis. Retrieved from https://www.mouthhealthy.org/en/az-topics/f/fluorosis

Cleveland Clinic. (2022). Fluorosis. Retrieved from https://my.clevelandclinic.org

Sumber gambar :

Freepik (Flat dentist taking care of a tooth background) https://www.freepik.com/free-vector/flat-dentist-taking-care-tooth-background_4194769.htm#fromView=search&page=3&position=41&uuid=5ca2bd41-b284-4bdd-9aff-5a58908dde67&new_detail=true