Serviks atau leher rahim adalah bagian dari rahim yang terhubung ke vagina. Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh pasa sel-sel leher rahim, merupakan kanker yang paling sering terjadi pada wanita. Penyebab kanker serviks belum diketahui secara pasti, tetapi terkait dengan infeksi Human Papiloma Virus (HPV).
Angka harapan hidup pada penderita kanker serviks tergantung stadium yang dialaminya.
- Stadium 1 ; 80-93%
- Stadium 2 : 58-63%
- Stadium 3 : 32-35%
- Stadium 4 : ≤ 16%
Pengobatan tergantung pada stadium kanker yang dialami pasien dan kondisi kesehatannya. Tindakan yang dilakukan dokter meliputi kemoterapi, radioterapi, pembedahan atau kombinasi dari ketiganya.
Pilihan radioterapi untuk penderita kanker serviks adalah radioterapi internal atau yang disebut brachiterapi, dilakukan dengan cara memancarkan radiasi sedekat mungkin ke area yang terkena kanker. Brachiterapi yang dilakukan dapat menimbulkan efek samping berupa mual, muntah, dan diare, iritasi pada daerah bokong, perineum, sering buang air kecil dan disfungsi seksual.
Untuk mempersiapkan brachiterapi, dokter akan meminta anda menjalankan beberapa prosedur pemeriksaan laboratorium, elektrokardiografi, rongent dada dan test pencitraan. Lewat prosedur tersebut, dokter dapat mengetahui kondisi kesehatan tubuh anda secara menyeluruh sehingga terapi radiasi aman. Anda akan dipuasakan minimal 6 jam, dilakukan pemasangan infus dan juga kateter urin. Dokter radiologi akan menempatkan perangkat radioaktif pada area vagina. Selama proses brachiterapi akan dikawal dengan anesthesi oleh dokter anesthesi. Tim medis akan memastikan, tidak ada radiasi pada tubuh anda setelah kateter atau aplikator radioaktif dilepas.
Perawatan sehari-hari yang dapat anda lakukan :
1. Kurangi aktivitas yang membutuhkan banyak tenaga, sebaiknya anda banyak istirahat dan melakukan latihan relaksasi
2. Bersihkan area kemaluan dan bokong menggunakan air dingin kemudian dikeringkan dengan cara menepuk-nepuk ringan. Gunakan celana dalam dari katun, pakaian yang longgar dan bertekstur lembut
3. Monitor kondisi kulit akan adanya kemerahan, oleskan minyak zaitun atau lotion pada area yang kemerahan
4. Makanlah makanan lunak, tinggi protein dan mengandung zat besi
5. Minumlah 8-12 gelas air putih dalam sehari, hindari minuman yang memperparah diare seperti kopi atau jus buah.
Selain mencoba melakukan perawatan diatas, bila masih mengalami efek samping pastikan anda menyampaikan pada dokter. Dokter akan meninjau pengobatan yang dilakukan sehingga bisa mengatasi keluhan dan meminimalkan risiko efek samping dari brachiterapi
Referensi :
Brachytherapy. (2020, June 19). Retrieved June 30, 2021, from https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/brachytherapy/about/pac-20385159.
Brachytherapy for cancer. Retrieved June 30, 2021, from https://www.cancer.gov/about-cancer/treatment/types/radiation-therapy/brachytherapy.
Bulechek, GM et al, 2013, Nursing Intervention Clasification (NIC) 6th edn, Jakarta, Elsevier