Rabu, 17 Januari 2024 15:35 WIB

Waspada Penularan dan Gejala TBC

Responsive image
2135
Apt. Suryadini Dwi, S.Farm - RSUP Fatmawati Jakarta

Tuberkulosis (TB/TBC) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh infeksi bakteri berbentuk batang, Mycobacterium tuberculosis (M.TB) penyakit TB sebagian besar mengenai parenkim paru (TB paru) namun bakteri ini juga memiliki kemampuan untuk menginfeksi organ lain (TB ekstra paru) seperti pleura, kelenjar limfe, tulang, selaput otak dan organ ekstra paru lainnya.

Tahun 2022, terdeteksi 694.808 kasus TBC, keberhasilan pengobatan TBC 85?ri target 90 % pengobatan TBC harus berhasil.

Gejala TBC yaitu :

  1. Batuk lebih dari 2 minggu.
  2. Berkeringat di malam hari tanpa aktivitas.
  3. Nafsu makan berkurang.
  4. Mengalami sesak pada pernafasan.
  5. Dahak dengan bercak darah.
  6. Malaise ( lelah, tidak nyaman, kurang enak badan ).
  7. Penurunan berat badan.
  8. Demam dan menggigil.

Penularan TBC :
Bakteri TB dapat menular melalui udara ketika percikan dahak orang dengan TB paru keluar saat batuk, bersin dan berbicara. Percikan-pericakan dahak tersebut yang mengandung bakteri dan dapat melayang-layang di udara sehingga terhirup orang lain.

Penderita TB Paru dengan hasil pemeriksaan BTA Positif, dapat menularkan kepada 10-15 orang per tahun di sekitarnya. Namun, jika orang yang terinfeksi mempunyai daya tahan tubuh yang baik, ia tidak akan langsung sakit TB. Sebanyak 5-10% orang yang tertular dapat menjadi sakit TB.

Faktor resiko terkena TBC : anak – anak, orang lanjut usia, penderita HIV / AIDS, perokok, konsumsi alkohol tinggi, penderita diabetes melitus, kontak erat dengan pasien TB dan petugas kesehatan.

Pencegahan penularan TBC dilakukan dengan cara :

  1. Minumlah obat teratur. Setelah 2 minggu minum obat , maka jumlah kuman akan berkurang dan tidak akan menular ke orang lain.
  2. Pasien TB harus menutup mulutnya pada waktu batuk atau bersin. 
  3. Membuang dahak di tempat khusus dan tertutup seperti ke lubang wc atau wastafel dengan mengalirkan atau menyiram air pada dahak yang telah dibuang.
  4. Rumah tinggal harus mempunyai ventilasi udara yang baik agar sirkulasi udara berjalan lancar dan ruang/kamar mendapatkan cahaya matahari.

 

Referensi :

Kementerian Kesehatan RI. (2020). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran TataLaksana Tuberkulosis. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Kementerian Kesehatan RI. (2021). Apa Tujuan Memonitor Efek Samping Obat TBC?

Peraturan Kementerian Kesehatan RI Nomor 67 Tahun 2016 Tentang Penanggulangan Tuberkulosis

https://pkmbangunjaya.tulungagung.go.id/berita_webdisplay.php?id=7

https://tbindonesia.or.id/pustaka_tbc/informasi-dasar-seputar-tbc/

Sumber gambar :

Freepik (Free vector human lungs with tuberculosis) https://www.freepik.com/free-vector/human-lungs-with-tuberculosis_20423896.htm#page=2&query=Tuberkulosis&position=0&from_view=search&track=sph&uuid=eb04d7bf-76e4-4530-bad0-b3c6d8ae4d32