Abad ke 21 merupakan masa dimana Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) mengalami perkembangan yang sangat pesat dengan ciri utama menggabungkan antara informasi serta teknologi komunikasi ke dalam bidang industri. Hal ini merupakan era revolusi industri 4.0 atau cyber physical system dengan menitikberatkan pada otomatisasi serta kolaborasi antara teknologi siber. Berawal dari surat dan telepon kabel, kini telah berkembang menjadi handphone/smartphone, laptop, tablet, ipad, android dan lain sebagainya atau yang lebih dikenal dengan gadget.
Data dari Internet World Stats menunjukkan pengguna internet di Indonesia per Maret 2021 mencapai 212,35 juta orang. Jumlah penggunaan Internet di Indonesia menempati posisi ke-3 di Asia setelah China dan India. Penggunaan internet ini mengalami pertumbuhan sebesar 37% selama pandemi Covid-19. Saat ini, gadget tidak hanya dipakai oleh orang dewasa saja, namun lansia, remaja, bahkan anak-anak sekolah maupun prasekolah menggunakan gadget. Hal ini di sebabkan gadget memiliki berbagai fitur dan aplikasi yang menarik, bervariasi, interaktif, fleksibel sehingga menambah daya tarik, terlebih saat ini dalam masa pandemi Covid-19 yang mana aktivitas kegiatan belajar mengajar dan bekerja banyak dilakukan secara daring/online.
Selain gadget dapat digunakan sebagai alat komunikasi, gadget juga bermanfaat sebagai alat pencari informasi, menambah wawasan, sebagai media hiburan gratis, merangsang motorik dan kreativitas anak, memperluas jaringan sosial, meningkatkan produktivitas, dan masih banyak hal yang bermanfaat lainnya. Di sisi lain, banyak perubahan pola hidup yang terjadi akibat penggunaan gadget secara berlebihan mempunyai dampak negatif terutama masaalah kesehatan seperti:
· Masalah penglihatan. Radiasi gadget, durasi dalam penggunaan atau menatap layar gadget yang lama dapat menyebabkan iritasi kelopak mata merah dan bengkak (blepharitis), otot mata tegang (Blurry Vision), katarak yang disebabkan gelombang radio yang dipancarkan gadget sehingga jaringan mata menggelembung, kerusakan retina (degenerasi makula) yang dapat mengakibatkan kebutaan.
· Mengganggu pola tidur. Akibat keasyikan bermain gadget dapat mengganggu pola tidur dan kehilangan waktu istirahat yang cukup sehingga mudah terkena insomnia.
· Tidak fokus. Banyaknya hal yang bisa diakses melalui gadget dapat membuat seseorang menjadi kurang konsentrasi terhadap pekerjaan maupun aktivitas yang sedang dilakukan.
· Sakit kepala. Pancaran sinar gadget secara terus menerus dapat menyebabkan sakit kepala, migrain, stres, kecemasan dan depresi.
· Ketergantungan gadget. Kondisi ini dapat membuat daya ingat, kemampuan otak menurun karena fasilitas yang disediakan oleh perangkat tersebut dan membuat seseorang merasakan kesulitan tanpa memegang gadget.
· Postur tubuh tidak ideal. Postur tubuh akan menjadi lebih bungkuk, posisi leher semakin maju kedepan.
· Cidera otot dan persendian. Akibat posisi yang buruk saat menggunakan gadget dalam waktu yang lama menyebabkan tekanan berlebihan pada otot dan persendian dapat menyebabkan nyeri otot, pegal.
· Risiko kecelakaan. Menggunakan handphone/smartphone saat berkendara dapat membuat fokus saat mengemudi hilang karena pandangan akan terfokus pada handphone/smartphone.
· Risiko kegemukan. Gadget dapat membuat seseorang keasyikan dan cenderung tidak bergerak atau melakukan aktivitas dalam waktu yang lama sehingga berisiko mengalami kegemukan.
· Menghambat tumbuh kembang anak. Saat ini, banyak orang tua yang memberikan anak gadget dengan tujuan agar anak dapat tenang. Namun, apabila terlalu lama dan tidak dalam pengawasan orang tua dapat menyebabkan perkembangan sosial, bahasa, komunikasi, motorik anak.
Selain beberapa hal diatas, masih banyak lagi dampak negatif lainnya dalam penggunaan gadget. Dampak negatif gadget dapat diminimalisir ataupun dihilangkan sehingga mendapat dampak positif lebih banyak, yaitu dengan membatasi penggunaan gadget, mematikan gadget pada jam tidur, makan-makanan sehat, berolahraga, bersosialisasi dengan orang lain, terlebih lagi pada anak-anak yang masih membutuhkan pengawasan orang tua karena masih dalam tahap tumbuh kembang dan masih banyak lagi.
.Reference:
Internetworldstats.com. Retrieved 11 February 2022
Walker, R. (2021).Harmful Effects of Mobile Phones on Students. Retrieved 11 February 2022
https://21stcenturyrepairs.co.uk/2021/harmful-effects-of-mobile-phones-on-students/
Submitted by Dea Reginadewi
On Friday, February 11, 2022