Rabu, 03 Agustus 2022 11:39 WIB

Mata Merah, Apa yang Harus Saya Lakukan ?

Responsive image
4086
dr. I Gusti Ayu Made Juliari, Sp.M (K) - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

“Dok, mata saya merah seperti ini, apa aja pantangannya ?”

Beberapa pasien kerap bertanya ketika sudah didiagnosis sakit mata merah, atau yang lazim dikenal sebagai konjungtivitis dalam bahasa kedokteran. Konjungtivitis adalah peradangan yang terjadi pada lapisan terluar dari mata yang berwarna bening, yang kita kenal dengan nama konjungtiva. Mata merah akibat konjungtivitis dapat dibedakan berdasarkan penyebabnya,yaitu konjungtivitis bakteri, virus, dan alergi. Selain dari penyebabnya, konjungtivitis dapat dibedakan berdasarkan waktu terjadinya gejala, ada yang hiperakut (gejala muncul sangat cepat), akut (cepat), dan kronis (lambat). Waktu terjadinya konjungtivitis dapat menunjukkan kemungkinan penyebab.

Konjungtivitis sesungguhnya adalah penyakit yang bersifat self limiting disease atau bisa sembuh sendiri. Namun daya tahan tubuh yang tidak baik serta waktu istirahat yang kurang, acap membuat kondisi konjungtivitis menjadi lebih parah sehingga membutuhkan bantuan obat-obat tetes ataupun obat minum. Beberapa pasien yang mengalami konjungtivitis kerap mengeluh lamanya proses penyembuhan penyakitnya.

Beberapa tips yang dapat diikuti untuk mempercepat proses penyembuhan konjungtivitis :

  • Ketika mengalami konjungtivitis, beristirahatlah. Beberapa pasien kerap minta ijin untuk tidak bekerja, namun tidak benar-benar istirahat di rumah. Istirahat yang tepat bagi pasien sakit mata adalah istirahat mata.
  • Biasanya dokter akan memberi obat tetes yang digunakan sebanyak 6x sehari atau 4x sehari tergantung berat ringannya penyakit. Bila dokter menyarankan penggunaan obat tetes 6x sehari, dapat dilakukan setiap 3 jam, sehingga tidak mengganggu waktu tidur. Penetesan bisa dimulai pukul 6, 9, 12, 15, 18, dan 21. Disela-sela waktu penetesan, pasien sebaiknya istirahat dan memejamkan mata. Jadwal yang paling sering diberikan dokter adalah : pukul 6 sarapan, meneteskan obat, lalu tidur; bangun lagi pukul 9 untuk meneteskan obat, lalu tidur; bangun lagi pukul 12 makan siang, meneteskan obat lalu tidur; bangun pukul 15, meneteskan obat lalu tidur; bangun pukul 18, meneteskan obat lalu tidur; dan terakhir bangun pukul 21, makan malam, meneteskan obat lalu tidur. Beberapa pasien umumnya mengakui sulit bila diminta terus-terusan tidur. Pilihan lainnya dapat diganti dengan memejamkan mata saja sambil melakukan relaksasi.
  • No computer, no television, dan no gadget. Ini juga wajib diikuti oleh pasien konjungtivitis untuk mengistirahatkan mata sehingga proses penyembuhan bisa dipercepat. Hal ini penting ditekankan karena banyak pekerja atau karyawan yang memilih tidak bekerja atau kekantor, namun melakukan pekerjaannya dari rumah. Sehingga tidak melakukan istirahat mata selama masa cuti sakit dari kantor. Bila terdapat kondisi yang sangat mendesak, minta agar keluarga atau kerabat yang menghubungi untuk menelepon atau mengirim voice message, sehingga pasien dapat benar-benar istirahat.
  • Makan makanan bergizi dan istirahat dengan suasana yang nyaman dan tenang. Istirahat memejamkan mata, namun dengan beban pikiran serta beban pekerjaan yang menyebabkan rasa tidak tenang juga tidak baik bagi kesehatan mata. Proses pemulihan konjungtivitis akan terganggu karena stress dapat mempengaruhi produksi air mata. Padahal air mata penting peranannya dalam proses penyembuhan konjungtivitis.
  • Ikuti saran dokter atau petugas medis terdekat. Obat-obatan tradisional yang belum terbukti kehandalannya sebaiknya dihindari.

 

 

Referensi :

American Academy of Ophthalmology. (2021). Red Eye. Tersedia di:  https://www.aao.org/eye-health/tips-prevention/coronavirus-versus-allergies-pink-eye

Burke, Darla. (2019). What You Need to Know About Eye Redness. Tersedia di: https://www.healthline.com/health/eye-redness#causes