Kamis, 23 Juni 2022 15:59 WIB

Laringitis

Responsive image
13064
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Tim Promkes RSST - Laringitis atau radang pita suara merupakan gangguan yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Gangguan ini biasanya terjadi pada orang yang bekerja dengan banyak bicara, bekerja sebagai penyanyi, namun tidak menutup kemungkinan kita juga bisa terkena gangguan laringitis ini. Laringitis merupakan peradangan yang terjadi pada pita suara (laring) yang menyebabkan suara menjadi parau. Ketika peradangan ini terjadi, seluruh mukosa laring hipermis dan menebal, terkadang pada pemeriksaan patologiknya terdapat metaplasi skuamosa. Penyebab laringitis pada umumnya karena infeksi virus, infeksi bakteri atau jamur, peradangan yang berlebihan pada pita suara, batuk yang berlebihan, merokok, atau juga mengonsumsi alkohol, dan alergi. Hal tersebut bisa didapatkan karena beberapa aktivitas tertentu, seperti terlalu banyak menggunakan suara, pemajanan terhadap debu, bahan kimiawi, asap, dan polutan lainnya, atau bisa juga terjadi sebagai bagian dari infeksi saluran pernapasan atas. Laringitis biasanya ditandai dengan gejala berupa sakit tenggorokan, batuk, demam, suara serak, atau bahkan kehilangan suara. Pada anak-anak, karena struktur saluran pernapasannya lebih kecil, dapat terjadi kesulitan bernapas, namun hal tersebut jarang terjadi.

Gejala Laringitis

Laringitis bisa ditandai dengan gejala ringan dan sementara (akut), hingga gejala yang lebih serius dan berlangsung lebih lama (kronik). Gejala yang biasa terjadi pada penderita laringitis meliputi :

·         Rasa tidak nyaman pada tenggorokan

·         Tenggorokan kering

·         Sakit tenggorokan

·         Batuk

·         Demam

·         Suara menjadi serak atau bahkan hilang

Laringitis juga dapat terjadi bersama radang saluran pernapasan lainnya, yaitu hidung, tenggorokan, atau amandel. Gejala radang saluran pernapasan lain yang bisa muncul adalah adalah sakit kepala, pilek, lemas dan pegal linu, serta pembengkakan kelenjar getah bening.

Kapan Harus ke Dokter

Laringitis bisa menimbulkan gejala lainnya yang lebih serius. Segera cari pertolongan medis ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) jika muncul gejala sebagai berikut :

·         Demam yang tidak kunjung reda

·         Sakit tenggorokan yang lebih parah

·         Sulit menelan

·         Batuk berdarah

·         Sulit bernapas

Penyebab Laringitis

Laringitis dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu laringitis akut dan laringitis kronik. Masing-masing jenis memiliki penyebab yang berbeda.

1.      Laringitis Akut 

Laringitis akut adalah jenis laringitis yang berlangsung selama beberapa hari sampai beberapa minggu. Sebagian bahkan dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan. Biasanya, kondisi akan membaik ketika penyebabnya telah ditangani. Berikut adalah beberapa penyebab laringitis akut :

·            Cedera Pita Suara

       Cedera pita suara dapat disebabkan oleh penggunaan pita suara yang berlebihan ketika berbicara, bernyanyi, berteriak, atau batuk.

·            Infeksi Virus

Virus penyebab infeksi yang menyebabkan laringitis akut biasanya sama dengan jenis virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan lainnya.

·            Infeksi Bakteri
Salah satu jenis bakteri penyebab laringitis akut adalah bakteri difteri.

2.      Laringitis Kronis

Umumnya, laringitis jenis ini terjadi akibat adanya paparan dari penyebab secara terus-menerus dalam waktu yang lama. Penyebab dari laringitis kronis adalah :

·            Perubahan bentuk pita suara karena faktor usia

·            Kebiasaan merokok

·            Kecanduan alkohol

·            Kebiasaan menggunakan suara secara berlebihan dan dalam jangka waktu lama, seperti yang biasa dilakukan oleh penyanyi atau pemandu sorak

·            Sering terpapar bahan yang mengiritasi atau menyebabkan reaksi alergi, seperti bahan kimia, debu, dan asap

·            Infeksi jamur, biasanya terjadi pada penderita asma yang menggunakan obat kortikosteroid hirup jangka panjang

·            Kelumpuhan pita suara akibat cedera atau penyakit tertentu, seperti stroke

·            Penyakit refluks gastroesofageal atau GERD

Pemeriksaan Laringitis

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada tenggorokan menggunakan kaca kecil. Selain itu dokter juga akan melakukan :

·         Tes darah 

·         Swab / usap tenggorokan menggunakan cotton bud (kapas kecil) untuk kemudian diperiksa di laboratorium

Untuk melihat kondisi laring lebih detail, misalnya iritasi atau kerusakan pada pita suara, beberapa pemeriksaan penunjang di bawah ini dapat dilakukan :

·         Laringoskopi
Pemeriksaan laringoskopi dilakukan dengan memasukkan alat endoskopi, yaitu selang khusus yang dilengkapi dengan lampu dan kamera pada ujungnya, ke dalam laring melalui mulut atau hidung.

·         Biopsi
Pemeriksaan dilakukan dengan mengambil sedikit sampel jaringan laring untuk diperiksa di laboratorium guna mengetahui penyebab laringitis.

 

Referensi               :

1.      Ahmad Tri Setiawan. 2017. Upaya Penanganan Gangguan Nyeri Akut pada Pasien Faringitis. Jurnal Kesehatan Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2.      Feriansyah Sofyan. 2011. Laringitis. Jurnal Kesehatan Departemen Ilmu THT Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan.

3.      Thomas, C.M., Jette, M.E. & Clary, M.S. 2017. Factors Associated With Infectious Laryngitis : A Retrospective Review of 15 Cases. Ann Otol Rhinol Laryngol., 126(5), pp. 388-95.

4.      Revelz, L. & Cardona, A.F. 2015. Antibiotics for Acute Laryngitis in Adults. The Cochrane Database of Systematic Reviews, 2015(5), ISSN: CD00-4783.

5.      ENThealth. 2018. Conditions and Treatments A-Z. Hoarsness.

6.      NHS Inform. 2019. Illnesses and Conditions. Laryngitis.

7.      Mayo Clinic. 2018. Diseases and Conditions. Laryngitis.