Tindakan operasi mulut dilakukan untuk memperbaiki masalah pada mulut, rahang, gigi, dan bibir. Tidak hanya itu, bedah mulut juga dilakukan untuk mengatasi kondisi atau penyakit di area sekitar gigi dan mulut, seperti gangguan pada kepala dan leher. Prosedur bedah mulut dilakukan oleh dokter gigi spesialis bedah mulut. Prosedur bedah ini sering kali dilakukan untuk mengatasi berbagai penyakit atau kondisi kesehatan yang menimbulkan gangguan pada fungsi gigi, lidah, dan mulut, misalnya sulit menelan, sakit gigi berkepanjangan, hingga kondisi yang lebih serius, seperti kanker mulut.
Kondisi yang Memerlukan Bedah Mulut
1. Impaksi gigi
Impaksi gigi merupakan kondisi ketika gigi tidak dapat tumbuh karena kurangnya ruang pada rahang atau gigi tumbuh dengan posisi yang salah. Kondisi ini kebanyakan terjadi pada gigi bungsu, sangat jarang pada gigi tetap. Harus segera ditangani, bila tidak impaksi gigi bisa meningkatkan risiko terjadinya kerusakan gigi dan gusi, bahkan mungkin menimbulkan infeksi atau abses gigi.
2. Masalah sendi rahang
Bedah mulut dilakukan karena adanya keluhan pada rahang, antara lain :
Masalah pada rahang akibat pertumbuhan rahang tidak merata atau gangguan pada sendi temporomandibular, yaitu sendi yang menghubungkan rahang dengan tengkorak.
3. Patah tulang wajah dan rahang
Bedah mulut memperbaiki tulang wajah dan rahang yang patah dan menimbulkan gangguan fungsi mulut, seperti berbicara, menelan, mengunyah makanan. Patah tulang wajah dan rahang terjadi akibat cedera, pukulan atau benturan ketika terjatuh dari tempat tinggi, kecelakaan lalu lintas, atau saat melakukan olahraga ekstrem.
4. Bibir sumbing
Kondisi bibir sumbing mengganggu fungsi mulut untuk makan dan bicara. Selain itu, bibir sumbing jdapat meningkatkan risiko infeksi telinga dan masalah gigi. Untuk mengatasinya, dilakukan prosedur bedah mulut.
5. Sleep apnea
Apnea tidur obstruktif atau sleep apnea adalah gangguan pernapasan kronis yang membuat seseorang mengalami gangguan pernapasan ketika tertidur, Prosedur bedah mulut pada sleep apnea bertujuan untuk melebarkan jalan napas pada langit-langit mulut serta memperbaiki jaringan mulut dan tulang rahang guna melebarkan jalan napas di tenggorokan.
6. Tumor atau kanker mulut
Tumor atau kanker mulut bisa terjadi di bibir, bagian dalam pipi, gusi, langit-langit mulut, lidah,atau tenggorokan. Tumor ada yang bersifat jinak, namun ada pula yang ganas. Tumor ganas pada mulut inilah disebut sebagai kanker mulut.
Tips untuk Menjalani Pemulihan Setelah Tindakan Bedah Mulut
Pasca tindakan bedah mulut kemungkinan erjadi pendarahan, nyeri, serta mual dan sakit kepala karena efek samping obat bius. Pasien dianjurkan banyak istirahat dan tidak melakukan aktivitas fisik berat selama masa pemulihan. Selain itu, pasien disarankan melakukan beberapa tips berikut ini pasca operasi bedah mulut:
Menggigit kasa steril
Dokter sarankan untuk menggigit kasa steril selama 30–60 menit. Bisa dilakukan berulang kali hingga pendarahan berkurang.
Memberi kompres dingin pada mulut
Area mulut dan rahang bisa mengalami pembengkakan dan nyeri setelah prosedur bedah mulut selesai dilakukan. Untuk mengatasi keluhan tersebut, kompres dingin pada area pembengkakan selama beberapa menit.
Menghentikan kebiasaan menyikat gigi sementara waktu
Setelah Anda menjalani bedah mulut, pasien tidak boleh menyikat gigi atau menggunakan obat kumur selama beberapa hari. Sebagai alternatif, diganti dengan berkumur air hangat dicampur garam setiap 2 jam sekali. Kumur air garam membantu penyembuhan luka dan mencegah infeksi.
Menjalani diet khusus
Pasien diminta mengonsumsi makanan lunak mudah dicerna, seperti yoghurt, bubur, dan sereal. Hindari makanan terlalu panas, dingin, keras, kenyal, atau pedas. Hal ini untuk membantu penyembuhan luka bekas operasi dan mencegah luka memburuk.
Tidak merokok dan tidak minum minuman yang mengandung alkohol atau soda
Ini untuk mencegah jaringan bekas luka operasi memburuk.Ddisarankan untuk tidak menggunakan sedotan, tusuk gigi, dan meludah. Hindari melakukan hal tersebut setidaknya 3 hari pasca bedah mulut. Biasanya, pasien mulai diperbolehkan melakukan aktivitas fisik rigan dalam waktu 2–3 hari setelah pemulihan dari tindakan bedah mulut.
Keluhan bengkak, nyeri, dan pendarahan pada mulut biasanya mereda dalam waktu 7–10 hari setelah tindakan bedah mulut dilakukan. Oleh karena itu, pasien tetap perlu berkonsultasi kembali ke dokter setelah menjalani bedah mulut agar dokter dapat memantau kondisi pasien.
Sumber :
https://www.alodokter.com/manfaat-bedah-mulut-dan-pemulihannya
Laporan : Promosi Kesehatan - RSUP Fatmawati