Kamis, 28 Juli 2022 12:04 WIB

Kenali tanda dan Gejala Typus

Responsive image
11621
Novita Agustina, Ns, M.Kep, Sp.Kep. A - RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang

Demam tifoid, tifus atau typhoid adalah penyakit infeksi yang paling sering dicxemaskan bila saat seseor4ang menderita panas. memang setiap tifus selalu terjadi manifestasi demam tetapi tidak semua demam harus didiagnosis tifus, justru pneyebab paling sering demam adalah infeksi virus.

Tifus merupakan penyakit peradangan pada usus yang disebabkan infeksi bakteri Salmonella typhi yang tertular lewat makanan dan minuman yang airnya terinfeksi bakteri. Kuman ini masuk melalui mulut dan menyebar ke lambung lalu ke usus halus. Bakteri ini memperbanyak diri di dalam usus halus.

Demam tifoid dapat ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi karena penanganan yang tidak bersih/higienis

Demam berdarah merupakan penyakit yang tanda dan gejala penyakit ini sukar dikenali dengan segera karena gejalanya hampir sama dengan tifus

Orang dengan tifoid umumnya datang dengan demam non-spesifik yang makin parah setelah beberapa hari dan tidak ada perbaikan gejala dengan pengobatan suportif. Perlu dipastikan juga mengenai riwayat mengonsumsi makanan dan minuman yang kurang higienis serta paparan terhadap lingkungan dengan sanitasi yang buruk.

Gejala dapat bervariasi antar individu satu dengan individu lainnya, dari ringan yang tidak terdiagnosis, sampai gambaran klinis yang khas. Menurut beberapa penelitian, di daerah endemik tifoid, pasien tifoid kebanyakan adalah anak-anak di bawah usia 5 tahun, mengalami demam yang non-spesifik di mana secara klinis tidak jelas bahwa pasien anak ini terkena infeksi tifoid.

Dalam minggu pertama sakit, keluhan dan gejala yang muncul mirip dengan penyakit infeksi akut pada umumnya namun tifoid memiliki gejala klasik, yaitu:

Ø  Demam yang timbul mengikuti pola stepladderfever, yaitu suhu tubuh yang naik kemudian turun pagi harinya tapi tidak mencapai suhu normal, kemudian berulang secara progresif. Akan tetapi, pola demam ini sudah jarang terlihat.

Ø  Diaforesis atau berkeringat banyak setelah demam turun.

Ø  Malaise.

Ø  Nyeri abdomen menyeluruh dan konstipasi

Ø  Batuk kering dan sakit kepala bagian frontal kepala

Pada minggu kedua, keluhan dan gejala-gejala di atas bertambah intensitasnya dan mulai bermanifestasi dalam pemeriksaan fisik. Pada minggu ketiga, demam bertambah toksik, penderita mengalami anoreksia serta dapat mengalami diare pea soup, yaitu diare cair, kuning kehijauan dan berbau busuk.

 

Pemeriksaan fisik

Ø  Pada minggu pertama sakit, tanda klinis tifod masih belum khas, mungkin hanya didapatkan suhu badan meningkat.

Ø  Pada minggu kedua, tanda klinis menjadi lebih jelas berupa:

·         Distensi abdomen

·         Rose spotberupa bercak-bercak makulopapul berukuran 1-4 cm, dengan jumlah tidak lebih dari 5, umumnya menghilang dalam 2-5 hari

·         Lidah tampak kotor yang khas ditengah dan tepi, sedang ujungnya merah dan tremor

·         Teraba bradikardi relatif dan dicrotic pulse (denyut ganda, dimana denyut kedua lebih lemah dari denyut pertama)

·         Splenomegali yang lunak

·         Hepatomegali

Ø  Sedangkan pada minggu ketiga biasanya ditemukan:

·         Berat badan menurun selama sakit

·         Tampak konjungtiva terinfeksi

·         Abdomen lebih membuncit

·         Penurunan kesadaran ke dalam typhoid state, yaitu apatis, somnolen, stupor, confusion, dan bahkan psikosis

·         Penderita tampak takipneu, dengan denyut nadi teraba kecil dan lama

·         Terdengar krepitasi pada dasar paru

Apabila terjadi komplikasi, akan didapatkan melena, nyeri perut, simptom neuropsikiatrik, ataupun penurunan kesadaran seperti delirium, kurang waspada, stupor, koma, bahkan syok.

Jika terdapat demam selama 3 hari sebaiknya segera bawa anak anda ke pelayanan terdekat untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Referensi:

Nurkhasanah, U., Taamu, T., & Atoy, L. (2019). Manajemen Kasus Penurunan Suhu Tubuh pada Anak dengan Demam Tifus. Health Information : Jurnal Penelitian, 11(1), 41–47. https://doi.org/10.36990/hijp.v11i1.109

Susanto, A. (2020). Buku ajar bakteriologi (carrier penyakit typus).

DOC, PROMKES, RSMH