Rabu, 22 Juni 2022 23:16 WIB

Bahagia Demi Kesehatan

Responsive image
440
Gustri Putri,SST - RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang

 

Pernah mengalami sakit hati oleh pasangan anda? Tetap semangat, setiap orang pasti pernah mengalami sakit hati. Tahukah anda apabila sakit hati dipendam terlalu lama dan terjadi berkepanjangan maka akan menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan.

Beberapa bahaya menahan sakit hati atau memendam emosi untuk kesehatan menurut Kuczansky dan Kawachi, tahun 2000 :

1.       Meningkatkan resiko penyakit dan kematian. Energi dan emosi yang ditahan adalah energi yang tidak sehat bagi tubuh. Energi tersebut bisa menjadi penyebab dari tumor, pengerasan arteri, kaku sendi serta melemahkan tulang, sehingga dapat berkembang menjadi kanker, melemahkan sistem kekebalan tubuh dan membuat tubuh rentan terhadap penyakit.

2.       Memendam emosi juga membuat pengaruh buruk bagi kesehatan fisik dan mental

2.Penelitian yang diterbitkan dalam journal of psychosomatic. Research ini menemukan bahwa memendam emosi dapat menyebabkan resiko kematian karena penyakit jantung dan juga kanker. Beberapa ahli juga menyarankan untuk dapat mengutarakan emosi yang dirasakan terutama emosi yang menyedihkan agar kesehatan mental tetap terjaga.

 

Kesehatan bukan semata pada keadaan sehat dan normalnya fungsi bagian-bagian tubuh kita,

tetapi juga sehat secara mental atau psikologis. Kesehatan psikologis adalah keadaan sehatnya mental, akal, pikiran manusia. Mental yang sehat akan berdampak pada fungsi tubuh yang sehat pula. Akal pikiran yang berpusat di otak mengendalikan fungsi- fungsi dan kelancaran proses -proses metabolisme yang ada di tubuh. World Health Organization (WHO) merumuskan arti sehat dalam cakupan yang sangat luas. Merujuk pada keadaan yang sangat sempurna baik fisik, mental maupun sosial. Bisa ilihat dalam definisi ini bahwa sehat bukan sekedar terbebas dari penyakit atau cacat. Sebab yang tidak berpenyakit pun belum tentu dikatakan sehat. Meskipun dalam keadaan yang sempurna fisik, mental dan sosial.

Jika seseorang sedang tidak sehat mental seperti stress dan semacamnya akan mempengaruhi mood, aktifitas, kinerja yang dimilikinya. Keduanya bersifat timbal balik dan saling mempengaruhi. Tentu yang paling baik adalah sehat jasmani dan rohani.

 

Mengapa kesehatan mental itu penting? Kesehatan mental akan membawa kita pada ketenangan batin, kebahagiaan, logika yang benar, rasional serta jiwa yang sehat yang berujung pada kesehatan tubuh. Seseorang yang tidak sehat mentalnya akan bertindak dan bertingkah tidak wajar, di luar kebiasaan dan yang lebih parah lagi seperti orang gila pada umumnya yang tidak ingat dengan dirinya sendiri. Oleh karena itu, hati- hatilah terhadap stress kecil di lingkungan kita. Stress kecil yang dialami terus- menerus setiap hari jangan dibiarkan saja. Hal tersebut akan menjadi bom waktu  yang setiap saat bisa meledak. Atasi dengan terlebih dahulu mencari, menemukan pemicu stres anda, setelah penyebabnya ditemukan maka anda dapat mencari solusi yang terbaik.

Cobalah untuk memaafkan pasangan anda. Tentu bicara saja lebih mudah daripada prakteknya. Anda dapat pelan- pelan mengikhlaskan  rasa sakit hati anda, kecewa, marahnya anda. Biarkan perasaan itu lepas perlahan. Anda bisa mulai dengan mencari pembenaran bukan pembenaran untuk tindakan anda tapi pembenaran atas tindakan pasangan anda yang menyebabkan anda sakit hati. Mungkin saat itu dia berbuat A karena alasan B, dan seharusnya anda bersikap C. Pasangan anda bukan orang pintar atau paranormal yang bisa menebak, bisa tahu semua isi hati dan pikiran anda. Sama seperti kita, orang lain juga tidak tahu apa isi hati kita jika tidak kita komunikasikan ke orang lain.

Berikut ini tips untuk mengurangi dan menghilangkan sakit hati yang kita rasakan :

1.       Mulailah dengan menurunkan ego anda

Sudut pandang yang menganggap diri sendiri adalah yang paling benar atau egois, atau juga sikap mementingkan diri sendiri yang ada pada diri kita adalah kekurangan kita. Jika kita dapat mengurangi dan menempatkan ego ini akan membuat diri kita lebih bijak. Jika ego kita tidak diturunkan maka kita tidak akan bisa mentolerir kesalahan orang lain.

2.       Cari pembenaran atas tindakan pemicu sakit hati

Bukan mencari pembenaran atas tindakan kita, tapi pembenaran dari tindakan pasangan yang memicu sakit hati yang kita alami.

3.       Maafkan

Maklumi, maafkan kesalahan pasangan kita, ingatlah yang baik-baik saja dari pasangan anda.

Berpikirlah seperti lilin yang menyala untuk menerangi lingkungannya. Memaafkan pasangan tidak merugikan kita. Malah akan memupuk jiwa besar yang ada di dalam diri kita.

4.       Lupakan

4.Lupakan kejadian yang menyakitkan yang kita alami. Mengingat hal yang menyedihkan hanya akan membuat kita murung.

 

Tentu anda akan bilang lagi, ini kelihatan mudah padahal sulit sekali untuk mempraktekkannya.

Tidak ada salahnya mencoba, cobalah untuk memulai, mulailah dulu dari langkah yang paling awal yakni menurunkan ego, perasaan yang menganggap diri kita adalah yang paling benar dan paling penting. Anda akan terkejut dengan hasilnya. Suasana hati anda akan menjadi lebih baik, hubungan dengan pasangan akan lebih rukun daripada sebelumnya. Kebahagiaan akan datang dengan sendirinya setelah proses tersebut anda lalui dan bahagia akan berujung pada kesehatan anda.

Jadi bahagialah demi kesehatan. Selamat mencoba dan semoga berhasil.

 

Referensi : https://lambeturah.id/pengertian-sehat-secara-umum-dan-menurut-para-ahli/

https://www.sciencedirect.com/journal/journal-of-psychosomatic-research