Omicron (B.1.1.529) adalah varian terbaru dari beberapa varian Virus Covid-19 yang sebelumnya telah diketahui. Varian ini mengalami perubahan sifat genetik terutama pada protein S (Spike) yang menyebabkan virus dapat lebih mudah menginfeksi sel tubuh manusia.
Beberapa penelitian menyebutkan kemungkinan besar (80-90 varian Omicron akan lebih banyak berkembang pada saluran napas bagian atas sehingga kebanyakan gejala yang dirasakan adalah batuk, pilek, hidung tersumbat, nyeri di tenggorokan, sakit saat menelan dan keluhan lain seperti sakit kepala, nyeri badan serta demam. Adapun sebagian kecil (dikatakan pada satu penelitian sekitar 10%) varian Omicron berkembang pada saluran napas bagian bawah dan jaringan paru sehingga dapat menimbulkan gejala yang lebih berat.
KAITAN OMICRON DAN CANCER
Semua orang dengan kanker dan atau komorbid lainnya relatif memiliki kerentanan yang lebih tinggi sehingga lebih mudah tertular. Pada populasi kanker banyak ditemukan lama infeksi (ditandai dengan hasil swab positif dengan nilai ct value yang rendah) yang diakibatkan oleh varian Omicron dapat menjadi relatif lebih lama dibandingkan populasi non kanker.
PERBEDAAN OMICRON DENGAN VARIAN COVID-19 SEBELUMNYA
Sifat varian Omicron lebih mudah menyebar namun relatif menimbulkan gejala yang lebih ringan dibandingkan varian-varian sebelumnya.
Meski demikian kewaspadaan dan upaya kita semua agar dapat mengurangi risiko penularan virus Covid harus tetap dilakukan dengan tetap melakukan pola hidup yang sehat, makan makanan bergizi seimbang, istirahat yang cukup, aktifitas fisik rutin, kelola stres dan tetap menerapkan 3M atau 5M (mencuci tangan, menjaga jarak, menggunakan masker, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas).
Narasumber:
dr. Wily Pandu Ariawan, Sp.P
Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi
RS Kanker Dharmais
@dr_wily