Gangguan tidur merupakan suatu kumpulan kondisi yang dicirikan dengan adanya gangguan dalam jumlah, kualitas atau waktu tidur pada seorang individu. Kuantitas tidur adalah durasi tidur yang berdasarkan kebutuhan tidur sesuai usia akibat kesulitan memulai dan atau mempertahankan tidur. Kualitas tidur adalah fragmentasi dan terputusnya tidur akibat periode singkat terjaga di malam hari yang sering dan berulang.
Perubahan keadaan bangun dan tidur merupakan suatu proses neuron yang kompleks, banyak faktor internal dan eksternal yang dapat mengganggu Ascending Reticular Activating System (ARAS) dapat meningkatkan keadaan terjaga dan mengurangi kemungkinan untuk tertidur. Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi tidur, pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur setiap orang berbeda-beda, ada yang kebutuhannya terpenuhi dengan baik, ada pula yang mengalami gangguan.
Gangguan tidur merupakan suatu keadaan sesorang dengan kuantitas dan kualitas tidur yang kurang, beberapa gangguan tidur yaitu :
1. Insomnia
Kesulitan untuk tidur atau kesulitan untuk tetap tidur atau gangguan tidur yang membuat penderita merasa belum cukup tidur pada saat terbangun. Gejala fisik : muka pucat, mata sembab, badan lemas dan daya tahan tubuh menurun sehingga menjadi mudah terserang penyakit dan gejala psikisnya : lesu, lambat menghadapi rangsangan, dan sulit berkonsentrasi.
2. Hipersomnia
Gangguan jumlah tidur yang berlebihan dan selalu mengantuk di siang hari, gangguan ini dikenal sebagai narkolepsi yaitu tidak dapat menghindari untuk tidur, dan bisa terjadi pada setiap usia. Gejala fisik : mengantuk yang hebat, gugup, depresi, harga diri rendah, immobilisasi tidak mampu bergerak waktu mula-mula bangun. Gejala psikis : halusinasi visual atau audio (pendengaran).
3. Parasomnia
Gangguan tidur yang tidak umum dan tidak diinginkan yang tampak secara tiba-tiba selama tidur atau terjadi pada ambang terjaga dan tidur, sering muncul dalam bentuk mimpi yang menakutkanm. Gejala fisik : jalan waktu tidur, bicara waktu tidur, mendadak duduk ditempat tidur, sedang gejala psikis : penderita jarang mengingat kejadiannya.
Gangguan tidur yang sering dialami adalah Insomnia yang penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari akibat gaya hidup, masalah kenyamanan ruang kamar, hingga adanya gangguan psikologi, masalah kesehatan fisik dan efek obat-obatan.
Gangguan tidur ini bisa diatasi apabila diketahui apa penyebab dari insomnia tersebut, berikut beberapa usaha yang bisa dilakukan untuk mengatasi insomnia ringan :
1. Relaksasi
Bisa dilakukan dengan yoga, mandi air hangat, mendengarkan musik, menonton drama atau aktivitas yang disukai.
2. Mengatur Jadwal Tidur
Memudahkan tubuh beristirahat dalam waktu yang tidak berubah-ubah karena dapat memicu insomnia.
3. Mengatur Suasana Kamar yang Nyaman
Mengubah atau mengatur kembali kamar agar tercipta suasana yang nyaman.
4. Konsumsi Makan Sehat
Hindari mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung kafein sebelum tidur.
5. Berolahraga
Insomnia dengan mudah juga bisa dilakukan dengan rutin melakukan aktivitas fisik / olahraga.
6. Hindari Alkohol dan Rokok Sebelum Tidur
7. Pijat
Terapi pijat bermanfaat bagi pengidap insomnia, karena bisa meningkatkan kualitas tidur di malam hari dan juga dapat mengurangi nyeri ditubuh, kecemasan dan depresi.
Sedangkan insomnia kronis bisa diatasi dengan konsumsi obat-obatan dan berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter.
Ingat insomnia sendiri bukanlah suatu penyakit, melainkan hanya gejala dari beberapa penyakit yang diderita atau karena suatu permasalahan yang menimpa hidup.
Marilah kita mulai dengan hidup sehat dan teratur…
Referensi :
1. Akbar Harisa, dkk. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Tidur Pasien Lansia dengan Penyakit Kronis. https://jurnal.ugm.ac.id.
2. IN. Sumirta. Faktor yang Menyebabkan Gangguan Tidur. http://poltekkes-denpasar.ac.id.
3. Saphira Ayu. Gangguan Tidur. http://eprint.undip.ac.id.
4. Muhammad Akbar Nurdin, dkk. Kualitas Hidup Penderita Insomnia pada Mahasiswa. http://journal.unhas.ac.id.