Strategi Efektif Untuk Anak Mencapai Perkembangan Bahasa Sesuai Usia
Bahasa adalah salah satu elemen penting yang digunakan untuk berkomunikasi dan bersosialisasi. Dengan menggunakan bahasa, manusia dapat mengekspresikan pikiran dan perasaan mereka. Bahasa terbagi menjadi 2, yakni bahasa reseptif dan bahasa ekspresif. Bahasa reseptif adalah bagaimana anak memahami input bahasa yang diberikan, sedangkan bahasa ekspresif adalah bagaimana anak mengekpresikan atau merespon bahasa baik secara verbal maupun non-verbal. Perkembangan bahasa dimulai dari masa kelahiran anak hingga ia beranjak dewasa. Partisipasi dan pengalaman sangat berperan penting untuk proses bahasa maupun perkembangan kognitif. Sehingga sangat disarankan bagi orangtua untuk memahami dan selalu mengamati perkembangan bahasa anak sejak ia dilahirkan. Perkembangan bahasa sebagai alat komunikasi dapat mengacu pada daftar milestone komunikasi sesuai usia di bawah ini:
Milestone Perkembangan Bahasa Anak diuraikan berdasarkan usia, dimulai dari lahir hingga 3 tahun:
1. Lahir – 3 bulan: Anak merespons rangsangan bunyi, diam atau tersenyum saat diajak berbicara, dan mulai membuat suara dasar seperti "ooo" atau "aaah."
2. 4 – 6 bulan: Anak mulai memperhatikan objek yang menarik, bereaksi terhadap suara, dan mengucapkan bunyi vokal seperti "daaa."
3. 7 – 9 bulan: Anak mengenali namanya, meminta digendong, dan mengenali nama orang serta benda.
4. 10 – 12 bulan:Anak mulai menggunakan gerakan seperti menunjuk, melambaikan tangan, dan mulai memproduksi kata-kata sederhana seperti "mama" atau "papa."
5. 13 – 18 bulan: Anak mulai mengikuti perintah sederhana, memahami nama-nama benda dan orang di sekitarnya, dan menggunakan isyarat seperti menggelengkan kepala untuk menyatakan "tidak."
6. 19 – 24 bulan:Anak memahami lebih dari 50 kata dan mampu menyusun dua kata atau lebih, seperti "ayo pergi" dan mengikuti instruksi dua tahap, seperti "ambil sendoknya lalu taruh di meja."
7. 2 – 3 tahun: Anak mulai menggunakan kata ganti seperti "aku" dan "kamu," bertanya dengan "mengapa" dan "bagaimana," serta mengucapkan nama ketika ditanya.
Strategi Stimulasi Perkembangan Bahasa Anak juga dibahas dengan penekanan pada tindakan orang tua yang bisa dilakukan di rumah:
1. Usia Lahir – 1 tahun: Orang tua dianjurkan untuk selalu merespons suara anak, berbicara tentang kegiatan yang sedang dilakukan, mengenalkan bunyi lingkungan, serta rutin membacakan buku atau bernyanyi.
2. Usia 13 – 24 bulan: Orang tua dianjurkan untuk sering berbicara dengan anak, memberikan instruksi sederhana, dan memperkenalkan kata-kata baru. Cerita atau bacaan dengan gambar juga disarankan agar anak tertarik berinteraksi dan menambah kosakata.
3. Usia 2 – 3 tahun: Orang tua perlu berbicara dengan jelas dan menggunakan kalimat pendek, memperluas kalimat yang diucapkan anak, serta mengenalkan kata-kata yang menggambarkan warna, bentuk, dan ukuran. Aktivitas seperti menghitung dan mengelompokkan benda juga dapat merangsang kemampuan berbahasa anak.
Setiap anak memiliki perkembangan yang berbeda-beda. Meski begitu, jika orang tua merasa bahwa anak tidak mencapai milestone sesuai usia, sebaiknya berkonsultasi dengan tenaga kesehatan atau terapis wicara untuk penanganan lebih lanjut.
Referensi:
Rachael W. Cheung. 2023. Risk factors for early language delay in children within a minority ethnic, bilingual, deprived environment (Born in Bradford’s Better Start): a UK community birth cohort study. BMJ Paediartic Open. https://doi.org/10.1136/bmjpo-2022-001764
Guralnick, M. J. (2020). Early Language Development and Intervention: Developmental Foundations and Risk Factors. Journal of Early Intervention, 42(2), 99–117. https://doi.org/10.1177/1053815119876241
Rowe, M. L., & Snow, C. E. (2021). An Introduction to Language Development. In The Cambridge Handbook of Cognition and Education (pp. 275-290). Cambridge University Press. https://doi.org/10.1017/9781108235636.018
Hoff, E., & Shatz, M. (Eds.). (2022). Blackwell Handbook of Language Development. 2nd Edition. Wiley-Blackwell. https://doi.org/10.1002/9781119603103
