Katarak yaitu kekeruhan atau berkabutnya lensa mata yang menyebabkan gangguan penglihatan. Katarak terjadi karena lensa yang seharusnya bening menjadi keruh, sehingga sinar yang masuk ke mata terhalang. Kondisi ini bisa menyebabkan kehilangan penglihatan secara progresif hingga kebutaan total. Katarak tidak menyebabkan nyeri atau bengkak, namun pengaruhnya terhadap penglihatan dapat sangat signifikan.
Penyebab katarak paling umum adalah proses degenerasi akibat penuaan, di mana lensa mata kehilangan elastisitas dan kejernihannya. Selain itu, katarak dapat disebabkan oleh benturan pada mata (katarak traumatik), infeksi berat pada mata, atau penyakit gula (diabetes mellitus) yang tidak terkontrol. Katarak juga dapat terjadi pada bayi baru lahir jika sang ibu mengalami infeksi selama kehamilan, yang dikenal sebagai katarak kongenital.
Tipe katarak dibagi menjadi beberapa tingkatan berdasarkan derajat kekeruhan lensa:
1. Gradasi 1: Katarak baru muncul.
2. Gradasi 2: Penglihatan mulai terganggu, terutama saat malam hari karena silau.
3. Gradasi 3: Penglihatan menurun hingga di bawah 50%.
4. Gradasi 4: Penglihatan sangat menurun, hanya sekitar 10%.
5. Gradasi 5: Kekeruhan lensa sudah menyeluruh, berwarna putih total, dan menyebabkan kebutaan.
Pencegahan katarak tidak sepenuhnya bisa dilakukan, karena merupakan bagian dari proses degenerasi alami tubuh. Namun, proses katarak bisa diperlambat dengan menjaga kesehatan tubuh, mengontrol gula darah pada penderita diabetes, serta menghindari paparan sinar ultraviolet secara berlebihan. Kebutaan yang disebabkan oleh katarak dapat diatasi melalui operasi katarak, di mana lensa yang keruh diganti dengan lensa tanam (intraocular lens).
Gejala katarak meliputi pandangan kabur yang terasa seperti tertutup awan, rasa silau ketika terkena cahaya, penglihatan ganda, dan seringnya pergantian kacamata atau lensa kontak. Katarak dapat terjadi pada satu atau kedua mata, namun tidak bisa menyebar dari satu mata ke mata lainnya. Pada tahap lanjut, katarak juga bisa menyebabkan peningkatan tekanan pada bola mata yang disebut glaukoma. Oleh karena itu, sangat penting untuk segera menangani katarak sebelum menjadi lebih parah.
Perawatan sebelum operasi katarak mencakup berhenti merokok seminggu sebelum operasi, menjaga tekanan darah dan gula darah agar stabil, serta persiapan seperti keramas dan tidur yang cukup sebelum operasi. Penderita juga harus memastikan tekanan darah tidak melebihi 140/90 mmHg dan gula darah sewaktu tidak lebih dari 140 mg/dl.
Perawatan pasca operasi katarak meliputi menjaga mata yang dioperasi agar tidak terkena air selama tiga minggu, mencuci tangan sebelum meneteskan obat mata, meminum obat sesuai jadwal, serta memakai pelindung mata terutama saat tidur selama satu minggu. Selain itu, penderita harus menghindari aktivitas yang bisa menekan mata, seperti batuk, mengangkat beban berat, dan menggosok mata.
Katarak adalah kondisi yang umum terjadi, terutama pada orang lanjut usia. Meski tidak bisa sepenuhnya dicegah, katarak dapat diatasi melalui operasi dan perawatan yang tepat. Penting bagi penderita untuk mengenali gejala-gejala awal dan segera berkonsultasi dengan dokter mata agar penanganan dapat dilakukan sebelum katarak mencapai tahap yang lebih serius.
Referensi :
Ali Iskandar.2006. Khasiat & Manfaat Kitolod, Penakluk Gangguan pada Mata. Jakarta : Agromedia Pustaka.
Johan dan Sharita. 2017. Katarak : 101 Jawaban Atas Pertanyaan Anda. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
P2PTM Kemenkes. 2017. Modul Deteksi Dini Katarak. Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.