Rekam jantung atau Elektrokardiogram (EKG) adalah alat bantu diagnosis sederhana dan non invasif yang pemeriksaannya dapat dilakukan kapan saja. Pemeriksaan EKG bertujuan mendeteksi adanya kelainan seperti aritmia atau gangguan irama jantung, penyakit jantung koroner, kelainan katup jantung, peradangan jantung (miokarditis atau perikarditis), hingga pembesaran jantung. Walaupun tes EKG memeriksa impuls listrik jantung, namun tidak ada arus listrik yang dialirkan ke tubuh pasien selama prosedur pemeriksaan.
Elektrokardiogram adalah tes yang aman, non-invasif dan tidak menimbulkan rasa sakit tanpa risiko atau komplikasi besar. Reaksi alergi atau sensitivitas kulit terhadap gel perekat dapat terjadi dan biasanya hilang segera setelah patch elektroda dilepas dan dalam banyak kasus, tidak memerlukan perawatan apa pun. Artefak dan distorsi menimbulkan kesulitan diagnostik yang serius dan dapat mengakibatkan interpretasi EKG yang tidak akurat yang berpotensi mengakibatkan intervensi terapeutik yang merugikan.
Siapa Saja yang Memerlukan Pemeriksaan EKG?
Pemeriksaan EKG penting bagi pasien yang memiliki gejala penyakit jantung seperti nyeri dada, kesulitan bernapas, detak jantung tidak teratur dan pasien dengan riwayat penyakit jantung. Pemeriksaan EKG dapat direkomendasikan pada pasien dengan faktor risiko penyakit jantung seperti kadar kolesterol darah yang tinggi, tekanan darah tinggi, diabetes mellitus, merokok atau faktor risiko penyakit jantung lainnya serta sebelum dan setelah menjalani operasi atau bedah jantung.
Bagaimana Proses Pemeriksaan EKG ?
Elektrokardiogram memerlukan persiapan khusus. Sebelum prosedur diperlukan riwayat singkat mengenai obat-obatan dan alergi terhadap gel perekat. Suhu ruangan harus dijaga optimal agar tidak menggigil. Pasien harus mengenakan gaun dan lokasi elektroda diidentifikasi. Untuk kontak yang baik antara permukaan tubuh dan elektroda, disarankan untuk mencukur bulu dada dan kemudian mengoleskan gel perekat elektrokardiografi ke elektroda. Benda logam apa pun, seperti perhiasan atau jam tangan, harus dilepas. Sadapan ekstremitas dan prekordial harus ditempatkan secara akurat untuk menghindari salah tafsir vektor. Terakhir, pasien harus berbaring dan rileks sebelum merekam strip standar 10 detik. Pemeriksaan EKG berlangsung singkat, tidak menimbulkan rasa sakit, pasien harus melepas perhiasan dan aksesori serta berbaring di atas tempat tidur atau meja periksa. Elektroda akan di tempel pada dada, kaki dan lengan pasien. Elektroda adalah alat berupa lempengan logam dengan kabel yang terhubung ke mesin EKG.
Apa Sajakah Jenis Elektrokardiogram ?
Beberapa jenis pemeriksaan aktivitas listrik jantung yang berbeda dengan EKG standar dapat digunakan untuk mendeteksi gangguan jantung yang mungkin tidak terdeteksi dengan EKG biasa. Salah satunya adalah tes stres, di mana EKG dilakukan saat pasien melakukan aktivitas fisik seperti berjalan atau berlari di atas treadmill. Holter monitor adalah monitor kecil yang ditempel didada yang dapat merekam aktivitas listrik jantung selama 1–2 hari. Pasien dapat menjalani aktivitas mereka seperti biasa selama pemakaian Holter monitor, dengan catatan untuk menjaga elektroda dan monitor tetap kering. Event monitor adalah alat serupa dengan Holter monitor tetapi merekam aktivitas listrik jantung hanya ketika gejala gangguan jantung muncul. Event monitor dapat digunakan hingga satu bulan untuk mendeteksi gangguan yang mungkin terjadi secara sporadis.
Apa sajakah Kontraindikasi Relatif Pemeriksaan Elektrokardiogram ?
1. Pasien tidak bersedia dilakukan pemeriksaan EKG
2. Pasien Alergi terhadap perekat yang digunakan untuk menempelkan timah
Referensi:
Sattar Y, Chhabra L. Electrocardiogram. 2023 Jun 5. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan–. PMID: 31747210.
Sumber gambar: https://www.freepik.com/free-photo/doctor-typing-laptop_1315154.htm#fromView=search&page=1&position=15&uuid=11e6023d-2321-47ac-8e06-41af2a58e0dc