Selasa, 29 Oktober 2024 14:55 WIB

Kalsium dan Gigi

Responsive image
22
Dr. dr. Diana Sunardi, M.Gizi, Sp.GK - RSUP dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta

Kalsium merupakan salah satu mineral utama dalam tubuh manusia. Tubuh manusia mengandung kalsium sebesar 1,5-2?rat badan. Sekitar 99% kalsium tersimpan di jaringan tulang dan gigi. Di dalam gigi, kalsium berperan dalam mendukung struktur gigi dan sebagai simpanan tubuh. Kalsium penting untuk perkembangan, pemeliharaan, dan mencegah permasalahan pada gigi.

Perkembangan gigi terjadi sejak janin masih dalam kandungan ibu hingga akhir masa remaja. Kalsium sangat diperlukan selama proses pembentukan gigi sebagai komponen utama penyusun jaringan keras gigi yaitu dentin, enamel, dan sementum gigi. Asupan kalsium pada ibu hamil berpengaruh pada perkembangan gigi bayi. Kekurangan kalsium pada ibu hamil dapat menyebabkan gangguan perkembangan gigi pada bayi seperti keterlambatan munculnya gigi atau kelainan pada struktur gigi. Kelainan gigi yang timbul akibat kekurangan kalsium pada saat kehamilan tidak dapat diperbaiki setelah lahir sebab masa pembentukan tunas gigi susu sudah selesai.

Kecukupan kalsium selama masa perkembangan gigi juga berpengaruh pada risiko karies gigi (gigi berlubang) pada anak. Karies gigi merupakan kerusakan struktur gigi akibat adanya pelepasan berlebih mineral (kalsium) dalam gigi akibat asam yang berasal dari makanan atau hasil produksi bakteri di mulut. Kekurangan kalsium selama proses perkembangan gigi menyebabkan struktur gigi tidak sempurna sehingga lebih rentan terhadap bakteri dan asam. Sebuah penelitian di Jepang menyatakan bahwa asupan kalsium yang lebih tinggi pada kehamilan menurunkan risiko karies gigi pada anak. Penelitian lain di Argentina menunjukkan bahwa risiko karies gigi pada anak dengan ibu yang mendapat suplemen kalsium selama kehamilan lebih rendah dibandingkan anak dengan ibu tanpa suplemen kalsium. Kecukupan kalsium pada masa kanak-kanak juga berperan dalam pencegahan karies. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kadar kalsium pada anak dengan karies gigi lebih rendah dibandingkan pada anak tanpa karies gigi. Oleh karena itu, asupan kalsium yang cukup pada ibu hamil, ibu menyusui, dan anak sangat penting untuk perkembangan dan kesehatan gigi anak.

Kecukupan kalsium pada ibu hamil juga berpengaruh terhadap kesehatan gigi ibu. Risiko karies gigi meningkat pada ibu hamil. Pada ibu hamil sering kali terjadi perubahan keasaman rongga mulut dan peningkatan konsumsi makanan manis yang meningkatkan pelepasan mineral gigi. Kalsium yang cukup diperlukan untuk mengembalikan mineral yang lepas dan mengurangi risiko terjadinya karies gigi.

Kalsium juga berperan dalam pemeliharaan struktur gigi pada semua usia. Pada gigi, terjadi proses pelepasan mineral (kalsium) secara terus menerus. Pelepasan mineral gigi dapat terjadi karena adanya asam pada mulut yang berasal dari makanan atau hasil dari fermentasi sisa makanan oleh bakteri dalam rongga mulut yang dapat melarutkan kalsium pada struktur gigi. Normalnya, proses ini diikuti dengan proses pengembalian mineral sehingga struktur gigi tetap terjaga. Kalsium yang tersedia di air ludah akan digunakan untuk mengembalikan mineral dalam gigi. Proses pengembalian mineral ini dapat terjadi jika kadar kalsium dalam tubuh cukup.

Dalam tubuh, kalsium juga memiliki fungsi lain, antara lain berperan dalam kontraksi pembuluh darah, kontraksi otot dan jantung, transmisi saraf, sinyal dalam sel, dan sekresi hormon. Jika tubuh kekurangan kalsium, maka tubuh akan mengambil simpanan kalsium dalam tulang dan gigi untuk mempertahankan fungsi tubuh lainnya. Pada kondisi ini, proses pelepasan mineral pada gigi akan meningkat, sementara kadar kalsium pada air ludah menurun sehingga proses pengembalian mineral terhambat. Jika proses ini terjadi secara terus menerus tanpa diimbangi asupan kalsium yang cukup, maka akan terjadi ketidakseimbangan antara proses pelepasan dan pengembalian mineral yang dapat menyebabkan gigi keropos. Kekeroposan pada gigi meningkatkan kerentanan terhadap infeksi dan terjadinya karies gigi. Oleh karena itu, asupan kalsium sesuai kebutuhan tubuh penting untuk memelihara struktur gigi dan mencegah terjadinya karies gigi.

Nilai dari kebutuhan kalsium harian bervariasi tergantung pada usia dan jenis kelamin. Kebutuhan kalsium anak-anak dan remaja meningkat sesuai usia. Kebutuhan harian kalsium pada orang dewasa adalah 1100 mg (usia 19 hingga 29 tahun) dan 1.000 mg (usia 30 tahun ke atas). Ibu hamil dan menyusui memerlukan tambahan 200 mg kalsium per hari dari kebutuhannya berdasarkan usia. Cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan kalsium adalah dengan konsumsi sumber makanan tinggi kalsium.

Sumber utama kalsium adalah susu dan produknya seperti keju dan yoghurt. Segelas susu atau yoghurt dapat mengandung 200 - 400 mg kalsium. Ikan yang dimakan dengan tulangnya atau makanan laut lain seperti kerang atau tiram juga merupakan sumber kalsium yang baik. Bahan makanan lain yang mengandung kalsium antara lain kacang-kacangan (almond, kacang polong, kacang merah), tahu, tempe, dan beberapa sayuran (brokoli, kembang kol, kale). Sayuran hijau seperti bayam, daun katuk, daun singkong dan sawi juga merupakan sumber kalsium, namun bahan makanan ini mengandung oksalat tinggi yang dapat menghambat penyerapan kalsium. Konsumsi susu atau bahan makanan lain yang mengandung kalsium setiap hari diperlukan untuk menjaga kesehatan gigi.

 

Referensi:

Bergel E, Gibbons L, Rasines MG, Luetich A, Belizán JM. Maternal calcium supplementation during pregnancy and dental caries of children at 12 years of age: follow-up of a randomized controlled trial. Acta obstetricia et gynecologica Scandinavica. 2010 Nov 1;89:1396-402.

Tanaka K, Miyake Y, Sasaki S, Hirota Y. Dairy products and calcium intake during pregnancy and dental caries in children. Nutrition Journal. 2012, 11:33

Warf RD, Watson RR. Calcium Phosphate : Nutrition in Prevention of Early Childhood Dental Caries. In Wild-Type Food in Health Promotion and Disease Prevention. Humana Press, 2008. 343-353

Shita A, Sulistiyani. Pengaruh kalsium terhadap tumbuh kembang gigi geligi anak. Stomatognatic. 2010. 7: 40-44.

Liesma D, Mia D, Ellyza H. Pengaruh Susu Sapi dan Protein Whey terhadap Kekerasan Email Gigi setelah Demineralisasi. JMKG 2016;2:28-35.

Naseem M, Zafar, MS. Oral helath challenges in pregnant women : Recimendation for dental care professionals. The Saudi Journal for Dental Research 2016. 2: 138-146.

Sumber gambar:

https://www.freepik.com/free-photo/high-angle-delicious-food-arrangement_21528903.htm#fromView=search&page=2&position=37&uuid=71ffabd4-963a-4a79-b8c3-c046190a7f98