Jumat, 25 Oktober 2024 16:48 WIB

Kelebihan dan Kekurangan Diet Karnivora

Responsive image
33
Promosi Kesehatan, Tim Kerja Hukum dan Humas - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Diet karnivora merupakan bentuk ekstrem pola makan nol karbohidrat yang memperbolehkan seseorang mengonsumsi produk hewani. Metode ini menghindari semua makanan nabati dan hanya makan daging, ikan, telur, terkadang susu.

Alasan dibalik pola makan ini yakni keyakinan manusia berevolusi menjadi karnivora dan nabati bisa merusak kesehatan. Pola makan karnivora ialah teknik sangat ketat dan mungkin kekurangan nutrisi penting yang hanya ditemukan dalam makanan nabati. Adapun makanan nabati seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, serta produk olahan mengandung bahan buatan seperti pemanis dari madu maupun sirup maple perlu dijauhi. Diet yang hanya mengonsumsi protein hewani tersebut diklaim bisa menurunkan berat badan, tingkatkan mood, dan mengontrol gula darah. Saat menjalani diet karnivora, kamu hanya diperbolehkan mengonsumsi makanan berbahan dasar daging atau makanan yang kaya akan protein dan lemak. Padahal, dalam diet sehat, kamu disarankan untuk mengonsumsi makanan yang bervariasi dan mengandung nutrisi lengkap, termasuk juga buah dan sayuran.

Manfaat Menjalani Diet Karnivora

Ada beberapa manfaat kesehatan yang bisa kamu peroleh dari menjalani diet karnivora, di antaranya : 

1.      Menurunkan berat badan

Sama seperti kebanyakan jenis diet lainnya, diet karnivora diyakini bermanfaat untuk menurunkan berat badan. 

Pasalnya, dilihat dari apa yang kamu konsumsi saat menjalani diet ini, kamu tidak akan mengonsumsi makanan yang tinggi karbohidrat dan gula, seperti : biskuit, kue, permen, dan pasta. Ini membuat asupan kalori jadi lebih terbatas sehingga berat badan pun tidak mudah naik.

Selain itu, makanan yang tinggi protein dalam diet karnivora juga bisa membuat perut kenyang lebih lama, sehingga kamu bisa lebih mudah mengontrol porsi dan nafsu makan. Hal-hal inilah yang membuat diet karnivora berperan dalam menurunkan berat badan. 

2.      Meningkatkan massa dan kekuatan otot

Dalam diet karnivora, segala yang kamu konsumsi adalah daging dan produk hewani. Nah, makanan-makanan dengan kandungan protein tinggi inilah yang diketahui dapat meningkatkan massa dan kekuatan otot. Jadi, kalaupun berat badan bertambah sedikit, ini terjadi karena massa otot yang bertambah, bukannya lemak.

3.      Mengontrol kadar gula darah

Saat menjalani diet karnivora, kamu tidak boleh mengonsumsi makanan selain yang berasal dari hewan, termasuk makanan yang mengandung gula dan karbohidrat. Karena tidak makan hidangan yang bergula atau berkarbohidrat, diet ini dipercaya bisa mengontrol kadar gula darah. 

4.      Mendukung proses pemulihan tubuh ketika sakit atau luka

Daging sebagai menu utama diet karnivora merupakan sumber protein. Di dalam tubuh, protein memiliki banyak fungsi penting, salah satunya adalah mampu memperbaiki sel atau jaringan yang rusak. Ini membuat tubuh jadi lebih cepat pulih ketika sakit. 

Selain itu, protein juga berperan penting dalam membentuk jaringan kulit. Oleh karena itu, asupan tinggi protein melalui diet karnivora bisa membantu mempercepat pemulihan luka.

5.      Memperkuat imunitas tubuh

Diet karnivora yang kaya akan asupan daging, telur, maupun ikan, bisa memberi banyak asupan protein, vitamin B, dan mineral seperti selenium, zat besi, dan zinc. Aneka nutrisi tersebut berperan penting dalam memperkuat imunitas tubuh sehingga kamu pun jadi tidak mudah jatuh sakit. 

Namun, untuk menguatkan daya tahan tubuh, kamu juga perlu mengonsumsi makanan bergizi lainnya, seperti kacang-kacangan, biji-bijian, sayur, dan buah. Ini karena tubuh membutuhkan makanan bergizi seimbang agar tetap sehat. 

Risiko Gangguan Kesehatan akibat Diet Karnivora

Di samping manfaatnya untuk kesehatan tubuh, diet karnivora diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan kesehatan. Beberapa penyakit dan kondisi yang mungkin terjadi akibat menjalani diet ini adalah : 

1.      Kolesterol tinggi

Daging yang menjadi makanan utama saat menjalani diet karnivora mengandung lemak jenuh dan kolesterol. Kandungan lemak jenuh ini dapat meningkatkan kadar lemak jahat (LDL) yang bisa membuatmu berisiko mengalami gangguan pada sistem kardiovaskular. 

Selain itu, daging olahan yang tersedia di pasaran umumnya mengandung banyak garam. Jika kamu mengonsumsinya ketika menjalani diet karnivora, ini dapat meningkatkan risiko terjadinya tekanan darah tinggi.

2.      Sembelit

Saat menjalani diet karnivora, kamu tidak mengonsumsi makanan yang berasal dari tumbuhan. Padahal, makanan yang berasal dari tumbuhan, seperti sayur dan buah, mengandung serat yang penting untuk menjaga kesehatan saluran cerna dan melancarkan BAB. 

Karena kebutuhan serat tidak terpenuhi selama menjalani diet karnivora, kamu pun berisiko mengalami sembelit. 

3.      Kekurangan beberapa nutrisi penting

Karena tidak mengonsumsi biji-bijian, buah, sayur, serta kacang-kacangan saat menjalani diet karnivora, kamu akan berisiko tinggi kekurangan nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh dari tumbuhan, seperti vitamin dan mineral.

Kekurangan nutrisi akan menimbulkan sejumlah masalah kesehatan, seperti gampang lelah, konsentrasi menurun, hingga mood mudah berubah.

4.      Asam urat

Diet karnivora mengharuskan orang yang menjalaninya untuk mengonsumsi makanan tinggi purin, seperti daging dan jeroan. Hal ini bisa membuat tubuh jadi lebih berisiko terkena asam urat. Jadi, bagi kamu yang pernah menderita penyakit ini, sebaiknya pilih metode diet lain yang lebih aman.

 

Referensi :

Soeparno. 2021. Ilmu Nutrisi dan Gizi Daging. UGM Press Yogyakarta.

Stepany Watson. 2023. Carnivore Diet : Meal Plan, Food List, and What You Should Know, Journal Health and Diet Guide.

Lennerz, et al. 2021. Behavioral Characteristics and Self-Reported Health Status among 2029 Adults Consuming a “Carnivore Diet”. Current Developments in Nutrition.

O’Hearn, A. 2020. Can a Carnivore Diet Provide All Essential Nutrients? Current Opinion in Endocrinology, Diabetes and Obesity, 27(5), pp. 312-316.

LeWine, H.E. Harvard Health Publishing Harvard Medical School. 2024. What is The Carnivore Diet?