Jumat, 25 Oktober 2024 15:26 WIB

Penggabungan Gigi dengan Gigi Supernumerary

Responsive image
17
drg. Emmy Hastuti, M.Kes - RSUP Fatmawati Jakarta

Anomali gigi meliputi kelainan jumlah gigi, morfologi, ukuran, dan waktu erupsi. Tipe bawaan diturunkan dan memiliki dasar genetik, tipe perkembangan terjadi pada tahap pembentukan gigi, dan anomali didapat terjadi setelah perkembangan gigi.  Kelainan dalam jumlah, morfologi, dan ukuran termasuk dalam tipe perkembangan, dan mungkin ditemui oleh dokter dalam kedokteran gigi anak. Kelainan gigi timbul akibat interaksi faktor genetik, epigenetik, dan lingkungan dalam proses pembentukan gigi   Hal ini dapat menyebabkan masalah fungsional, oklusal, dan estetika karena perubahan proses erupsi gigi, sehingga intervensi dini sangat penting dalam kondisi tertentu.   

Geminasi adalah suatu bentuk kelainan pada gigi, dimana satu benih gigi terbagi menjadi dua. Hal tersebut disebabkan karena proses pemisahan yang tidak sempurna saat perkembangan gigi. Sehingga, jika dilihat, mahkota gig tampak terbelah, namun memiliki satu akar gigi. Gigi ganda merupakan anomali gigi mengenai morfologi gigi dan diklasifikasikan menjadi fusi dan geminasi, yaitu anomali bentuk serupa yang memiliki etiologi berbeda. Fusi adalah penyatuan satu atau lebih gigi selama perkembangan, sedangkan geminasi terjadi ketika dua unit morfologi terpisah tercipta melalui pembelahan benih gigi. Prevalensi anomali ini bervariasi, dengan prevalensi dilaporkan lebih tinggi di Jepang dibandingkan di negara-negara Barat. 

Gigi supernumerary yang menyatu dengan gigi normal seringkali menimbulkan maloklusi dan masalah estetika karena bentuknya yang tidak normal dan mahkota yang besar serta memerlukan perawatan seperti pemotongan dan pencabutan gigi supernumerary, pencabutan, perawatan ortodontik, atau perawatan endodontik saluran akar. Meskipun ada banyak laporan kasus di mana gigi yang menyatu terdeteksi dan dirawat, hanya sedikit dari kasus ini yang terdeteksi selama masa tindak lanjut dalam jangka panjang. Selain itu, hanya sedikit laporan yang menjelaskan kejadian, wilayah fusi, dan prognosis gigi menyatu. 

 

Referensi :

Tatsuya Akitomo , Satoru Kusaka, Momoko Usuda, Mariko Kametani, Ami Kaneki, Taku Nishimura, Masashi Ogawa, Chieko Mitsuhata Dan  Ryota Nomura . Penggabungan Gigi dengan Gigi Supernumerary: Laporan Kasus dan Tinjauan Literatur dari 35 Kasus. Departemen Kedokteran Gigi Anak, Sekolah Pascasarjana Ilmu Biomedis dan Kesehatan, Universitas Hiroshima, 1-2-3 Kasumi, Minami-ku, Hiroshima 734-8553, Jepang.

https://www-mdpi-com.translate.goog/2227-9067/11/1/6?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc

Sumber gambar :

Freepik (Infographic of human in dental bridge) https://www.freepik.com/free-vector/infographic-human-dental-bridge_24552829.htm#fromView=search&page=1&position=2&uuid=acf0ae4c-2270-4b02-90be-1a14cccc32c0