Kamis, 24 Oktober 2024 14:27 WIB

Latihan Rentang Gerak Post Operasi THR

Responsive image
194
Yohanna Uli Arta, S.ST, Ners - RS Ortopedi Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta

THR adalah sebuah Tindakan operasi yang dilakukan dengan cara mengganti keseluruhan sendi hip menggunakan implant atau prothesis yang terbuat dari bahan metal, plastic dan keramik. Total Hip Replacement (THR) ialah penggantian sendi panggul yang telah mengalami degenerasi. Artinya bagian sambungan yang bulat diganti atau dipangkas, dan penutup logam sambungan diganti dengan cangkang setengah lingkaran. (Anna & Eko, 2020). Tujuan dilakukannya operasi ini yaitu untuk mengembalikan fungsional sendi yang telah menurun, menurunnya rasa sakit dengan penyebab patah tulang, pergeseran tulang, kelainan bentuk bawaan dan masalah lain yang berkaitan dengan lingkup gerak pada tulang panggul. (Mustiko & Pristianto, 2021).

Seseorang mungkin memerlukan THR jika mengalami masalah pada sendi panggul yang serius dan memicu gejala yang parah, menyebabkan gerakan terbatas, dan menurunkan kualitas hidup. Berikut ini beberapa kondisi yang bisa membuat seseorang memerlukan prosedur THR:

  • Osteoartritis: kerusakan pada tulang rawan di sendi, umumnya terjadi karena pertambahan usia atau degeneratif
  • Reumatoid artritis: gangguan autoimun yang memicu peradangan kronis pada sendi-sendi tubuh, antara lain sendi panggul
  • Nekrosis avaskular: kematian jaringan tulang yang disebabkan oleh gangguan suplai darah, termasuk tulang pada sendi panggul
  • Cedera serius: patah atau retak tulang panggul parah yang mempengaruhi struktur sendi panggul
  • Masalah panggul lain: misalnya displasia panggul (kondisi ketika sendi panggul tak terbentuk dengan baik pada masa perkembangan di dalam kandungan)

Secara umum, prosedur THR mencakup langkah-langkah berikut ini:

  • Konsultasi dengan dokter dan ahli bedah ortopedi yang akan menilai kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan dan memberi pemahaman mengenai prosedur, risiko, dan manfaat THR
  • Menjalani serangkaian pemeriksaan medis seperti tes darah, tes fungsi jantung, dan tes pencitraan guna memastikan pasien memungkinkan untuk menjalani operasi
  • Memberi tahu dokter obat dan suplemen yang sedang dikonsumsi karena beberapa jenis obat perlu dihentikan penggunaannya sebelum operasi, seperti obat pengencer darah
  • Berhenti merokok karena rokok bisa mempengaruhi proses pemulihan
  • Berpuasa makan dan minum setidaknya 6 jam sebelum tindakan, untuk optimalisasi proses anestesi/pembiusan

 

Latihan Pasca Prosedur Artroplasti Pinggul Total

Core Stabily Exercise adalah latihan yang dapat diberikan oleh fisioterapis untuk mengkoordinasi serta meningkatkan ketahanan dari otot trunk untuk menjaga stabilitas tulang belakang (Mohammadimajd et al., 2020). Tujuan dari latihan ini adalah untuk mengontraksikan dan mengkondisikan otot postural Anda secara optimal untuk menjaga postur dan keseimbangan yang baik (Anjasmara et al., 2021).

Stretching Adapun tujuan dari latihan ini adalah mencegah terjadinya pemendekan otot (kontraktur), meningkatkan ROM dan fleksibilitas. Posisi pasien berbaring dan tengkurap diatas bed, kemudian terapis mengulur otot penggerak hip (fleksi, ekstensi, abduksi dan eksorotasi) dan knee (fleksi dan ekstensi) dengan cara menggerakkan secara pasif sampai batas kemampuan pasien. 

Muscle Strengthening Latihan pengutaan otot yang diberikan adalah static contraction. Latihan ini untuk menjaga fleksibilitas pasien dan untuk meningkatkan kekuatan otot ekstremitas bawah. Posisi pasien berbaring diatas bed kemudian di bawah lutut diberikan gulungan handuk.

The Hip Bridge Exercise/Supine Bridge. Latihan ini dilakukan dengan posisi pasien tidur terlentang dengan fleksi hip dan knee kemudian pasien diminta mengangkat pantat.

Pasca operasi penggantian sendi pinggul, Anda harus terus melakukan latihan teratur ringan sekitar 20-30 menit setiap harinya untuk mempercepat masa pemulihan. Secara umum, terdapat beberapa latihan yang bisa membantu meningkatkan peredaran darah dan memperkuat otot, sebagai berikut:

  • Rotasi Pergelangan Kaki (Ankle Rotations)

Latihan pertama adalah ankle rotations. Anda bisa mulai menggerakkan bagian pergelangan kaki pada sisi dalam ke arah sisi kaki lain, lalu gerakkan ke arah luar semakin menjauh. Ulangi sebanyak lima kali pada setiap sisi dan lakukan sesi latihan selama tiga menit. Disarankan mengulangi langkah tersebut 3-4 sesi sehari.

  • Memompa Pergelangan Kaki (Ankle Pumps)

Dorong kaki ke atas dan bawah, ulangi selama beberapa kali setiap 5-10 menit sekali. Anda bisa memulai latihan ini pasca operasi Total Hip Replacement hingga Anda sembuh total.

  • Latihan Abduksi

Geser tungkai sejauh yang Anda bisa, lalu kembali pada posisi awal. Ulangi cara tersebut setidaknya 10 kali selama 90 detik. Dianjurkan melakukannya 3-4 kali sehari.

  • Kontraksi Bokong (Buttock Contractions)

Kencangkan bagian otot bokong kemudian tahan selama 1 atau 2 detik. Ulangi semampunya dan lakukan latihan sekitar 90 detik setiap harinya.

  • Menekuk Lutut di Tempat Tidur (Bed Supported Knee Bends)

Tarik kaki Anda ke arah bokong, lalu tekuk lutut dengan bagian telapak kaki menapak di kasur. Selanjutnya, tahan lutut Anda sekitar 5-10 detik hingga posisi tertekuk maksimal. Luruskan tungkai dan ulangi cara tersebut hingga 10 kali. Lakukan latihan selama 3 menit sebanyak 3 sesi per hari.

  • Berdiri Mengangkat Lutut (Standing Knee Raises)

Setelah mampu berdiri sendiri pasca operasi Total Hip Replacement, Anda bisa menerapkan latihan standing knee raises. Namun, pastikan untuk berpegang pada sesuatu. Selanjutnya, angkat tungkai yang dioperasi pada arah dada dengan posisi lutut tidak lebih tinggi dari pinggang. Tahan selama 1 detik lalu turunkan tungkai. Ulangi latihan ini sekitar 10 kali selama 3 menit setiap sesinya. Anda bisa melakukannya 3-4 kali sehari.

Beberapa minggu setelah operasi, pasien mungkin akan merasa tidak nyaman dan nyeri akibat penggantian sendi baru, namun hal ini cukup normal. Setelah diperbolehkan pulang, pasien tetap dianjurkan untuk rutin melakukan kontrol ke rumah sakit dan mengikuti anjuran dokter. Pasien harus menjaga area dilakukannya operasi atau bekas luka operasi untuk tetap bersih dan kering, serta menutup bekas luka dengan perban untuk mencegah iritasi dan infeksi.

Kesuksesan operasi ini dapat membantu pasien menjalani aktivitas sehari-hari tanpa kesulitan, seperti berjalan dan naik turun tangga secara normal, serta melakukan olahraga ringan. Meski begitu, pasien akan tetap dibatasi dari aktivitas berat yang dapat membebani sendi.

Lantas, berapa lama sendi prostesis (buatan) bertahan sebagai pengganti sendi? Umumnya, prostesis dapat bertahan hingga 10–20 tahun, tergantung dari pemakaian dan kondisi kesehatan pasien. Namun, prostesis cenderung bertahan lebih singkat pada pasien dengan kondisi diabetes atau obesitas.

 

REFERENSI :

https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/download/28173/20421/99906

https://www.physio-pedia.com/Total_Hip_Replacement

https://eprints.ums.ac.id/54148/11/NASKAH PUBLIKASI atifah.pdf

https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/mengenal-total-hip-replacement

Sumber Gambar:

https://www.thaimedicalvacation.com/hip-replacement-arthroplasty-surgery/

https://www.alodokter.com/mengenal-sendi-peluru-dan-risiko-penyakit-yang-dapat-terjadi

https://www.healthdirect.gov.au/surgery/revision-total-hip-replacement

https://irh4mgokilz.wordpress.com/2011/05/19/rom-range-of-motion/

https://rsupsoeradji.id/penatalaksanaan-fisioterapi-pada-pasien-post-hemiarthroplasty-hap/