Selasa, 22 Oktober 2024 16:53 WIB

Misteri Gigi Berbentuk Pasak: Kasus Langka dan Dampaknya pada Keindahan Senyum Anda

Responsive image
162
drg. Emmy Hastuti, M.Kes - RSUP Fatmawati Jakarta

Microdontia adalah kondisi di mana gigi lebih kecil dari ukuran normal, dan gigi berbentuk pasak adalah salah satu jenis mikrodontia yang disebabkan oleh faktor bawaan. Biasanya, kelainan ini mempengaruhi gigi seri lateral rahang atas, tetapi kasus di rahang bawah sangat jarang. Artikel ini membahas kasus langka di mana semua gigi seri mandibula dan sisi lateral rahang atas terpengaruh.

Penampilan senyum menjadi perhatian utama banyak orang, dan kelainan gigi seperti perubahan bentuk, ukuran, atau warna dapat memengaruhi estetika senyuman. Kelainan ini bisa disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan, dengan periode prenatal berperan besar dalam pembentukan anomali gigi.

Gigi seri berbentuk pasak sering dikaitkan dengan kelainan genetik dan dapat menyebabkan gigi memiliki diameter yang sangat kecil dari area servikal ke tepi insisal. Kasus gigi berbentuk pasak umumnya terjadi pada gigi seri lateral rahang atas dengan prevalensi bervariasi antara 0,8% hingga 8,4%. Prevalensi lebih tinggi di antara kelompok etnis Mongoloid dan wanita, dan sisi kiri lebih sering terpengaruh dibandingkan sisi kanan.

Gigi seri mandibula berbentuk pasak jarang dilaporkan dan sering terkait dengan sindrom tertentu. Hanya sedikit kasus yang melibatkan gigi seri sentral atau lateral mandibula.

Kelainan pada gigi manusia bisa berupa mikrodontia, makrodontia, hipodonsia, atau oligodontia. Mikrodontia adalah kondisi di mana gigi lebih kecil dari ukuran normal. Gigi berbentuk pasak, baik pada gigi sulung atau permanen, memiliki diameter mahkota yang menyempit dari serviks ke tepi insisal, menghasilkan bentuk yang khas. Gangguan endokrin selama perkembangan bisa mempengaruhi ukuran dan bentuk mahkota gigi, sementara gangguan morfodifferensiasi dapat mengubah bentuk tanpa mempengaruhi fungsi.

Dokumentasi perubahan pada gigi membantu dalam memahami perubahan struktural dan morfologi. Laporan menunjukkan bahwa kasus gigi berbentuk pasak lebih sering terjadi pada rahang atas dibandingkan rahang bawah, dengan prevalensi berbeda-beda di berbagai populasi.

Dalam pengobatan, pendekatan estetik dan ortodontik sering digunakan untuk mengoreksi gigi berbentuk pasak. Penting untuk menangani kelainan ini secara multidisiplin agar tidak mempengaruhi kesejahteraan psikologis pasien, karena estetika gigi berdampak besar pada kualitas hidup.

 

Referensi: 

Ashwin Devasya dan Mythri Sarpangala. J Ilmu Penyok Forensik. 2016 Sep-Des; 8(3): 164–166. doi: 10.4103/0975-1475.195123 PMCID: PMC Dracula tooth: A very rare case report of peg-shaped mandibular incisors. Journal of Forensic Dental Sciences (JFDS) https://www.jfds.org/index.php/jfds/index 

Sumber gambar :

Freepik (Flat dentists taking care of a tooth background) https://www.freepik.com/free-vector/flat-dentists-taking-care-tooth-background_4136016.htm#fromView=search&page=1&position=19&uuid=78183c26-7b08-4cba-b4c8-f2f429a40d63