Senin, 21 Oktober 2024 09:39 WIB

Pemberian Nutrisi Terbaik untuk Otak Anak Usia Dini

Responsive image
244
Promosi Kesehatan, Tim Kerja Hukum dan Humas - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Periode emas anak, atau yang dikenal sebagai golden age, adalah fase pertumbuhan dan perkembangan yang berlangsung sangat cepat antara usia 0 hingga 6 tahun. Pada tahap ini, otak anak mencapai perkembangan hingga 80%. Setelah periode ini, perkembangan otak hanya mencapai tambahan 20%, dengan sisanya melibatkan pelebaran permukaan otak dan peningkatan kompleksitas jaringan saraf. Di negara berkembang, banyak anak yang mengalami malnutrisi, yang menyebabkan tubuh mereka lebih rentan terhadap penyakit dan menghambat perkembangan otak. Kekurangan gizi ini juga berdampak negatif pada sistem saraf otak dan meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit kronis di masa dewasa, bahkan bisa berujung pada kematian. Sejalan dengan itu, nutrisi untuk otak anak adalah elemen penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan otak. Kebutuhan nutrisi setiap individu dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, dan tingkat aktivitas. Nutrisi yang diperlukan oleh anak berbeda dari yang dibutuhkan orang dewasa. Anak-anak di usia dini berada dalam fase pertumbuhan yang intens, sehingga kebutuhan nutrisinya cenderung lebih tinggi. Hal ini disebabkan oleh sifat unik anak-anak, yang umumnya sangat aktif dan suka bereksplorasi. Aktivitas ini berkontribusi pada berbagai aspek perkembangan mereka, termasuk perkembangan kognitif, motorik, mental, dan sosial. Oleh karena itu, menjaga kesehatan anak sangat krusial untuk mendukung kelanjutan aktivitas mereka. Sayangnya, pemenuhan nutrisi yang tepat untuk perkembangan otak anak di Indonesia masih belum ideal. Hal ini didukung oleh penelitian yang menunjukkan bahwa anak-anak di Indonesia berisiko mengalami masalah perkembangan otak akibat kekurangan gizi.

Perkembangan Otak pada Anak

Perkembangan otak dimulai jauh sebelum kelahiran bayi. Pada usia 3 minggu dalam bentuk embrio, otak mulai berkembang dengan terbentuknya silinder berisi cairan yang dikenal sebagai "tabung syaraf." Pada tahap ini, otak mengalami pembelahan hingga 250 ribu kali per menit, dan koneksi antara otak dan ganglia sudah mulai terbentuk. Pada usia 6 minggu, aktivitas di otak meningkat akibat proses pembelahan, ditambah dengan berkembangnya banyak pembuluh darah yang berfungsi untuk mendistribusikan oksigen ke setiap sel. Pada tahun pertama, otak anak mengalami transformasi yang luar biasa dan mulai membentuk banyak koneksi. Dalam dua tahun pertama, anak-anak mengalami perkembangan otak dan koneksi yang paling signifikan dalam hidup mereka. Setahun kemudian, mereka memiliki lebih dari 300 triliun koneksi, angka yang mungkin tidak akan pernah terulang. Otak terdiri dari miliaran sel saraf yang terus berkembang hingga usia dua tahun dan melanjutkan perkembangannya setelah itu. Selain itu, proses ini melibatkan pembentukan "sambungan saraf," yaitu hubungan antara neuron yang dikenal sebagai sinapsis. Sinapsis terdiri dari badan sel dan cabang-cabangnya (dendrit yang menerima impuls dan neurit yang mengirimkan impuls), yang memungkinkan komunikasi antara sel-sel saraf.

Pentingnya Nutrisi untuk Otak

1.   Nutrisi sangat penting untuk menjaga fungsi otak yang optimal. Ketika seorang anak mendapatkan makanan yang cukup, fondasi untuk kinerja otak yang baik akan terbentuk.

2.   Kekurangan nutrisi dapat berdampak pada kemampuan kognitif dan perilaku anak.

3.   Kekurangan nutrisi dapat berdampak pada kemampuan kognitif dan perilaku anak.

4.   Diet tampaknya merupakan salah satu faktor paling penting dalam pertumbuhan dan perkembangan otak, baik pada masa bayi maupun masa kanak-kanak.

Nutrisi Terbaik untuk Otak Anak

1.   Kecukupan asupan nutrisi sangat penting untuk perkembangan optimal tubuh dan otak anak. Memenuhi kebutuhan gizi melalui pola makan yang baik dapat mendukung fungsi kognitif, sedangkan kekurangan nutrisi dapat menyebabkan penurunan dalam kemampuan kognitif anak.

2.   Terdapat 5 (lima) kelompok makanan yang direkomendasikan dan dipercaya bermanfaat untuk saraf dan otak, yaitu ikan, kacang-kacangan, telur, sayuran berwarna, dan buah-buahan.

3.   Ikan salmon dianggap sebagai sumber nutrisi yang bermanfaat bagi otak anak dan sistem peredaran darah, berkat tingginya kandungan asam lemak omega 3 (DHA dan EPA) yang penting untuk perkembangan otak.

4.   Kombinasi omega 3, omega 6, dan omega 9 dapat mendukung perkembangan kognitif pada bayi. Bayi yang mendapatkan asupan yang cukup dari ketiga nutrisi ini cenderung memiliki kecerdasan yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang kekurangan atau tidak mengonsumsinya.

5.   Kacang-kacangan diyakini dapat meningkatkan aktivitas gelombang otak. Penelitian menunjukkan bahwa kacang merah memiliki manfaat khusus untuk fungsi otak.

6.   Telur mengandung banyak choline, yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa memberikan telur kepada bayi berusia 9 bulan dapat mendukung perkembangan otak jmereka dengan efektif.

7.   Buah-buahan dan sayuran adalah bagian vital dari pola makan sehari-hari, bersama dengan ikan, telur, kacang, dan sumber karbohidrat seperti nasi, kentang, dan roti. Mengonsumsi buah dan sayuran secara teratur memberikan vitamin dan mineral yang mendukung kinerja optimal otak.

 

Referensi :

Agustina Elly. 2020. Memaksimalkan Perkembangan dan Potensi Otak Anak Sejak Dini. Al Fitrah Journal Of Early Childhood Islamic Education.

Andriana, H. 2014. Analisis Kesalahan Penggunaan Ejaan pada Karangan. Journal of Chemical Information and Modeling.

Karavida, V., & Charissi, E. T. & A. 2021. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Usia Dini di Indonesia. Jurnal Obsesi?: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini.

Karyani, N. dan T. 2018. Meningkatkan Kecerdasan Logika Matematika Anak Melalui Permainan Kreatif Sedotan di Kelas A TK Daarul Fiqri. Jurnal Ceria.