Jumat, 11 Oktober 2024 13:52 WIB

Kenali Penyebab dan Cara Mengatasi Gigi Berbintik- bintik

Responsive image
58
drg.Emmy Hatuti, M.Kes - RSUP Fatmawati Jakarta

Gigi berwarna putih cerah sering dianggap sebagai tanda kesehatan mulut yang baik. Namun, pada beberapa kasus, orang dapat mengalami kondisi yang menyebabkan gigi terlihat berbintik-bintik atau memiliki bercak yang tidak merata. Salah satu kondisi ini disebut sebagai gigi berbintik-bintik atau mottled enamel. Kondisi ini biasanya terjadi karena paparan fluorida yang berlebihan selama masa perkembangan gigi, dan dikenal juga sebagai fluorosis gigi.

Penyebab Gigi Berbintik-Bintik

Penyebab utama dari mottled enamel atau fluorosis adalah kelebihan fluorida, zat yang umum ditemukan dalam air minum, pasta gigi, dan perawatan gigi lainnya. Fluorida sebenarnya sangat berguna dalam membantu mencegah kerusakan gigi dengan memperkuat enamel, lapisan luar yang melindungi gigi dari kerusakan akibat bakteri dan asam. Namun, jika anak-anak yang giginya sedang berkembang (terutama pada usia di bawah delapan tahun) terpapar terlalu banyak fluorida, enamel gigi dapat berkembang secara tidak normal.

Paparan berlebihan ini dapat berasal dari beberapa sumber:

  1. Air minum yang mengandung fluorida berlebihan: Beberapa daerah mungkin memiliki tingkat fluorida dalam air minum yang terlalu tinggi.

  2. Penggunaan pasta gigi atau suplemen fluorida yang berlebihan: Terlalu sering menggunakan produk yang mengandung fluorida atau mengonsumsi suplemen tanpa anjuran dokter gigi.

  3. Menelan pasta gigi: Anak-anak seringkali menelan pasta gigi yang mengandung fluorida ketika menyikat gigi, terutama jika mereka menggunakan pasta gigi dalam jumlah yang lebih besar dari yang direkomendasikan.

Gejala Gigi Berbintik-Bintik

Tingkat keparahan mottled enamel dapat bervariasi dari ringan hingga parah. Dalam kasus ringan, fluorosis mungkin hanya tampak sebagai garis-garis putih halus atau bintik-bintik kecil pada permukaan gigi. Pada tingkat yang lebih parah, gigi dapat menunjukkan bercak kuning, cokelat, atau bahkan memiliki permukaan yang kasar dan berlubang. Gigi dengan fluorosis yang parah juga lebih rentan terhadap kerusakan karena strukturnya yang lebih lemah.

Berikut adalah beberapa tanda atau gejala khas dari fluorosis gigi:

  1. Bercak atau bintik putih: Ini adalah tanda paling umum dari fluorosis ringan. Bercak ini biasanya tidak terlalu mencolok dan sering tidak disadari.

  2. Warna kuning atau cokelat pada gigi: Dalam kasus yang lebih parah, gigi bisa berubah warna, dan permukaan gigi menjadi lebih kasar.

  3. Enamel yang tidak rata: Pada beberapa kasus, fluorosis menyebabkan enamel menjadi tidak rata dan membuat permukaan gigi tampak berlubang atau terkelupas.

Pencegahan Gigi Berbintik-Bintik

Mencegah fluorosis sebenarnya cukup mudah, terutama jika kita memahami sumber-sumber fluorida yang umum. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah kondisi ini:

  1. Kontrol asupan fluorida: Anak-anak harus diawasi dalam penggunaan produk gigi yang mengandung fluorida, seperti pasta gigi dan obat kumur. Hanya gunakan sedikit pasta gigi (sekitar seukuran kacang polong) untuk anak-anak, dan pastikan mereka tidak menelannya.

  2. Monitor kadar fluorida dalam air minum: Beberapa daerah memiliki kadar fluorida yang tinggi dalam air minum. Jika ini terjadi, pertimbangkan untuk menggunakan air minum botolan atau menggunakan sistem penyaringan yang dapat mengurangi kadar fluorida.

  3. Konsultasikan dengan dokter gigi: Jika khawatir tentang asupan fluorida anak Anda, konsultasikan dengan dokter gigi untuk mendapatkan saran yang tepat. Dokter gigi dapat merekomendasikan produk yang sesuai dan menyesuaikan kebutuhan fluorida anak sesuai dengan kondisi kesehatan mulutnya.

Pengobatan Gigi Berbintik-Bintik

Fluorosis gigi biasanya tidak memerlukan perawatan jika hanya dalam bentuk ringan dan tidak menimbulkan masalah fungsional. Namun, bagi mereka yang merasa terganggu oleh penampilan gigi yang berbintik, ada beberapa opsi kosmetik yang dapat membantu memperbaiki tampilan gigi, seperti:

  1. Pemutihan gigi: Prosedur ini dapat membantu mencerahkan gigi dan mengurangi penampilan bintik putih atau kuning.

  2. Veneer atau tambalan komposit: Jika fluorosis cukup parah, dokter gigi dapat merekomendasikan pelapisan gigi menggunakan veneer atau tambalan komposit untuk menutupi bercak yang terlihat.

Gigi berbintik-bintik atau mottled enamel adalah kondisi yang disebabkan oleh paparan fluorida berlebihan selama masa perkembangan gigi. Meskipun fluorida penting untuk kesehatan gigi, asupan yang berlebihan pada anak-anak dapat menyebabkan fluorosis. Dengan pencegahan yang tepat, seperti mengontrol asupan fluorida dan menjaga kebiasaan menyikat gigi yang baik, kondisi ini dapat dihindari. Bagi yang sudah mengalami fluorosis, perawatan kosmetik dapat membantu memperbaiki tampilan gigi dan meningkatkan kepercayaan diri.

 

Referensi:

Levy, S. M., Warren, J. J., & Broffitt, B. (2003). Patterns of fluoride intake from birth to age 36 months. Journal of Public Health Dentistry, 63(4), 211–220. doi:10.1111/j.1752-7325.2003.tb03499.x.

DenBesten, P., & Li, W. (2011). Chronic fluoride toxicity: dental fluorosis. Monographs in Oral Science, 22, 81–96. doi:10.1159/000325151.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2001). Recommendations for using fluoride to prevent and control dental caries in the United States. MMWR Recommendations and Reports, 50(RR-14), 1–42.

Sumber gambar : 

Freepik (Young female patient having dental procedure at the orthodontist) https://www.freepik.com/free-photo/young-female-patient-having-dental-procedureorthodontist_14833785.htm#fromView=search&page=1&position=35&uuid=285330d5-c6c4-4c7d-beb5-655e8279c720