Jumat, 22 Juli 2022 10:24 WIB

Bahaya Perokok Pasif

Responsive image
54416
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Perokok aktif ialah dia yang aktif menghisap langsung dari rokok tembakaunya, sedangkan perokok pasif adalah orang yang berada di sekitar yang terpapar dan secara tidak sengaja menghirup asap rokok. Meski keduanya sama-sama merugikan kesehatan, tapi sebagai perokok pasif lebih berbahaya untuk kesehatan. Hal ini dikarenakan seseorang yang merokok hanya sebagian kecil saja asap yang masuk ke tubuh dan paru-paru. Sementara asap sisanya yang dihembuskan, terbang ke udara dan bisa secara langsung terhirup oleh orang lain selaku perokok pasif. Menurut WHO, sekitar 1,2 juta manusia meninggal setiap tahunnya akibat asap rokok walaupun tidak merokok. Terdapat setidaknya 7.000 zat kimia pada asap rokok, minimal 250 di antaranya diketahui merugikan kesehatan. Partikel-partikel berbahaya di dalam rokok dapat bertahan di udara selama beberapa jam atau lebih lama. Bukan hanya asap yang menjadi fokus bahaya, tetapi residu yang menetap pada rambut, pakaian, karpet, ataupun sofa juga memiliki risiko bahaya asap rokok bagi perokok pasif, terutama anak-anak. Bahaya rokok bagi kesehatan tidak perlu diragukan lagi.

Dampak Asap Rokok

Sering menghirup asap rokok, dapat meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru sebanyak 20-30%. Berikut ini adalah dampak dari asap rokok bagi kesehatan :

1.      Penyakit Paru

Paparan asap rokok dapat membahayakan kondisi paru-paru, terutama bagi mereka yang memiliki asma atau penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Kondisi paru dapat semakin memburuk, dan penderita semakin sesak atau kesulitan bernapas. Tidak hanya bagi mereka yang sudah memiliki penyakit ini, namun perokok pasif juga dapat menderita penyakit paru walaupun awalnya sehat-sehat saja.

2.      Penyakit Jantung

Perokok pasif memiliki risiko penyakit jantung dan serangan jantung. Karena terjadi kerusakan pada pembuluh darah yang disebabkan oleh asap rokok. Demi menjaga kesehatan jantung, sebaiknya hindari asap rokok di sekitar Anda.

3.      Kanker

Salah satu faktor risiko kanker paru adalah perokok pasif. Selain itu, benzena yang terkandung di dalam asap rokok juga dapat meningkatkan risiko leukimia. Berdasarkan 55 studi observasi, perokok pasif ditemukan berhubungan dengan peningkatan risiko kanker paru.

4.      Gangguan Kesuburan

Bahaya perokok pasif lainnya adalah masalah infertilitas. Zat-zat berbahaya di dalam rokok dapat memengaruhi hormon, sehingga mengganggu kesuburan. Selain itu, asap rokok juga dapat memengaruhi kualitas sperma dan menyebabkan impotensi.

5.      Kelainan Saat Hamil

Bahaya rokok bagi perokok pasif, khususnya ibu hamil, ialah gangguan pada kehamilan. Menghirup asap rokok meningkatkan risiko terjadinya kehamilan anggur atau bahkan kehamilan di luar rahim.

6.      Meningkatkan Risiko Alergi pada Anak

Sejumlah penelitian telah menunjukkan, ada hubungan kuat antara perokok pasif dengan tingkat kejadian asma pada anak.

Tidak hanya asma, penyakit alergi lain seperti rhinitis alergi juga diduga berkaitan, namun masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

7.      Berat Badan Lahir Rendah

Efek buruk akibat jadi perokok pasif pada ibu hamil selanjutnya ialah berat badan lahir rendah pada bayi. Hal ini menunjukkan betapa berbahayanya asap rokok bagi kesehatan dan perkembangan janin.

Berat badan bayi yang rendah ini nantinya akan membuat bayi lebih rentan terkena berbagai masalah kesehatan di kemudian hari.

8.      Persalinan Prematur

Kelahiran prematur yaitu persalinan kurang bulan ketika bayi belum cukup matang untuk dilahirkan. Persalinan ini dapat berujung pada kematian bayi. Diperkirakan setiap tahun terdapat 1,2 juta kematian bayi prematur akibat asap rokok.

9.      Gangguan Perkembangan Janin

Bahaya asap rokok bagi perokok pasif juga meliputi gangguan perkembangan paru, jantung, sistem pencernaan, dan saraf pusat pada bayi, serta timbulnya masalah perilaku dan pembelajaran di kemudian hari. Oleh karena itu, ibu hamil harus menghindari asap rokok ataupun residunya.

10.   Sudden Infant Death Syndrome (SIDS)

Kondisi ini merupakan kematian akibat penyakit yang berhubungan dengan asap rokok. Berdasarkan data WHO, sekitar 65.000 anak meninggal setiap tahunnya akibat menjadi perokok pasif.

11.   Mudah Kena Infeksi Karena Imunitas Menurun

Risiko ini cukup mengkhawatirkan. Hampir 50 persen anak-anak rutin menghirup asap rokok, misalnya dari polusi udara atau bahkan rokok orang tua. Mereka akan memiliki kecenderungan mudah terinfeksi akibat daya tahan tubuh yang rendah. Beberapa contoh infeksinya antara lain bronkitis, pneumonia, dan infeksi telinga tengah.

Tips Agar Terhindar dari Asap Rokok

Agar tidak menjadi perokok pasif, berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan :

  • Mengingatkan dengan sopan saat melihat perokok yang merokok di sembarang tempat.
  • Menghindari berkumpul dengan perokok dan lebih baik mencari tempat yang memiliki udara segar serta terbebas dari asap rokok.
  • Melarang orang merokok di dalam rumah agar Anda dan anggota keluarga yang tidak merokok terbebas dari paparan asap rokok.
  • Memilih ruangan bebas asap rokok saat berada di tempat umum, seperti warung, kafe, atau kantor.
  • Menggunakan masker saat keluar rumah untuk mengurangi paparan asap rokok.

 

 

 

Referensi                :

1.  Ines Aprilia Safitri. 2016. Hubungan Antara Tingkat Paparan pada Perokok Pasif dengan Volume Oksigen Maksimal (VO2max) pada Remaja Usia 19-24 Tahun. Jurnal Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2.   Anna Youanis. 2015. Pengetahuan Perokok Pasif dalam Keluarga tentang Rokok dan Bahayanya. Jurnal Kesehatan Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

3.  Galluci, et al. 2020. Cardiovascular Risk of Smoking and Benefits of Smoking Cessation. Journal of Thoracic Disease, 12(7), pp. 3866-3876.

4.  Kim, et al. 2019. Association between Secondhand Smoke Exposure and Hypertension in 106,268 Korean Self-Reported Never-Smokers Verified by Cotinine. Journal of Clinical Medicine, 8(8), pp. 1238.

5.  Wang, et al. 2019. The Association between Exposure to Secondhand Smoke and Psychological Symptoms among Chinese Children. BMC Public Health, 19.

6.   Luk, et al. 2018. Early Childhood Exposure to Secondhand Smoke and Behavioural Problems in Preschoolers. Scientific Reports, 8, pp. 15434.

7.  Jha, et al. NCBI Bookshelf. 2015. Chapter 10 Global Hazards of Tobacco and the Benefits of Smoking Cessation and Tobacco Taxes.

8.    Centers of Disease Control and Prevention. 2020. Health Effects of Secondhand Smoke.

9.   Jasin, M.R. & Kaswandani, N. Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2016. Ayah dan Bunda, Hati-hati dengan Asap (Bagian II).

10.  Chen, M.A. National Institutes of Health. 2021. U.S. National Library of Medicine MedlinePlus. Atherosclerosis