Rabu, 09 Oktober 2024 10:37 WIB

Penerapan Mindfulness Training sebagai Upaya dalam Mengurangi Psychological Distress pada Generasi Z

Responsive image
150
Promosi Kesehatan, Tim Kerja Hukum dan Humas - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Kesehatan mental kini semakin menjadi perhatian masyarakat, terutama di kalangan Generasi Z. Individu yang menyadari pentingnya kesehatan mental cenderung berusaha mencapai kesejahteraan psikologis. Namun, banyak orang masih mengalami tekanan psikologis, seperti kecemasan dan depresi, yang berdampak negatif pada berbagai aspek kehidupan mereka. Berdasarkan literatur, pelatihan mindfulness dapat menjadi salah satu cara untuk mengurangi tekanan psikologis tersebut. Mindfulness adalah proses memberi perhatian dengan cara tertentu, secara sengaja, pada saat ini, dan tanpa penilaian. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penerapan latihan mindfulness sebagai upaya mengurangi distres psikologis di kalangan Generasi Z. Latihan mindfulness membantu meningkatkan kesadaran saat ini, memperbaiki pemahaman diri, dan mengurangi reaktivitas terhadap pikiran serta emosi negative. Tantangan yang cepat dan kompleks seringkali menyebabkan berbagai masalah, termasuk tingkat distress psikologis yang tinggi. Distress psikologis adalah kondisi kesehatan mental yang negatif, yang terlihat dalam bentuk manifestasi emosional dan fisik baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada generasi Z, distress psikologis mencakup kondisi kesehatan mental yang buruk, seperti stres berlebihan, kecemasan, depresi, dan gangguan mental lainnya. Fenomena ini perlu diperhatikan secara serius karena dapat berdampak negatif pada kesejahteraan dan kualitas hidup generasi ini. diharapkan generasi Z akan memahami pentingnya penerapan latihan mindfulness sebagai upaya dalam mengurangi psychological distress. Dengan pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik, generasi Z dapat mengembangkan strategi coping yang efektif dan meningkatkan kualitas hidup individu secara keseluruhan.

Psychological distress yaitu sebagai berikut :

1.      Ketidakmampuan untuk mengatasi masalah dengan efektif dapat terjadi pada individu yang tidak memiliki keterampilan coping. Hal ini seringkali disebabkan oleh pandangan individu yang menganggap bahwa tidak ada solusi untuk masalah yang dihadapi. Individu merasa tidak mampu menangani masalahnya, sehingga tetap terjebak dalam situasi yang tidak menyenangkan. Namun, ketika individu mulai percaya bahwa ada kemungkinan untuk melakukan coping, maka pemecahan masalah dapat dilakukan dan kesulitan dapat diatasi.

2.      Perubahan emosi terjadi ketika seseorang mengalami gangguan psikologis, yang dapat mengakibatkan pergeseran dari keadaan emosi dasar yang stabil menjadi kecemasan, depresi, demotivasi, dan agresivitas. Emosi negatif ini membuat individu menjadi emosional tidak stabil dan berdampak pada suasana hati saat beraktivitas.

3.      Ketidaknyamanan mental dapat digambarkan sebagai perasaan sedih dan berbagai bentuk penderitaan. Ketidaknyamanan ini mencakup berbagai faktor yang mengganggu kesejahteraan seseorang dan menyebabkan perubahan dalam pengalaman emosional mereka.

4.      Komunikasi yang tidak nyaman yang dialami seseorang bisa muncul akibat perubahan emosional dan fisik yang terkait dengan tekanan psikologis. Individu merasa sulit untuk berinteraksi dengan orang lain karena kesulitan dalam mengekspresikan perasaan mereka.

5.      Stres psikologis jelas berisiko bagi individu yang mengalaminya, karena mereka terus-menerus terjebak dalam situasi yang menyakitkan. Individu yang secara berulang mengalami stres psikologis dapat mengalami perubahan negatif dalam hidup mereka, seperti dalam hubungan sosial dan harga diri mereka.

Dampak yang ditimbulkan dari psychological distress tentu dapat berupa fisik maupun psikologis.

1.      Penurunan kinerja individu yang mengalami tekanan psikologis cenderung lebih memusatkan perhatian pada diri sendiri untuk mengatasi emosinya. Akibatnya, mereka menjadi kurang fokus pada kinerja mereka, yang dapat mengakibatkan penurunan performa.

2.      Bias kognitif merujuk pada kecenderungan individu, terutama yang mengalami distress psikologis, untuk memproses rangsangan negatif. Orang yang mengalami depresi cenderung lebih menekankan pemikirannya pada pengalaman negatif daripada pengalaman positif yang mereka alami.

3.      Gangguan klinis, seperti depresi atau kecemasan, dapat menyebabkan perilaku yang tidak adaptif dalam kehidupan sehari-hari. Individu yang mengalaminya cenderung menghindari situasi yang menantang, melakukan tindakan menyakiti diri sendiri, dan mengalami kesulitan dalam berinteraksi sosial.

Langkah-langkah mindfulness training yang dapat dilakukan :

1.      Self talk

Pada tahap ini, individu dilatih untuk menjaga pola pikir yang positif melalui afirmasi diri, sambil mengatasi pikiran-pikiran negatif dan rumit. Mereka juga diarahkan untuk melakukan pembicaraan dengan diri sendiri yang bertujuan untuk memunculkan semangat atau keberanian yang mereka berikan kepada diri mereka sendiri.

2.      Visual Imagery

Selanjutnya, individu akan membayangkan pandangan yang positif, sambil juga mempertimbangkan pemikiran negatif. Ini dapat membantu mereka mengembangkan sikap yang lebih positif terhadap berbagai hal. Dengan membayangkan situasi secara lebih optimis, individu dapat mengurangi stres, kecemasan, dan perasaan negatif lainnya.

3.      Deep Breathing

Teknik ini mengajarkan individu untuk bernapas dengan perlahan, menggunakan diafragma untuk memperlambat metabolisme dan memicu respons relaksasi. Individu diminta untuk menarik napas melalui hidung dan mengeluarkannya melalui mulut. Metode pernapasan yang lebih lambat ini dapat membantu mengurangi stres serta mengelola kemarahan dan emosi lainnya.

 

Referensi :

Afandi, N. A. 2012. Pengaruh Pelatihan Mindfulness terhadap Peningkatan Kontrol Diri Siswa SMA.

Caron, J., & Liu, A. 2010. A Descriptive Study of The Prevalence of Psychological Distress and Mental Disorders in the Canadian Population : Comparison Between Low-Income and Nonlow-Income Populations.

Fauzia, R., & Listiyandini, R. A. 2018. Peran Trait Mindfulness (Rasa Kesadaran) Terhadap Penerimaan Diri pada Remaja dengan Orangtua Bercerai. Seminar Nasional dan Temu Ilmiah Positive Psikologi, 152-163.

Ghawadra, S. F., Abdullah, K. L., Choo, W. Y., & Phang, C. K. 2019. Mindfulness-Based Stress Reduction for Psychological Distress Among Nurses : a Systematic Review. The International Voice of Nursing Research, Theory, and Practice.