Rabu, 11 September 2024 13:49 WIB

Kejang Demam pada Anak: Gejala, Tipe dan Cara Tepat Mengatasinya

Responsive image
639
Weni Susanti, S.Kep., Ns - RSUP dr. Sardjito Yogyakarta

Febrile seizure atau kejang demam adalah demam yang disertai dengan kejang yang biasanya dialami oleh anak-anak. Kondisi ini umum terjadi pada anak usia 6 bulan sampai 5 tahun. Kejang demam atau lebih dikenal dengan penyakit step pada anak terjadi akibat kenaikan suhu tubuh yang terlalu cepat di atas suhu normal anak dan kemampuan tubuh anak untuk beradaptasi terhadap kondisi tersebut.

Tidak semua anak rentan mengalami kejang demam, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya kejang demam pada anak, seperti riwayat keluarga dengan kejang demam, demam dengan suhu tubuh yang tinggi, riwayat berat badan lahir rendah, lahir prematur, dan anak dengan keterlambatan tumbuh kembang. Namun, sebelum melakukan prosedur atau langkah penanganan dari kejang demam, pastikan terlebih dulu jika anak memang mengalami kejang demam.

Gejala kejang demam pada anak:

1.       Kenaikan suhu tubuh secara drastis hingga lebih dari 38° Celcius.

2.       Berkeringat secara berlebihan.

3.       Tangan dan kaki gemetar, serta mengalami kejang.

4.       Buang air kecil tiba-tiba dan bola mata berputar ke atas.

5.       Tidak merespons komunikasi, seperti tidak menjawab saat diajak bicara.

6.       Pingsan atau kehilangan kesadaran, terutama setelah kejang.

 

Tipe kejang demam yang bisa terjadi pada anak-anak

1.    Kejang demam sederhana, yaitu ketika bangkitan kejang hanya terjadi sebentar, biasanya berhenti sendiri kurang dari 5 menit, dan tidak berulang dalam 24 jam. 80% kejang demam termasuk ke dalam kejang demam sederhana.

2.    Kejang demam kompleks, yaitu ketika bangkitan kejang terjadi lebih dari 15 menit, berulang dalam 24 jam, atau bangkitan hanya terjadi di sebagian tubuh.

Adapun jika Anda melihat anak mengalami sejumlah gejala-gejala kejang demam, segera lakukan langkah penanganan kejang demam secara cepat. Pastikan Anda tidak panik dan tetap tenang ketika mempraktikkannya.

 

Langkah-langkah untuk menangani kejang demam pada anak:

1.      Letakkan anak di tempat yang datar, luas, dan bebas, sehingga anak tidak akan terbentur atau tertimpa benda tertentu saat mengalami kejang. Segera singkirkan benda yang berbahaya di sekitarnya.

2.      Baringkan dalam posisi miring agar anak tidak tersedak oleh air liur atau muntahan.

3.      Longgarkan pakaian, terutama pada bagian leher.

4.      Jangan menahan gerakan kejang anak karena akan membuat anak tidak nyaman dan memicu patah tulang. Catat berapa lama anak mengalami kejang dan pantau terus agar posisi bayi selama kejang tetap aman. Jika memungkinkan Anda dapat merekam kejadian kejang demam, untuk ditunjukkan kepada dokter seperti apa kejang demam yang dialami anak.

5.      Tidak memasukkan apapun ke dalam mulut anak saat kejang, termasuk obat atau air. Hal ini akan memicu anak tersedak.

6.      Segera panggil ambulans atau bawa ke IGD jika kejang terjadi lebih dari 5 menit, terutama jika anak mulai terlihat mengalami kesulitan bernapas atau wajah yang memucat atau membiru.

Umumnya, kejang demam berlangsung selama 1-2 menit, anak akan rewel selama beberapa jam sebelum kemudian terlelap karena kelelahan. Walaupun kejang demam sudah berhenti dan Anda telah melakukan penanganan kejang demam dengan baik, Anda tetap perlu untuk membawa anak ke dokter. Namun, apabila anak Anda sampai harus dilarikan ke rumas sakit maka dokter akan memberikan obat kejang yang bisa menghentikan kejang melalui cairan infus. Obat yang diberikan melalui anus hanya dilakukan orang tua ketika di rumah dengan catatan orang tua sudah teredukasi dan anaknya sudah pernah kejang. Ketika kejang sudah berhenti, dokter baru akan mencari tahu penyebab kejang.

Saat anak telah mendapatkan diagnosis kejang demam, pemeriksaan dengan EEG, CT scan, atau MRI tidak selalu diperlukan. Namun, ketika kejangnya di luar kejang demam dan sudah masuk ke derajat kompleks serta berulang, maka diperlukan pemeriksaan lebih lanjut. Kemudian, untuk menghindari terjadinya kejang demam pada anak Anda yang memiliki risiko kejang demam, berikut ini merupakan beberapa tips yang bisa Anda lakukan.

1.     Jika si kecil demam:

a.       Berikan penurun panas parasetamol sesuai aturan.

b.       Kompres badan si Kecil dengan kain dan air

c.        Berikan cairan lebih banyak dengan makan dan minum lebih sering

d.       Pantau BAK si Kecil, jika lebih dari 6 jam tidak BAK segera bawa ke IGD.

2.     Gunakan diazepam melalui dubur sesuai anjuran dokter, jika si Kecil mengalami kejang di rumah.

3.     Konsultasikan obat kejang yang perlu disiapkan di rumah dengan dokter anda, karena Sebagian besar kejang demam tidak membutuhkan obat rutin

Kejang pada anak adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian medis. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika anak mengalami kejang atau ada kekhawatiran mengenai kondisi kesehatannya. Dengan pemahaman yang tepat dan perawatan yang sesuai, anak dapat mengelola kondisi kejangnya dan menjalani kehidupan yang sehat.

 

Referensi:

Nurul Azizah dkk.2023. Nursing Care of Children with Febrile Convultion with Hyperthermy.Journal of Quality Woman Health. https://doi.org/10.30994/jqwh.v6i1.210

Lily Ma et all. 2018. Management of Pediatric Febrile Seizures. The Journal for Nurse Practitioners. https://doi.org/10.1016/j.nurpra.2017.09.021

Zaiyun Zu dkk. 2023. Effect of nursing interventions based on the Kano model on symptom relief and parental psychological behavior in children with febrile seizures. frontier and Psycology Journal. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2022.1067727