Rabu, 11 September 2024 13:48 WIB

Perut Kembung pada Bayi: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Responsive image
689
Tyas Yulinta Yoganingsih, A.Md.Kep - RSUP dr. Sardjito Yogyakarta

Kembung adalah salah satu gejala gastrointestinal yang paling umum dan sering menjadi keluhan pasien dari segala usia, tidak terkecuali pada bayi. Hal ini dikarenakan bayi memang memiliki banyak peluang untuk menelan udara, seperti saat mereka menyusu ASI melalui payudara ibu, menyusu melalui botol, dan menangis. Kondisi kembung menyebabkan bayi merasa tidak nyaman, rewel, penurunan nafsu makan, dan kesulitan tidur.

Bayi sering mengalami perut kembung saat berusia 0–3 bulan serta 6–12 bulan. Pada usia 0–3 bulan, bayi kerap mengalami perut kembung karena saluran pencernaannya masih belum bekerja dengan sempurna. Sementara pada bayi usia 6 bulan ke atas, perut kembung biasa terjadi karena saluran pencernaannya sedang beradaptasi untuk mencerna berbagai jenis Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI). Kembung pada bayi dapat juga menyertai gangguan pencernaan lain, seperti muntah, diare, sakit perut, dan konstipasi. Bayi yang kembung biasanya mudah muntah.

 

Apakah penyebab kembung pada bayi?

1.      Makan dan minum sambil bermain

Ketika bayi diberi makan atau minum sambil bermain, ia akan cenderung bersemangat, sehingga menelan makanan lebih cepat. Akibatnya, ada semakin banyak udara yang ikut tertelan dan masuk ke dalam lambung dan berisiko bayi tersedak.

2.      Menangis terlalu lama

Bayi yang menangis terlalu lama sering mengalami kembung karena banyak menelan udara (aerofagia) yang masuk ke saluran pencernaannya.

3.      Terlalu banyak makan atau minum susu

Bayi yang terlalu banyak makan atau minum susu (overfeeding) juga dapat kembung karena sebagian dari susu tersebut tidak dicerna. Gangguan penyerapan akibat fungsi enzim pencernaan yang belum sempurna juga dapat menyebabkan kembung karena makanan atau susu yang tidak dicerna tersebut akan turun ke usus besar yang banyak mengandung bakteri komensal. Zat makanan tersebut akan difermentasi oleh bakteri tadi dan menghasilkan gas yang menimbulkan kembung.

4.        Intoleransi laktosa

Intoleransi laktosa menimbulkan kembung karena laktosa dalam susu tidak dicerna akibat kurangnya enzim laktase (enzim untuk memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa). Laktosa yang tidak tercerna akan turun ke usus besar dan difermentasi oleh bakteri penghuni usus besar dan menghasilkan gas. Kekurangan enzim laktase dapat terjadi karena belum matangnya perkembangan usus pada bayi (transient lactose intolerance).

5.        Kembung akibat gejala suatu kelainan kongenital

Kelainan kongenital yang menimbulkan keluhan kembung sebagai salah satu gejalanya adalah terpuntirnya usus (volvulus), bagian usus atas terlipat masuk ke bagian yang lebih bawah (invaginasi), kelainan saraf pada segmen usus bawah (hirschprung) atau tidak terbentuknya segmen usus sejak lahir (atresia).

 

Bagaimana cara mengatasi perut kembung pada bayi ?

Orang tua dapat mencoba mengatasi perut kembung bayi di rumah dengan teknik tertentu. Berikut cara penanganan keluhan perut kembung yang dapat dilakukan di rumah.

1.      Mengatur posisi menyusui

Ketika ibu menyusui bayi langsung ke payudara atau melalui botol, cobalah untuk menjaga agar kepala bayi lebih tinggi dari perutnya. Dengan begitu, susu akan turun ke dasar perut dan udara naik ke atas, dan bayi akan lebih mudah untuk bersendawa. Bila perlu, gunakan bantal menyusui untuk menyangga kepala bayi.

2.      Sendawakan bayi

Salah satu cara termudah untuk mengatasi sakit perut akibat kembung pada bayi adalah dengan sendawa. Bayi perlu bersendawa selama dan setelah menyusui. Jika bayi tidak langsung bersendawa sesaat setelah menyusui, coba baringkan dalam posisi telentang selama beberapa menit. Coba beberapa kali hingga bayi bersendawa.

3.      Berikan pijatan lembut

Pijat bayi dengan lembut pada perut mungilnya untuk membantu mengeluarkan gas. Setidaknya ini dapat membantu perutnya merasa lebih baik. Gerakkan kaki bayi ke depan dan ke belakang (seperti gerakan mengayuh sepeda) saat ia telentang. Ibu juga bisa meletakkan bayi dengan posisi tengkurap, kemudian gosok punggungnya. Ini juga dapat membantu melepaskan tekanan gas. Selain itu, mandi air hangat juga dapat membantu mengeluarkan gas di perut bayi.

4.      Pilih peralatan menyusui yang sesuai

Bila memberikan susu dengan botol, pastikan ukuran lubang dot pas. Caranya, coba teteskan susu formula dingin lewat lubang itu. Bila ukurannya pas, susu akan menetes satu kali setiap detik.

 

Cara-cara di atas efektif untuk meredakan bayi kembung. Namun, jika cara tersebut belum berhasil, atau bayi kembung disertai gejala-gejala lain, seperti demam, diare, dan muntah, orangtua dianjurkan untuk segera membawa bayi ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang sesuai.

 

Referensi:

J B. Banks; Audra S. Rouster; J Chee; Chaddie Doerr.2023. Infantile Colic (Nursing). NIH. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK568787/

Anders Hjern et all. 2019. A systematic review of prevention and treatment of infantilecolic. Acta Pediatrika. DOI: 10.1111/apa.15247

Débora Querido et all. 2022. Nursing interventions concerning the bonding of hospitalized newborns – scoping review. Enfenmeria Global. https://doi.org/10.6018/eglobal.479291