Rabu, 11 September 2024 12:51 WIB

Perawatan Trakeostomi di Rumah: Cara Menghisap Slang dengan Tepat

Responsive image
121
Eni Widiyawati, S.Kep., Ns - RSUP dr. Sardjito Yogyakarta

Trakeostomi Tube (TT) adalah tube logam atau plastik yang melengkung sepanjang 2 inci hingga 3 inci yang ditempatkan pada lubang yang dibuat dengan pembedahan (tracheostomy) pada trachea untuk menjaganya tetap terbuka.  Penghisapan TT merupakan tindakan untuk mempertahankan jalan nafas sehingga memungkinkan terjadinya proses pertukaran gas yang adekuat dengan cara mengeluarkan dahak pada pasien yang tidak mampu mengeluarkannya sendiri melalui lubang TT.

Mengapa dilakukan pemasangan slang trakeostomi:

a. Penyumbatan saluran napas bagian atas : jika saluran napas tersumbat, udara tidak bisa masuk ke paru-paru.

b. Ketidak mampuan membersihkan lendir dari paru-paru

c. Bantuan napas jangka panjang untuk pasien

 

Efek samping/risiko penggunaan trakeostomi:

a. Terjadinya perdarahan

b. Infeksi

c. Trakeostomi tersumbat (lendir atau darah dapat menyumbat saluran trakeostomi)

d. Kerusakan pada tenggorokan

e. Radang paru-paru

 

Kapan harus menghubungi dokter/fasilitas kesehatan terdekat ?

a. Kesulitan untuk bernafas

b.  Timbulnya lendir yang abnormal (misal berdarah)

c.  Mengalami demam, keluarnya nanah atau tanda-tanda infeksi lainnya

Persiapan alat :

a. Mesin suction/penghisap

b. Slang kateter untuk melakukan pengisapan

c. Sarung tangan bersih

d. Larutan garam fisiologis (Natrium Chlorida/NaCl 0,9%)

e. Oximetri (alat melihat saturasi Oksigen)

 

Langkah-langkah melakukan hisap lendir:

1. Melakukan kebersihan tangan dengan mencuci tangan

<!--[if gte vml 1]> <![endif]-->

<!--[if gte vml 1]> <![endif]--><!--[if gte vml 1]> <![endif]-->

2. Sambung selang kateter dengan mesin kemudian nyalakan mesin suction, atur tekanan suction. Gunakan  ukuran kateter  yang sesuai dan pasang oximetry

<!--[if gte vml 1]> <![endif]-->

3. Posisikan pasien, masukkan kateter ke dalam lubang trakeostomi tanpa menghisap (katup kontrol dalam keadaan terbuka)

<!--[if gte vml 1]> <![endif]-->

4. Saat kita melakukan penghisapan sambil tahan napas dan tutup katup kateter (jika kita sudah tidak kuat nahan napas, segera hentikan penghisapan). Jangan melakukan pengisapan lebih dari 15 detik.

<!--[if gte vml 1]> <![endif]--><!--[if gte vml 1]> <![endif]-->

5. Bilas kateter dengan larutan garam/ NaCl 0,9%

<!--[if gte vml 1]> <![endif]-->

6. Bereskan alat-alat dan buang cairan dalam tabung suction jika sudah terisi 3/4 tabung.

<!--[if gte vml 1]> <![endif]-->

7. Lakukan cuci tangan setelah selesai melakukan suction.

 

Hal-hal yang perlu diperhatikan saat melakukan suction:

a. Beri waktu istirahat 30 detik hingga 1 menit sebelum melakukan pengisapan selanjutnya, untuk memungkinkan reoksigenasi/ hirup Oksigen dan ventilasi ulang,

b. Monitor produk (dahak) : jika dahak warna hijau/berbau, terjadi perdarahan,  fasilitas kesehatan terdekat.

 

Referensi :

Calisanie, et al (2022)., Penerapan Metode Suction Terputup Pada Pasien Yang Terpasang Endotracheal Tube Dan Ventilator Terhadap Saturasi Oksigen, Tekanan Darah, Denyut Jantung: Studi Kasus; Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing), Edisi Khusus Vol 9, No 3, Tahun 2023

Chapter 22 Tracheostomy Care & Suctioning - Nursing Skills - NCBI Bookshelf (nih.gov); https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK593189/. diakses tanggal 04 Agustus 2024

Trachesotomy home care booklet. Tracheostomy Home Care Booklet | Iowa Head and Neck Protocols (uiowa.edu) diakses 06 Agustus 2024