Rabu, 11 September 2024 11:26 WIB

Penanganan Awal pada Diare

Responsive image
168
Apt. Chrisna Feriyandini, S.Farm - RSUP Fatmawati Jakarta

Diare adalah kondisi di mana seseorang mengalami peningkatan frekuensi buang air besar dengan feses yang cair atau encer. Frekuensinya lebih dari 3x dalam 24 jam.

Penyebab diare :
1). Adanya infeksi akibat virus, bakteri atau parasite. 
2). Intoleransi makanan. 
3). Obat-obatan. 
4). Kondisi pencernaan kronis. 
5). Stres dan kecemasan.

Faktor resiko diare :
1). Tidak mencuci tangan setelah ke toilet. 
2). Penyimpanan dan persiapan makanan yang tidak bersih.
3). Jarang membersihkan dapur dan toilet. 
4). Sumber air yang tidak bersih. 
5). Makan makanan sisa yang sudah dingin. 
6). Tidak mencui tangan dengan sabun.

Gejala penyakit diare : feses cair atau encer, kram atau nyeri perut, urgensi untuk BAB, mual atau muntah, demam dan kelelahan. Penanganan awal saat terjadi diare :
1). Perbanyak minum air putih. 
2). Konsumsi makanan lunak. 
3). Hindari makanan pedas, berlemak dan beralkohol. 
4). Minum oralit / cairan isotonik.
5). Minum obat diare.

Oralit adalah larutan pengganti cairan dan elektrolit di dalam tubuh karena diare. Cara membuat oralit :
1). Oralit dimasukkan ke dalam gelas yang bersih. 
2). Oralit dilarutkan dengan air 200 ml. 
3). Air larutan tersebut, tidak boleh dicampurkan dengan jenis air lainnya, seperti susu atau teh manis. 
4). Oralit harus larut merata dengan cara diaduk, tidak boleh mengental.

Pengganti oralit :
Larutkan dua sendok teh gula dan setengah sendok teh garam dapur ke dalam satu gelas air matang ( sekitar 200ml ). Adapun obat diare, adalah : Attapulgit, Loperamid, Antibiotik dan probiotik.

Attapulgit adalah obat diare yang menyerap bahan infeksius atau racun sehingga mukosa usus terhindar dari kontak langsung dengan zat yang dapat menyebabkan pengeluaran elektrolit.

Loperamid adalah obat diare yang memperlambat pergerakan dan kontraksi di usus sehingga cairan dan nutrisi dapat diserap kembali ke dalam tubuh. Dengan begitu feses menjadi tidak cair dan frekuensi BAB juga berkurang.

Antibiotik diberikan kepada pasien dengan gejala dan tanda diare infeksi seperti demam, feses berdarah atau pada hasil pemeriksaan laboratorium terdapat leukosit dalam feses. Penggunaan Antibiotik harus sesuai anjuran dokter.

Probiotik >> Kelompok probiotik terdiri dari Lactobacillus dan Bifi dobacteria atau Saccharomyces boulardii, bila meningkat jumlahnya di saluran cerna akan memiliki efek positif karena berkompetisi untuk nutrisi dan reseptor saluran cerna. Sehingga dapat membantu mengurangi atau menghilangkan diare.

Komplikasi yang harus dihindari saat diare adalah Dehidrasi. Sebuah kondisi dimana tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang mereka terima. Gejala yang umum terjadi saat dehidrasi pusing, beberapa bagian tubuh terasa kering, sedikit berkemih dan lemas.

Segera bawa pasien ke dokter atau Pusat Kesehatan terdekat.

 

Referensi: 

https://ayosehat.kemkes.go.id/penyakit/diare

WHO. Diakses pada 2023. Diarrhoeal disease.

Lukman Zulkifli Amin. Diakses 2015. Tata  Laksana diare Akut. 

https://upk.kemkes.go.id/new/4-gejala-awal-dehidrasi

Referensi gambar:

Freepik (Cartoon character with diarrhea symptoms) https://www.freepik.com/free-vector/cartoon-character-with-diarrhea-symptoms_11830105.htm#fromView=search&page=1&position=41&uuid=36555868-73b5-496d-8fc6-9937f93f9483