Kamis, 05 September 2024 10:45 WIB

Mengenal Obesitas

Responsive image
8
Promosi Kesehatan, Tim Kerja Hukum dan Humas - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Obesitas merupakan suatu keadaan dimana terjadi penumpukan lemak berlebihan dalam tubuh. Obesitas diketahui salah satu faktor risiko munculnya berbagai penyakit jantung dan stroke. Penyakit-penyakit tersebut merupakan penyebab kematian terbesar penduduk dunia terutama pada kelompok usia lanjut. Obesitas adalah suatu keadaan ketidakseimbangan antara energi yang masuk dengan energi keluar dalam jangka waktu yang lama banyaknya konsumsi energi dari makanan yang dicerna melebihi energi yang digunakan untuk metabolisme dan aktivitas sehari-hari. Kelebihan energi ini akan disimpan dalam bentuk lemak dan jaringan lemak sehingga dapat berakibat pertambahan berat badan. Asupan energi tinggi disebabkan oleh konsumsi makanan sumber energi dan lemak tinggi, sedangkan pengeluaran energi yang rendah disebabkan karena kurangnya aktivitas fisik dan sedentary life style. Obesitas badan adalah faktor risiko utama terhadap berbagai masalah kesehatan. Semakin bertambah berat badan maka semakin besar IMT, dan peningkatan IMT tersebut memungkinkan mengalami risiko obesitas. Obesitas menjadi faktor risiko utama terhadap beberapa penyakit kronis termasuk Penyakit Jantung Koroner, Hipertensi, Kolestrol, dan Diabetes dan lain-lain.

Penyebab

Obesitas terjadi ketika kadar kalori masuk lebih banyak yang dibutuhkan oleh tubuh. Hal ini menyebabkan energi menjadi berlebihan sehingga diubah menjadi cadangan dalam bentuk lemak.

Gejala

Obesitas tahap awal tida ada gejala yang berdampak pada tubuh, hanya baru menyadari gejala setelah kerabat atau lingkungan sekitar mengingatkan dan memberitahu. Untuk mengetahui mengalami obesitas atau tidak dihitung dengan Indeks Massa Tubuh / BMI adalah dengan hasil 30 atau lebih tinggi.

Faktor yang Menyebabkan Obesitas :

1.      Genetik

2.      Hormonal

3.      Obat-obatan

4.      Pola Makan

5.      Aktivitas Fisik

Pemeriksaan

Mengukur BMI dapat membantu untuk mengetahui apakah mengalami obesitas atau tidak, dan untuk pemeriksaan kesehatan lanjutan dapat dilakukan dengan tes darah meliputi kolesterol, fungsi hati, glukosa puasa, tiroid.

Komplikasi

1.      Penyakit Jantung

2.      Stroke

3.      Diabetes Mellitus

4.      Gangguan Pencernaan

5.      Sleep Apnea

6.      Osteoarthritis

Pencegahan

1.      Olahraga rutin

2.      Menerapkan diet sehat

3.      Membatasi asupan konsumsi gula dan karbohidrat yang berlebihan

4.      Cek kesehatan secara berkala

Berikut Panduan Pola Makan Bergizi dan Seimbang Menurut Kemenkes RI

1.      Makan dengan Komposisi Lengkap

Konsumsi makanan dengan komposisi lengkap untuk memenuhi asupan nutrisi. Salah satunya, pedomean “Piring Makanku” dari Kementrian Kesehatan. Dalam pedoman tersebut, disarankan untuk makan tak sekadar kenyang. Dalam setiap sesi makan, usahakan separuh bagian piring makanan berisi buah dan sayur-sayuran. Separuh piring lainnya berisi karbohdirat dan protein.

2.      Batasi Asupan Lemak, Gula, dan Garam

Makan garam terlalu banyak menyebabkan serangan jantung dan stroke dan diduga menyebabkan perubahan fungsi otak.

3.      Penuhi Kebutuhan Cairan

Menjaga tubuh agar tidak dihidrasi dengan minum air putih setidaknya 6-8 gelas per hari. Mencukupi kebutuhan cairan tubuh juga penting untuk menjaga daya tahan tubuh. Usahakan untuk tidak mengkonsumsi minuman yang banyak mengandung gula seperti soda, minuman dalam kemasan serta minuman tinggi gula lainnya.

4.      Jaga Kebersihan Makanan

Seseorang memang dapat tertular karena menyentuh permukaan atau benda yang telah terkontaminasi virus, kemudian menyentuh wajahnya. Akan tetapi risiko penularan lebih tinggi datang dari interaksi dalam jarak dekat dengan orang lain, misalnya saat berbelanja bahan makanan atau menerima pesanan. Dalam keadaan apa pun, kebersihan sangat penting saat menyiapkan makanan untuk mencegah penularan penyakit melalui makanan.

 

Referensi :

Zulissetiana Febri Eka, dkk. 2020. Upaya Pencegahan Sindrom Metabolik dan Obesitas melalui Perubahan Pola Eating Habits, Screen-Based Activities serta Peningkatan Aktivitas Fisik pada Anak dan Remaja. Bagian Fisiologi dan Fisika Medik, Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya. Jurnal Pengabdian Masyarakat Nomer 1 Volume 2.

Niara Ida Sinta, Yuni Pertiwi. 2022. Pencegahan Obesitas pada Remaja melalui Intervensi Promosi Kesehatan : Studi Literatur. Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Volume 14 Edisi 2.