Kamis, 05 September 2024 10:36 WIB

Apa itu Diet DASH?

Responsive image
9
Promosi Kesehatan, Tim Kerja Hukum dan Humas - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Hipertensi merupakan silent killer yang dipengaruhi oleh gaya hidup tidak sehat meliputi kebiasaan makan-makanan berlemak jenuh dan tinggi Natrium, hal ini dapat ditangani dengan pengaturan pola makan. Penatalaksanaan diet yang direkomendasikan bagi penderita Hipertensi dengan Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH). Penerapan diet DASH dapat menurunkan tekanan darah, peningkatan konsumsi sayuran dan buah-buahan yang kaya akan serat. Diet DASH ini merupakan diet yang difokuskan pada penurunan asupan garam dan lemak jenuh, serta memperbanyak konsumsi makanan yang memiliki kadar Kalium, Kalsium, Magnesium dan juga serat yang tinggi. Garam baik itu Sodium atau Natrium merupakan zat yang menjadi penyebab utama kejadian Hipertensi karena dampak yang diberikan dapat meningkatkan tekanan darah. Pasien dengan Hipertensi perlu memikirkan untuk diet DASH agar ketegangan peredaran darah atau tekanan darah terkendali. Standar langsung dalam melakukan diet DASH adalah mengatur secara ketat konsumsi Natrium dalam bentuk garam atau sumber makanan lain yang tinggi Natrium misalnya sumber makanan kemasan dan makanan cepat saji. Membatasi konsumsi daging dan makanan dengan kolesterol tinggi dan lemak trans. Memperbanyak konsumsi sayuran, buah-buahan dan susu dengan kandungan rendah lemak. Sebaiknya konsumsi ikan, daging unggas, kacang-kacangan serta makanan dengan gandum utuh.

Tujuan Diet DASH

Mengontrol tekanan darah agar mencapai kisaran normal serta berperan dalam pencegahan Hipertensi.

Manfaat Diet DASH

1.      Mengontrol tekanan darah.

2.      Membantu pasien obesitas untuk mengurangi berat badan dan mengecilkan ukuran lingkar pinggang.

3.      Menurunkan kadar LDL dan kolesterol dalam tubuh.

Diperlukan adanya konseling dan edukasi untuk memperkenalkan diet DASH kepada penderita Hipertensi. Edukasi kesehatan pada masyarakat dapat meningkatkan pemahaman, keinginan dan kemampuan masyarakat dalam mencegah kejadian Hipertensi serta komplikasinya.

Klasifikasi Diet DASH

1.      Diet DASH standar, yaitu maksimal asupan Sodium yang diperbolehkan adalah 2300 mg per hari atau setara dengan 1 (sdt).

2.      Diet DASH di bawah standar, yakni asupan Sodium per hari tidak boleh melebihi 1500 mg per hari atau setara dengan ½ (sdt).

Prinsip Diet DASH

1.      Konsumsi buah dan sayur yang mengandung Kalium, Fitoesterogen dan serat. Konsumsi Kalium (Potasium) yang bersumber dari buah-buahan seperti pisang, mangga, air kelapa muda bermanfaat untuk mengendalikan agar tekanan darah menjadi normal dan terjadi keseimbangan antara Natrium dan Kalium dalam tubuh. Konsumsi Kalium yang banyak akan meningkatkan konsentrasinya di dalam cairan intraseluler, sehingga cenderung menarik cairan dari bagian ekstraseluler dan menurunkan tekanan darah. Fitoesterogen dapat menghambat terjadinya menopause, menghindari gejala Hotflaxes (rasa terbakar) pada wanita menopause, dan menurunkan risiko kanker. Sedangkan serat dibutuhkan tubuh terutama untuk membersihkan isi perut dan membantu memperlancar proses defekasi. Serat juga mempengaruhi penyerapan zat gizi dalam usus, manfaat serat terutama dapat mencegah kanker Colon.

2.      Low-Fat Dairy Product (menggunakan produk susu rendah lemak). Pada diet Hipertensi diberikan produk susu rendah lemak, dimana susu mengandung banyak Kalsium. Dalam cairan ekstraseluler dan intraseluler Kalsium memegang peran penting dalam mengatur fungsi sel, seperti untuk mengatur transmisi saraf, kontraksi otot, pengumpalan darah, dan menjaga permeabilitas membran sel. Kalsium mengatur pekerjaan hormon-hormon dan faktor pertumbuhan. Susu rendah lemak baik diberikan kepada wanita manula, tidak hanya untuk mendapat tambahan Kalsium tapi juga protein, vitamin dan mineral.

3.      Konsumsi ikan, kacang, dan unggas secukupnya intake protein yang cukup dapat membantu pemeliharaan sel untuk membantu ikatan esensial tubuh, mengatur keseimbangan air, memelihara netralitas tubuh, pembentukan antibodi dan mengangkut zat-zat gizi.

4.      Kurangi daging berlemak. Lemak jenuh bersifat Arterogenik, yaitu asam urat, asam palmitat, asam stearate. Seseorang dengan penyakit pembuluh darah umumnya harus membatasi konsumsi lemak jenuh berlebihan terutama dari sumber hewani seperti daging merah, minyak kelapa, coklat, keju, krim, susu krim dan mentega. Penimbunan lemak dalam pembuluh darah menyebabkan timbulnya Arteriosclerosis yang artinya meningkatkan tekanan darah.

5.      Membatasi garam dan gula. Pembatasan garam bertujuan untuk menurunkan tekanan darah, mencegah Odema dan penyakit jantung sedangkan pembatasan gula untuk menurukan kadar gula darah pada tubuh. Adapun yang disebut diet rendah garam adalah rendah sodium dan natrium. Dalam diet rendah garam, selain membatasi konsumsi garam dapur juga membatasi sumber Sodium antara lain makanan yang mengandung soda kue, Baking Powder, Monosodium Glutamat (MSG) atau penyedap makanan dan pengawet makanan (terdapat dalam saos, kecap dan makanan kemasan).

 

Referensi :

Fatmawati Ruli Baiq. 2023. Efektivitas Edukasi Diet Dash terhadap Tingkat Pengetahuan tentang Diet Dash pada Penderita Hipertensi. STIKes YARSI Mataram. JKA.2023;10(1) : 11-17.

Devi, H. M., & Putri, R. S. M. 2021. Peningkatan Pengetahuan dan Kepatuhan Diet Hipertensi melalui Pendidikan Kesehatan di Posyandu Lansia Tlogosuryo Kota Malang. Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, 10(2), 432.