Senin, 26 Agustus 2024 23:12 WIB

Cara Mengatasi Jerawat pada Kulit Wajah

Responsive image
624
Promosi Kesehatan, Tim Hukum dan Humas - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Acne vulgaris, atau jerawat, adalah kondisi kulit yang disebabkan oleh peradangan kronis dengan proses patogenesis yang kompleks. Ini melibatkan kelenjar sebasea, hiperkeratinisasi folikular, kolonisasi bakteri berlebihan, respons imun tubuh, dan proses peradangan. Pada dasarnya, keberadaan bakteri Propionibacterium acnes dan penyumbatan folikel dalam batas tertentu adalah hal normal bagi semua orang. Perkembangan klinis jerawat dipengaruhi oleh tingkat respons imun, yang juga dipengaruhi secara genetik, seperti hipersensitivitas Faktor pemicu jerawat meliputi genetik, aktivitas hormonal selama siklus menstruasi, stres, aktivitas hiperaktif kelenjar sebasea, kebersihan kulit, pola makan, dan penggunaan kosmetik. Jerawat terjadi ketika pori-pori kulit tersumbat, menghambat sekresi minyak, yang kemudian membesar dan dapat mengalami peradangan. Peningkatan hormon estrogen dan progesteron pada remaja perempuan, serta hormon testosteron pada remaja laki-laki, dapat meningkatkan produksi minyak dan keringat. Hal ini menyebabkan kulit wajah menjadi berminyak, yang pada gilirannya dapat menyebabkan jerawat. Jerawat adalah kondisi umum pada kulit yang mempengaruhi sekitar 85% populasi global usia 11-30 tahun. Jerawat dapat bermanifestasi dalam berbagai bentuk seperti akne komedonal, akne papulo-pustuler, akne konglobata, dan bentuk berat lainnya. Penderita jerawat cenderung memiliki kadar androgen serum dan sebum yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami jerawat, meskipun kadar androgen serum mereka masih dalam batas normal. Untuk mencegah jerawat, penting untuk menjaga kebersihan kulit wajah. Ini bisa dimulai dengan mencuci wajah dua kali sehari menggunakan sabun cuci muka atau cleanser. Selain itu, perawatan pencegahan dapat melibatkan penggunaan scrub atau porepack untuk membersihkan komedo secara fisik. Namun, perlu diingat bahwa membersihkan wajah terlalu sering dengan sabun atau cleanser dapat mengakibatkan kulit menjadi kering atau dehidrasi. Dehidrasi kulit dapat mengganggu lapisan kulit (stratum korneum) dalam proses alami pelepasan sel-sel kulit mati, yang dapat memperburuk jerawat. Dengan demikian, menjaga keseimbangan dalam perawatan kulit adalah kunci untuk mencegah jerawat tanpa mempengaruhi kelembapan alami kulit secara negatif. Kulit wajah sangat sensitif terhadap zat-zat asing yang masuk ke dalam tubuhnya, termasuk produk anti jerawat. Kesalahan dalam memilih produk tersebut dapat meningkatkan tingkat sensitivitas dan iritasi pada kulit. Perilaku mencakup pemahaman dan aktivitas seseorang yang dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal. Secara evolusioner, domain perilaku telah berkembang menjadi tiga tingkat yang mencakup pengetahuan, sikap, dan tindakan atau praktik.

Cara Mengatasi Jerawat

1. Untuk merawat kulit berjerawat, disarankan untuk mencuci wajah secara teratur hanya dua kali sehari, yakni pagi setelah bangun dan malam sebelum tidur. Anda dapat menggunakan pembersih wajah yang mengandung bahan alami seperti lemon, minyak pohon teh, Centella asiatica (pegagan), kunyit, dan peppermint. Bahan-bahan ini membantu membersihkan kotoran dan minyak yang dapat menyumbat pori-pori kulit.

2. Hindari menyentuh wajah untuk mengurangi risiko penyebaran bakteri dan minyak dari tangan ke kulit wajah. Menghindari kebiasaan memencet jerawat juga penting karena dapat mengakibatkan infeksi serta bekas luka permanen.

3. Penting untuk menghindari produk skincare dan kosmetik yang mengandung minyak agar tidak menyebabkan penumpukan minyak di kulit wajah. Sebaiknya memilih produk perawatan kulit yang nonkomedogenik untuk mencegah hal ini.

4. Mengatur pola makan dengan seimbang, termasuk mengonsumsi makanan rendah glikemik seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan gandum, serta cukup minum air mineral, dapat mendukung kesehatan kulit Anda secara menyeluruh dari dalam tubuh.

5. Istirahat yang cukup dan kemampuan untuk mengelola stres tidak secara langsung menyebabkan jerawat. Namun, stres dapat mempengaruhi aktivitas hormonal tubuh, seperti peningkatan hormon stres seperti kortisol dan androgen, yang kemudian meningkatkan produksi minyak pada kulit. Selain itu, stres dan kecemasan juga dapat meningkatkan produksi protein sitokinin.

6. Melakukan olahraga secara teratur dapat mengurangi tingkat stres, meningkatkan pasokan oksigen, dan memperbaiki kondisi kesehatan secara keseluruhan. Sementara itu, meditasi rutin dapat menurunkan kadar kortisol dalam tubuh yang dapat mempengaruhi munculnya jerawat.

 

Referensi :

Madelina, W, Sulistiyaningsih. 2018. Review : Resistensi Antibiotik pada Terapi Pengobatan Jerawat.

Marliana, M, Sartini, S, Karim, A. 2018. Efektivitas Beberapa Produk Pembersih Wajah Antiacne terhadap Bakteri Penyebab Jerawat Propionibacterium Acnes.

Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan, Catatan Pertama. PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Notoatmodjo, S. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Edisi Revisi, PT. Rineka Cipta, Jakarta. 

Okoro, E, Ogunbiyi, A, George, A. 2016. Prevalence and Pattern of Acne Vulgaris among Adolescents in Ibadan, South-West Nigeria. Journal of the Egyptian Women’s Dermatologic Society, 13(1), pp. 7-12.