Rabu, 21 Agustus 2024 11:24 WIB

Penggunaan Eyelash Extension Meningkatkan Kejadian Blefaritis

Responsive image
352
Promosi Kesehatan, Tim Hukum dan Humas - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Blefaritis adalah kondisi peradangan pada kelopak mata yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau kondisi kulit lainnya. Gangguan ini sering dipicu oleh bakteri atau ketombe di kulit kepala, dan dapat menyebabkan mata menjadi merah, iritasi, gatal pada kelopak mata, serta pembentukan kerak seperti sisik pada bulu mata. Penyakit ini bisa terjadi pada semua usia dan ras, tidak menular, dan umumnya tidak mengakibatkan kerusakan permanen pada penglihatan, meskipun dapat menimbulkan ketidaknyamanan. Patogenesis penyakit ini terkait dengan produksi minyak yang berlebihan di kelenjar di sekitar kelopak mata, yang menciptakan lingkungan yang ideal bagi bakteri yang biasanya ada di kulit. Blefaritis bisa disebabkan oleh infeksi atau alergi dan cenderung bersifat kronis atau bertahan lama. Blefaritis alergi umumnya dipicu oleh debu, asap, bahan kimia iritatif, dan produk kosmetik seperti ekstensi bulu mata. Sementara blefaritis infeksi disebabkan oleh bakteri seperti Streptococcus alfaataubeta, Pneumococcus, dan Pseudomonas spp. Blefaritis biasanya tidak memengaruhi penglihatan secara langsung, tetapi bisa menimbulkan komplikasi yang dapat menyebabkan penglihatan menjadi kabur dan berfluktuasi sepanjang hari, yang dapat mengakibatkan penurunan kualitas penglihatan. Bulu mata adalah elemen krusial dalam struktur kelopak mata, bersama dengan elemen lainnya seperti kelenjar Meibom, kulit kelopak mata, dan biofilm, yang semuanya berkontribusi pada keseimbangan permukaan mata. Oleh karena itu, penting untuk menjaga bagian-bagian ini. Secara keseluruhan, tepi kelopak mata bertanggung jawab untuk memproduksi lapisan lipid pada air mata dan melindungi mata dari cedera eksternal. Selama kedipan, air mata tersebar menuju nasolakrimal puncta yang terletak di bagian dalam tepi kelopak mata. Bulu mata berfungsi sebagai penghalang antara lingkungan luar dan bagian dalam mata, dan sangat peka terhadap berbagai iritan. Fungsi utamanya adalah melindungi dan menjaga kesehatan tepi kelopak mata. Selain itu, bulu mata juga kini dianggap sebagai elemen penting dalam estetika wajah dan menjadi fokus perawatan kecantikan. Salah satu tren kecantikan terbaru adalah penggunaan eyelash extensions, yaitu prosedur kecantikan yang semakin populer di kalangan perempuan. Teknik ini memperpanjang, menebalkan, dan melengkungkan bulu mata dengan cara menyambungkan bulu mata buatan. Proses pemasangan dilakukan dengan menempelkan satu per satu atau beberapa bulu mata buatan pada setiap helai bulu mata asli menggunakan lem berbahan dasar cyanoacrylate.

Gejala dari Blefaritis

Timbulnya rasa yang mengganjal dapat menyebabkan penutupan kelopak mata tidak sempurna (lagophthalmos) saat tidur, yang menyebabkan ketidaknyamanan serta membuat permukaan mata lebih mudah terkena udara, debu, dan mikroba. Hal ini dapat mengakibatkan infeksi bakteri dan jamur. Pasien dengan blefaritis umumnya melaporkan gejala seperti iritasi mata, gatal, rasa terbakar, kemerahan, dan pembengkakan pada kelopak mata, bulu mata yang menempel, krusta pada bulu mata, serta sensitivitas terhadap cahaya. Gejala-gejala ini biasanya bersifat intermiten, berlangsung dalam jangka panjang, dan cenderung lebih parah di pagi hari. Gejala tersebut juga bisa disertai oleh kondisi lain yang sering berhubungan dengan blefaritis dan dipicu oleh faktor-faktor seperti asap, angin, alkohol, kosmetik mata, dan obat-obatan.

Patofisiologi                  

Patofisiologi blefaritis terjadi akibat adanya kolonisasi bakteri di area mata, yang dipicu oleh produksi minyak berlebih di kelenjar dekat kelopak mata, menciptakan lingkungan yang ideal bagi bakteri. Kondisi ini menyebabkan bakteri menyerang jaringan sekitar kelopak mata secara langsung, serta merusak sistem kekebalan tubuh akibat produksi racun, limbah, dan enzim dari bakteri. Penumpukan bakteri di tepi kelopak mata bisa semakin parah jika terdapat dermatitis seboroik atau gangguan pada fungsi kelenjar meibom. Penggunaan ekstensi bulu mata dalam jangka waktu lama (lebih dari satu hari) juga dapat meningkatkan risiko kolonisasi bakteri pada lem dan bulu mata palsu tersebut. Selain itu, kebersihan area mata seringkali kurang terjaga karena pasien umumnya disarankan untuk tidak sering mencuci wajah.

 

Referensi :

Hossain K, Tonk, RS, Bunya V, Chang Blepharitis. 2014. American Academy of Ophtalmology.

IlyasS. 2015. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta : Badan Penerbit FKUI. Prof. dr. H. Sidarta Ilyas, SpM., dr. Sri Rahayu Yulianti, S. pM. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta : Badan Penerbit FKUI.

Kanda Y., Kayama T., Oka Moto S., Hashimoto M., Ishida C., Yanai T., Fuku Moto M., Kuni  Hiro  E. Post-Marketing Surveillan Ceoflevo Floxacin 0.5% Ophthal Micsolution Forexternal Ocularin Fections.

Veldman P, Colby K. 2011. Current Eviden Cefort Opicalazi Thromy Cin 1% Ophthal Mic Solution in the Treatment of Blepharitis and Blepharitis-Associated Ocular Dryness. Int Ophthalmol Clin.