Jumlah penduduk lanjut usia semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia harapan hidup. Secara umum, kondisi fisik seseorang yang memasuki usia lanjut mengalami penurunan. Hal ini dapat terlihat dari berbagai perubahan, seperti perubahan pada penampilan wajah, tangan, dan kulit, serta perubahan pada organ tubuh seperti sistem saraf dan pencernaan, serta panca indera seperti pendengaran. Pendengaran yang baik sangat penting untuk berkomunikasi dengan orang di sekitar, keluarga, serta dalam menggunakan media seperti televisi, radio, dan telepon setelah pensiun. Masalah pendengaran adalah isu kesehatan yang sering dialami oleh orang lanjut usia. Kehilangan kemampuan mendengar dapat mengakibatkan isolasi sosial, depresi, dan penurunan keterlibatan dalam aktivitas sehari-hari. Gangguan pendengaran dapat berkisar dari tuli total hingga kehilangan pendengaran sebagian, yang semuanya dapat mempersulit komunikasi, meskipun beberapa fungsi pendengaran masih terjaga. Beberapa individu dengan gangguan pendengaran mungkin mengalami keterbatasan dalam kebebasan mereka dan mengalami penurunan kualitas hidup.
Faktor Terjadinya Gangguan Pendengaran pada Lansia
1. Faktor genetik
2. Faktor penggunaan obat-obatan yang dapat merusak pendengaran
3. Faktor lingkungan, seperti terpapar suara keras secara berulang dan dalam waktu lama
4. Faktor hormonal
Gejala Umum
Gejala utama adalah gangguan pada kedua pendengaran. Presbikusis tidak dikeluhkan penderita pada tahapan awal, namun seringkali anggota keluarga atau kerabat yang menyadari akan gangguan pendengaran daripada penderita itu sendiri. Gejala paling umum lainnya adalah penderita kesulitan untuk membedakan ucapan dalam situasi tertentu.
Berikut adalah tanda-tanda yang mungkin muncul pada presbikusis :
1. Penurunan kemampuan pendengaran
2. Telinga terasa berdengung
3. Kesulitan dalam memahami ucapan orang lain
4. Sering meminta orang lain untuk mengulang perkataan
5. Kesulitan dalam menentukan arah datangnya suara
6. Gangguan pada aspek fisik dan emosional
Mencegah Gangguan Pendengaran pada Lansia
Kemampuan mendengar biasanya menurun seiring bertambahnya usia, yang merupakan bagian dari proses penuaan alami. Meski lansia tidak bisa menghentikan proses penuaan ini, mereka masih dapat menghindari penurunan pendengaran yang lebih cepat.
1. Menghindari Paparan Suara Keras
Kebisingan merupakan salah satu penyebab gangguan telinga pada orang tua. Untuk mencegah masalah ini, disarankan agar mereka menghindari lingkungan dengan suara keras. Tingkat kebisingan diukur dalam satuan decibel (dB), di mana angka yang lebih tinggi menunjukkan intensitas suara yang lebih kuat, terutama jika terpapar dalam waktu lama. Orang tua sebaiknya menjauhi suara mesin kendaraan atau musik dengan volume tinggi dari ponsel.
2. Menggunakan Pelindung Telinga Saat Terpapar Suara Bising
Lingkungan sekitar mungkin menghadirkan suara bising yang sulit dihindari, terutama jika seseorang tinggal di dekat bandara atau jalan utama. Untuk mencegah gangguan pendengaran pada lansia dalam situasi seperti ini, disarankan agar mereka menggunakan pelindung telinga. Earplug dapat dipakai untuk mengurangi dampak dari suara keras dan memberikan perlindungan tambahan bagi pendengaran.
3. Kurangi penggunaan headphone atau earphone, karena kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko kerusakan telinga akibat kebiasaan mendengarkan musik dengan volume yang lebih tinggi.
4. Melakukan pemeriksaan kesehatan telinga secara berkala memungkinkan lansia untuk memantau dan merawat kondisi telinga mereka secara rutin. Sebaiknya, pemeriksaan ini dilakukan setidaknya sekali dalam setahun, terutama jika lansia sering terpapar suara bising yang keras.
5. Terapkan Pola Hidup Sehat
Konsumsi makanan bergizi yang rendah lemak dan gula untuk membantu mencegah penyakit atau menghindari komplikasi dari hipertensi, diabetes melitus, serta kondisi lain yang dapat memengaruhi gangguan pendengaran.
Jika gangguan pendengaran pada lansia cukup berat, sebaiknya mereka memeriksakan diri ke dokter spesialis THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan). Dokter THT akan menanyakan gejala yang dirasakan dan mungkin meminta tes pendengaran untuk mendeteksi masalah telinga yang mungkin ada. Jika tidak diobati sejak awal, Presbikusis dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan mempengaruhi kualitas hidup di masa tua. Oleh karena itu, penting untuk memahami lebih lanjut mengenai Presbikusis agar bisa mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.
Referensi :
Astari, Putu Dyah. 2014. Pengaruh Senam lansia Terhadap Tekanan Darah Lansia dengan Hipertensi pada Kelompok Senam Lansia.Banjar Kaja Sesetan. Denpasar Selatan.
Badan Pusat Statistik. 2015. Statistik Penduduk Lanjut Usia. Jakarta : Badan Pusat Statistik.
Riskyana,Djamin. 2011. Kualitas Hidup Lansia dengan Gangguan Pendengaran. Fakultas Kedokteran. Universitas Hasanuddin. Makasar.
Wardani. 2015. Hubungan Interaksi Sosial dengan Kualitas Hidup Lansia. UPT Griya Werdha Surabaya.