Sarapan pagi adalah waktu di mana tubuh mendapatkan asupan makanan pertama setelah berpuasa semalaman. Saat sarapan, otak kembali menerima nutrisi yang diperlukan. Agar sarapan menjadi sehat, sebaiknya mencakup minimal seperempat dari kebutuhan nutrisi harian kita. Menu sarapan yang baik harus mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat, serta cukup air untuk mendukung proses pencernaan, meningkatkan energi, serta memperbaiki konsentrasi dan daya ingat. Sarapan sehat dengan gizi seimbang sangat penting bagi anak-anak sekolah. Sarapan sehat tidak hanya memenuhi sekitar 30% kebutuhan gizi harian mereka, tetapi juga berfungsi untuk meningkatkan energi, mencegah kelelahan, serta meningkatkan konsentrasi dan prestasi akademis. Selain itu, sarapan dapat menjaga daya tahan tubuh tetap baik dan menghindari konsumsi makanan ringan yang kurang sehat. Sarapan pagi merupakan sumber utama gizi bagi anak usia sekolah agar tetap fit selama kegiatan sekolah dan ekstrakurikuler. Namun, di Indonesia, masalah sarapan masih cukup signifikan, dengan tujuh dari sepuluh anak tidak sarapan pagi sebelum memulai aktivitas mereka. Banyak keluarga belum memperhatikan pentingnya sarapan sehat secara rutin, dengan berbagai alasan seperti kesulitan membangunkan anak lebih awal, anak yang sulit diajak sarapan, kekurangan waktu untuk menyiapkan sarapan, atau kekhawatiran terlambat ke sekolah. Fakta menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang belum terbiasa sarapan. Penting untuk memanfaatkan momen ini sebagai kesempatan untuk mengingatkan dan mendorong masyarakat, khususnya pelajar, guru, orang tua, dan seluruh komunitas akademik, untuk menerapkan pola makan bergizi seimbang dengan salah satu caranya adalah membiasakan sarapan sehat. Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa sarapan memiliki manfaat besar untuk kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan anak. Berdasarkan pertimbangan ini, serta dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Dunia.
Manfaat Sarapan Pagi Bagi Anak
1. Menambah energi bagaikan mengisi bensin pada mobil, sarapan pagi berfungsi sebagai bahan bakar yang memberi tenaga untuk beraktivitas. Pada pagi hari, energi seseorang biasanya menurun akibat tidak makan selama beberapa jam semalam. Maka dari itu, sarapan bisa membantu meningkatkan energi anak agar mendukung aktivitasnya, termasuk belajar sepanjang hari. Sebaliknya, jika anak tidak sarapan, ia bisa merasa lelah dan lesu, yang dapat mengganggu kegiatan belajarnya di sekolah.
2. Meningkatkan konsentrasi dan daya ingat. Telah terbukti bahwa anak yang rutin sarapan pagi umumnya memiliki kemampuan fokus dan konsentrasi yang lebih baik serta daya ingat yang lebih tajam dibandingkan dengan anak yang tidak sarapan. Energi dan nutrisi dari sarapan membantu anak memiliki rentang perhatian yang lebih panjang. Hal ini tentunya dapat mendukung anak dalam belajar lebih efektif dan aktif di kelas.
3. Meningkatkan prestasi akademik. Anak-anak yang secara teratur sarapan setiap pagi cenderung menunjukkan prestasi akademik yang lebih unggul dibandingkan dengan mereka yang tidak sarapan. Sarapan pagi memberikan manfaat dengan membantu anak-anak menyelesaikan tugas dan ujian sekolah dengan lebih efektif, yang pada akhirnya berdampak positif pada nilai akademik mereka. Selain itu, anak-anak yang rutin sarapan juga cenderung memiliki hubungan yang lebih baik dengan guru dan orang dewasa di sekolah, yang dapat berkontribusi pada hasil akademik yang lebih memuaskan.
4. Memastikan asupan gizi yang cukup. Sarapan pagi dapat mendukung pemenuhan kebutuhan gizi anak, terutama jika menu sarapan mengandung makanan yang kaya nutrisi. Misalnya, sarapan yang baik untuk anak mencakup karbohidrat, protein, serta vitamin dan mineral.
5. Menghindari penyakit kronis. Tidak hanya itu, kebiasaan sarapan pagi secara teratur juga dapat mengurangi risiko kelebihan berat badan atau obesitas pada anak. Anak yang melewatkan sarapan cenderung menggantinya dengan camilan yang tinggi lemak, gula, dan garam, yang dapat menyebabkan berat badan sulit dikendalikan. Hal ini dapat meningkatkan risiko anak mengalami berbagai penyakit kronis, seperti diabetes atau penyakit kardiovaskular. Sebaliknya, anak yang rutin sarapan pagi cenderung lebih terlindungi dari berbagai penyakit tersebut.
6. Memelihara kesehatan mental anak tidak hanya melibatkan aspek fisik, tetapi juga sarapan pagi dapat memainkan peran penting dalam hal ini. Anak yang mendapatkan energi yang cukup untuk beraktivitas dan tidak menghadapi kesulitan dalam belajar biasanya memiliki suasana hati yang lebih positif. Dengan demikian, mereka juga cenderung lebih jarang mengalami frustrasi atau stres.
7. Anak yang rutin sarapan cenderung lebih stabil dalam perilaku dan disiplin di sekolah. Remaja yang sering kelaparan lebih berisiko terkena skorsing dari sekolah dan menghadapi masalah dalam bersosialisasi. Sebaliknya, anak yang secara konsisten sarapan pagi menunjukkan penurunan dalam masalah perilaku serta memiliki tingkat ketidakhadiran dan keterlambatan yang lebih rendah.
Referensi :
Khomsan. 2004. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta, DKI Jakarta, DKI Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Hardinsyah, & Aries, M. 2012. Jenis Pangan dan Perannya dalam Asupan Gizi Harian Anak Usia 6-12 Tahun di Indonesia. Jurnal Gizi dan Pangan , 7 (2), 89-96.
Sari, A. F., Briawan, D., & Dwiriani, C. M. 2012. Kebiasaan dan Kualitas Sarapan pada Siswi Remaja di Kabupaten Bogor. Jurnal Gizi dan Pangan , 7 (2), 97-102.
Raiola G, F Gomes Taloma, Altavilla, G. 2014. Anxiety in the Youth Physical and Sport Activity by Mediterranean Journal of Social Sciences.