Rabu, 07 Agustus 2024 15:37 WIB

Manfaat Tidur Berkualitas untuk Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental Lansia

Responsive image
120
Promosi Kesehatan, Tim Hukum dan Humas - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Upaya untuk meningkatkan kualitas tidur pada lansia bisa dilakukan dengan memperbaiki gaya hidup sehat sehari-hari. Misalnya, lansia dapat melakukan berbagai aktivitas untuk menghindari kebosanan, serta rutin berolahraga. Olahraga ringan seperti jalan kaki dan senam dapat mengurangi stres dan memperbaiki kualitas tidur lansia. Aktivitas semacam ini lebih bermanfaat dibandingkan hanya berbaring terus-menerus, yang dapat menyebabkan stres dan rasa kesepian. Dengan melibatkan diri dalam aktivitas, lansia tetap merasa produktif dan memiliki nilai guna dalam hidupnya. Tidur yang baik adalah aspek penting dari kesehatan. Tidur yang berkualitas tidak hanya mengacu pada durasi, tetapi juga pada manfaat yang diperoleh untuk tubuh dan pikiran. Setiap orang membutuhkan waktu tidur yang berbeda, tetapi umumnya, 7-9 jam per malam dianggap ideal untuk mendapatkan tidur yang berkualitas. Tidur yang nyenyak dan dalam berperan krusial dalam memperbaiki jaringan tubuh yang rusak dan meningkatkan fungsi otak. Masa lansia merupakan tahap akhir dalam perkembangan kehidupan manusia. Perubahan fisik yang terjadi pada sistem kardiovaskuler lansia dapat memengaruhi tekanan darah. Di Indonesia, usia lanjut umumnya merujuk pada usia di atas 55 tahun, yaitu saat seseorang memasuki masa pensiun. Jika lansia tidak dapat memenuhi kebutuhan tidurnya, mereka dapat mengalami dampak seperti depresi, kecemasan, dan gangguan konsentrasi. Pola tidur yang sehat berkontribusi pada kualitas tidur yang baik, yang penting untuk menyimpan energi saat tubuh beristirahat, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mempercepat penyembuhan penyakit, dan memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak. Tidur yang cukup membuat seseorang merasa segar dan sehat, sehingga istirahat dan tidur sama pentingnya dengan kebutuhan makan, aktivitas fisik, dan kebutuhan dasar lainnya. Kebutuhan tidur yang cukup mempengaruhi kondisi fisik, psikologis, dan sosial lansia. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan tidur meliputi status kesehatan, lingkungan, pola makan, obat-obatan dan zat-zat tertentu, serta gaya hidup. Gaya hidup terkait dengan aktivitas fisik dan kelelahan seseorang. Aktivitas fisik, yang melibatkan gerakan tubuh yang memerlukan energi, memiliki manfaat besar bagi kesehatan otot dan tulang, serta dapat mengurangi risiko penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung.

Tidur yang berkualitas menawarkan banyak manfaat penting bagi lansia. Kualitas tidur yang baik sangat krusial untuk kesehatan fisik dan mental mereka. Berikut adalah beberapa keuntungan tidur berkualitas bagi lansia:

  • Meningkatkan sistem kekebalan tubuh : Tidur yang cukup membantu memperkuat daya tahan tubuh lansia, membuat mereka lebih mampu melawan infeksi dan penyakit.
  • Mengurangi risiko penyakit kronis : Kurangnya tidur dapat meningkatkan kemungkinan terkena penyakit kardiovaskular, diabetes, obesitas, dan masalah kesehatan lainnya. Tidur yang baik dapat mengurangi risiko-risiko tersebut.
  • Memperbaiki suasana hati : Kualitas tidur yang buruk bisa memengaruhi suasana hati dan meningkatkan risiko depresi serta kecemasan. Tidur yang berkualitas membantu menjaga keseimbangan emosional dan meningkatkan kesejahteraan mental.
  • Meningkatkan fungsi kognitif : Tidur yang baik juga penting untuk fungsi kognitif lansia seperti memori, konsentrasi, dan daya ingat. Tidur yang cukup membantu otak memproses informasi dengan lebih efektif.
  • Meningkatkan kualitas hidup : Tidur yang berkualitas membuat lansia merasa lebih segar dan berenergi di pagi hari, serta meningkatkan vitalitas sepanjang hari. Ini berkontribusi pada kualitas hidup yang lebih baik dan memungkinkan mereka menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih produktif dan nyaman.

Dengan demikian, perhatian terhadap kualitas tidur sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan lansia.                 

 

Referensi :

Cahyono, A. 2013. Pengaruh Teknik Relaksasi Religius Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Tidur Pada Lanjut Usia Di Panti Wredha Mojopahit Mojokerto.

Fakihan, A. 2016. Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kualitas Tidur Pada Lanjut Usia. Skripsi. Universitas Muhamadiyah. Surakarta.

Firman. 2017. Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Pola Tidur Pada Lanjut Usia. Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia. Jombang.

Juliana, N. 2016. Faktor-faktor Penyebab Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Tidur Pada Lansia Di Desa Meunasah Pu’uk Kecamatan Idi Rayeuk Kabupaten Aceh Timur.

Mahdi, A. M. 2016. Hubungan Pola Tidur Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Sejahtera Martaputra Provinsi Kalimantan Selatan. Jurnal STIKES Cahaya Bangsa Banjarmasin 7(2) : 51-59.