Selasa, 06 Agustus 2024 11:57 WIB

Menemukan Seseorang Alami Henti Jantung, Apa yang Harus Kita Lakukan?

Responsive image
90
dr Achmad Bima Aryaputra - RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta

Henti jantung adalah kondisi dimana jantung tidak memunculkan kelistrikannya sendiri sehingga jantung berhenti berdetak, menyebabkan seluruh tubuh tidak mendapatkan supali darah yang cukup. Sempat viral beberapa waktu lalu dimana terdapat seorang bapak yang alami henti jantung paska berolahraga, diberikan bantuan dengan cara ditepuk-tepuk badannya, apakah hal tersebut tepat dilakukan? Hal lain yang sempat viral adalah seorang dokter yang memberikan instruksi bantuan hidup dasar pada pasien yang alami henti jantung via telepon. Bantuan Hidup Dasar (BHD) adalah bantuan yang diberikan pada jantung yang berhenti berdetak dengan cara memberikan penenakan pada jantung untuk memberikan efek pompa jantung hingga darah akan terpompa ke seluruh tubuh, walaupun tidak sekuat detak jantung yang sesungguhnya. Bantuan Hidup Dasar (BHD) adalah serangkaian tindakan darurat yang diberikan kepada seseorang yang mengalami keadaan gawat darurat, seperti henti jantung atau henti napas. Tujuannya adalah untuk mempertahankan fungsi vital seseorang sementara menunggu bantuan medis profesional tiba. Sejatinya, Bantuan hidup dasar wajib dikuasai oleh semua orang, tidak harus seorang profesional kesehatan, karena bantuan ini adalah bentuk bantuan awal yang sangat penting dilakukan sebelum bantuan profesional datang. Bisa jadi, bantuan hidup dasar yang healthies lakukan adalah satu-satunya hal yang memutus jalan korban menuju pintu kematian. Lalu apa saja langkah-langkah dari Bantuan Hidup Dasar? Yuk kita dalami lebih lanjut.

Langkah -langkah bantuan hidup dasar dapat diingat dengan mudah dengan cara membuat singkatan, yakni SRS- ABC. S:  Safety, R : Respon, S: Shout for Help, A: Airway, B:  Breathing, C: Circulation.

Langkah 1: Memeriksa Keselamatan

  • Sebelum melakukan tindakan apa pun, pastikan Anda dan korban berada di lingkungan yang aman. Periksa adanya bahaya di sekitar, seperti api, aliran listrik, atau benda tajam.

  • Jangan mengambil risiko yang tidak perlu. Pastikan Anda tidak menjadi korban kedua dalam situasi darurat tersebut.

Langkah 2: Periksa Respons

  • Dekati korban dan periksa respons dengan mengguncangkan perlahan dan bertanya, “Apakah Anda baik-baik saja?”

  • Guncang tubuh korban jika diperlukan

  • Jika tidak ada respons, minta pertolongan.

Langkah 3: Panggil Bantuan

  • Panggil nomor darurat segera (misalnya, 119 atau 118) atau minta seseorang untuk melakukannya.

  • Berikan informasi yang jelas tentang lokasi dan kondisi korban kepada operator darurat.

Langkah 4: Buka Jalan Napas

  • Jika korban tidak merespons dan tidak bernapas normal, buka jalan napas dengan mengangkat dagu dengan lembut dan mendorong kepala ke belakang.

  • Periksa ada tidaknya benda asing di mulut korban dan bersihkan jika ada.

Langkah 5: Periksa Pernafasan

  • Dengarkan nafas, lihat gerakan dada , dan rasakan pernapasan korban selama 5-10 detik.

  • Jika tidak ada pernapasan normal, siapkan untuk memberikan Resusitasi Jantung Paru (RJP).

Langkah 6: Resusitasi Jantung Paru (RJP)

  • Letakkan telapak tangan di tengah dada korban (biasanya di antara puting susu) dan tekan dengan kuat, tapi cepat, sebanyak 30 kali.

  • Berikan dua ventilasi (bukan mulut ke mulut, jika memungkinkan, gunakan masker penutup mulut atau perangkat bantu) setelah 30 kompresi.

  • Lanjutkan siklus 30 kompresi:2 bantuan nafas sampai bantuan medis profesional tiba atau korban mulai bernapas kembali.

Hal-hal Penting yang Perlu Diingat:

  • Prioritaskan Keselamatan: Keselamatan Anda dan korban adalah yang paling penting. Pastikan lingkungan aman sebelum bertindak.

  • Cepat Bertindak: Setiap detik berharga dalam situasi darurat. Bertindaklah dengan cepat dan tegas.

  • Panggil Bantuan Medis: Jangan ragu untuk memanggil bantuan profesional segera. Setiap detik dapat membuat perbedaan.

  • Latihan Keterampilan: Melakukan latihan rutin BHD dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan Anda untuk bertindak dalam situasi darurat.

  • Tidak Takut untuk Membantu: Meskipun situasinya menakutkan, ingatlah bahwa BHD yang tepat dapat menyelamatkan nyawa seseorang. Jangan ragu untuk membantu.

Dengan memahami langkah-langkah BHD dan melatihnya secara teratur, Anda dapat menjadi sumber harapan dan menyelamatkan nyawa dalam situasi darurat yang memerlukan tindakan cepat dan tepat.

 

Referensi:

American Heart Association. (2020). Basic Life Support (BLS) Guidelines. Diakses dari https://cpr.heart.org/en/resuscitation-science/cpr-and-ecc-guidelines

World Health Organization. Basic Life Support Guidelines. Diakses dari https://www.who.int/news-room/q-a-detail/basic-life-support-guidelines

Sumber gambar: https://www.freepik.com/free-photo/accident-warehouse-man-floor_5578216.htm#fromView=search&page=1&position=13&uuid=f57adba9-db41-4712-8f49-cfad7a2a62c1