Senin, 05 Agustus 2024 14:37 WIB

Apakah Olahraga dapat Menurunkan Risiko Atrial Fibrilasi?

Responsive image
43
dr. Adnan Rhafif - RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta

Atrial fibrilasi adalah kondisi jantung yang ditandai oleh detak jantung yang tidak teratur, dapat menyebabkan komplikasi serius seperti stroke dan gagal jantung. Atrial fibrilasi merupakan gangguan irama jantung yang paling sering ditemukan dalam praktik sehari-hari. Kejadian atrial fibrilasi mulai meningkat pada usia 40 tahun, tetapi meningkat dengan tajam setelah usia 65 tahun. Sudah diketahui secara umum bahwa olahraga dapat menurunkan resiko penyakit kardiovaskular. Dalam artikel ini, akan dibahas hubungan olahraga dan risiko atrial fibrilasi berdasarkan temuan yang ada.

Olahraga dan Kesehatan Jantung

Sejak lama diketahui bahwa olahraga memiliki dampak positif pada kesehatan jantung. Aktivitas fisik teratur dapat mengurangi risiko berbagai penyakit jantung dan pembuluh darah, termasuk penyakit arteri koroner dan hipertensi. Pertanyaannya sekarang adalah, apakah olahraga juga dapat membantu melindungi kita dari risiko atrial fibrilasi?

Studi Pendukung

Beberapa penelitian mendukung klaim bahwa olahraga dapat memainkan peran dalam menurunkan risiko atrial fibrilasi. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam "European Journal of Preventive Cardiology" pada tahun 2020 menyelidiki hubungan antara aktivitas fisik dan risiko AF pada populasi yang lebih tua. Hasilnya menunjukkan bahwa orang yang secara aktif terlibat dalam aktivitas fisik memiliki risiko yang lebih rendah untuk mengembangkan AF dibandingkan dengan mereka yang kurang aktif.

Studi lain yang dipublikasikan dalam “International Journal of Cardiology” pada tahun 2016 juga menunjukkan hasil yang positif. Studi ini menemukan bahwa partisipasi dalam olahraga dengan intensitas sedang dan regular berkaitan dengan penurunan signifikan dalam risiko atrial fibrilasi.

Olahraga intensitas sedang dan reguler menurunkan risiko atrial fibrilasi dengan memodifikasi berbagai faktor risiko, yang biasanya merupakan faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah yang lain. Selain itu, olahraga dapat memodifikasi beberapa faktor risiko sekaligus, dibandingkan obat yang biasanya spesifik untuk satu faktor risiko.

Mekanisme

Meskipun mekanisme pasti masih perlu diteliti lebih lanjut, beberapa teori telah diusulkan untuk menjelaskan bagaimana olahraga dapat memengaruhi risiko atrial fibrilasi. Pertama, olahraga dapat membantu mengontrol berat badan, yang pada gilirannya dapat mengurangi tekanan pada jantung. Kedua, olahraga dapat meningkatkan fungsi pembuluh darah dan mengurangi peradangan sistemik, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan jantung secara umum.

Hal yang Harus Diperhatikan

Meskipun ada dukungan untuk peran olahraga dalam menurunkan risiko atrial fibrilasi, beberapa penelitian memberikan catatan hati-hati. Sebuah studi yang diterbitkan dibawah "European Society of Cardiology" (ESC) menyoroti bahwa olahraga yang berlebihan dengan intensitas tinggi, dapat meningkatkan risiko atrial fibrilasi. Perlu diperhatikan bahwa studi ini menyoroti kebutuhan untuk penelitian lebih lanjut karena sampel yang digunakan masih tergolong kecil. Panduan manajemen atrial fibrilasi yang dipublikasikan oleh ESC juga merekomendasikan untuk menghindari olahraga endurance jangka panjang dan berlebihan seperti lari maraton, terutama bila berusia diatas 50 tahun. Sehingga, penting bagi kita untuk tetap memahami batasan dan memilih jenis serta durasi olahraga dengan bijak.

Selain itu, faktor-faktor seperti usia, riwayat keluarga, dan kondisi medis yang mendasari juga dapat memengaruhi bagaimana olahraga memengaruhi risiko atrial fibrilasi pada setiap individu. Oleh karena itu, pendekatan yang holistik dan individualistik dalam menilai dampak olahraga pada kesehatan jantung sangat diperlukan.

Pentingnya Keseimbangan

Meskipun olahraga dapat memberikan manfaat kesehatan, penting juga untuk menekankan pentingnya keseimbangan. Olahraga dengan intensitas tinggi dan berkepanjangan mungkin tidak selalu memberikan manfaat lebih besar dan bahkan dapat meningkatkan risiko beberapa kondisi kesehatan, termasuk atrial fibrilasi. Oleh karena itu, sebaiknya konsultasikan dengan tenaga kesehatan profesional sebelum memulai atau mengubah program olahraga.

Dalam memahami hubungan antara olahraga dan risiko atrial fibrilasi, dapat disimpulkan bahwa bukti ilmiah menunjukkan adanya potensi manfaat olahraga dalam menurunkan risiko kondisi jantung ini. Studi-studi terbaru menunjukkan bahwa orang yang aktif secara fisik memiliki risiko lebih rendah untuk mengalami atrial fibrilasi terutama ketika olahraga dilakukan dengan intensitas sedang hingga tinggi.

Namun, penting untuk diingat bahwa hasil penelitian masih belum sepenuhnya konsisten, dan beberapa penelitian juga menyiratkan bahwa olahraga yang berlebihan atau intensitas tinggi mungkin dapat meningkatkan risiko atrial fibrilasi. Oleh karena itu, pendekatan yang bijaksana terhadap olahraga, yang mencakup konsultasi dengan profesional kesehatan, adalah kunci untuk memastikan bahwa manfaatnya lebih besar daripada risikonya.

Selain olahraga, menjaga gaya hidup sehat secara keseluruhan, termasuk pola makan yang seimbang, cukup istirahat, dan manajemen stres, juga berperan penting dalam menjaga kesehatan jantung. Keseimbangan antara aktivitas fisik dan elemen-elemen lain dari gaya hidup sehat membentuk dasar yang kokoh untuk pencegahan risiko atrial fibrilasi dan menjaga kesehatan jantung secara optimal. Oleh karena itu, sambil menerapkan manfaat olahraga, penting juga untuk mengadopsi pendekatan holistik untuk merawat organ jantung yang sangat berharga ini.

 

Referensi:

Abdulla J., Nielsen J.R. Is the risk of atrial fibrillation higher in athletes than in the general population? A systematic review and meta-analysis. EP Eur2009; 11: 1156–1159

Gerhard H., Tatjana P., Nikolaos D., Elena A., Jeroen J.B., Carina B., et al. 2020 ESC Guidelines for the diagnosis and management of atrial fibrillation. European Heart Journal. 2021; 42(5). 373-498

Mozaffarian D, Furberg CD, Psaty BM, et al. Physical activity and incidence of atrial fibrillation in older adults: the cardiovascular health study. Eur J Prev Cardiol. 2020;27(1):15-23.

Santos-Lozano, A., Sanchis-Gomar, F., Barrero-Santalla, S., Pareja-Galeano, H., Cristi-Montero, C., Sanz-Ayan, P. Lucia, A, et al. (2016). Exercise as an adjuvant therapy against chronic atrial fibrillation. International Journal of Cardiology. 2016;207:180–184.

Sumber gambar: https://www.freepik.com/free-vector/physical-assessment-illustration_37452158.htm#fromView=search&page=1&position=5&uuid=79838e02-5eae-44f4-9938-8d56f036817b