Senin, 05 Agustus 2024 14:06 WIB

Efek Intermittent Fasting terhadap Kesehatan Jantung

Responsive image
462
dr. Ahmad Yani Mansur - RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta

Intermittent fasting (IF), istilah yang sangat populer dalam topik penurunan berat badan yang dapat kita temukan di internet maupun media online lainnya. Banyak penelitian telah dilakukan untuk mengeksplorasi efek dari intermittent fasting. Intermittent fasting atau dikenal dengan puasa intermittent mencakup berbagai pola puasa. Bisa dalam bentuk puasa setiap hari, puasa terbatas waktu dan puasa berkala. Pola yang paling familiar adalah Intermittent fasting dilakukan dengan cara mencukupkan waktu makan selama 8 jam dilanjutkan dengan periode puasa selama 16 jam.1

Intermittent fasting memiliki sejumlah manfaat untuk kesehatan salah satunya adalah menjaga kesehatan jantung, bagaimana caranya ?

1. Penurunan berat badan1

Dengan melakukan intermittent fasting, tubuh akan terputus dari kalori sehingga cadangan kalori di dalam tubuh baik dalam bentuk glikogen maupun lemak dibongkar untuk dijadikan energi oleh tubuh. Jika proses ini berlanjut terus menerus maka dapat terjadi penurunan berat badan. Dengan penurunan berat badan tersebut, akan menurunkan risiko terjadinya sindrom metabolik yang juga sebagai faktor risiko penyakit jantung.

2. Meningkatkan sensitivitas insulin2

Pasien dengan Diabetes Mellitus sangat berisiko mengalami penyakit jantung koroner dan sejumlah penyakit degeneratif lainnya. Pasien dengan diabetes mellitus pada umumnya mengalami resisteni insulin. Dengan meningkatnya kadar gula darah dapat menyebabkan terjadinya inflamasi pada pembuluh darah berlanjut pada disfungsi endotel sehingga dapat mengakibatkan terjadinya penumpukan plak atheroma di pembuluh darah. Disini intermittent fasting ternyata memiliki peran untuk meningkatkan sensitivitas insulin sehingga dapat membantu dalam pengontrolan gula darah pasien dengan diabetes mellitus. Dengan begitu dapat mencegah kejadian penyakit jantung.

3. Penurunan kolesterol dan trigliserida2

Pada sebuah studi dikatakan bahwa berbagai metode intermittent fasting dapat berdampak positif terhadap profil lipid. Termasuk peningkatan HDL dan penurunan kadar LDL, kolesterol total, dan trigliserida (TG) pada saat melakukan intermittent fasting. Hal ini tentunya sangat bermanfaat untuk mencegah terjadinya penyakit jantung.

4. Penurunan tekanan darah3

Pada sebuah penelitian dikatakan bahwa intermittent fasting memiliki hasil positif terkait kesehatan kardiovaskular, termasuk penurunan signifikan pada tekanan darah sistolik dan diastolik pada pasien hipertensi. Penurunan tekanan darah bisa dari efek intermittent fasting secara langsung maupun dari turunnya berat badan karena intermittent fasting itu sendiri. Diketahui pula bahwa intermittent fasting dapat menurunkan aktivitas ACE dan Ang-II yang diidentifikasi sebagai faktor yang berperan dalam peningkatan tekanan darah. Dengan terkendalinya tekanan darah maka dapat menurunkan beban kerja jantung sehingga jantung menjadi lebih sehat.

5. Melalui mekanisme autophagy4

Autophagy merupakan sebuah proses alamiah dimana sel-sel tubuh membersihkan diri mereka sendiri dari komponen yang rusak atau tidak diperlukan. Sayangnya seiring bertambahnya usai, autophagy cenderung menurun, membuka pintu bagi munculnya penyakit kronis, termasuk penyakit jantung. Saat ini, telah diketahui bahwa intermittent fasting dapat menginduksi terjadinya autophagy.5 Hal ini akan menimbulkan dampak positif untuk kesehatan jantung.

Meskipun bukti positif tentang manfaat intermittent fasting telah terbukti, masih banyak tantangan dan pertanyaan yang perlu dijawab dalam penelitian terkait intermittent fasting dan kesehatan jantung. Studi lebih lanjut yang lebih mendalam tentang dampak intermittent fasting pada kesehatan dan lebih spesifik pada kesehatan jantung manusia masih harus terus dilanjutkan.

Bagaimana caranya melakukan intermittent fasting ?

Bagaimana cara memulai intermittent fasting ? Metode intermittent fasting saat ini sangat beragam, namun yang sering dilakukan adalah metode 16/8 Metode 16/8 dilakukan dengan cara menahan asupan kalori selama 16 jam kemudian 8 jam berikutnya adalah jam makan.1 Mulailah secara perlahan sesuai kemampuan dan tingkatkan durasi nya seiring berjalannya waktu.

Selama melakukan intermittent fasting jangan lupa untuk tetap terhidrasi dengan minum air selama periode puasa. Pastikan asupan nutrisi selama periode makan tercukupi dengan baik. Yang paling penting dalam intermittent fasting adalah konsistensi. Tubuh kita butuh waktu untuk menyesuaikannya.

 

Referensi:

Shalabi H., Hassan A.S., Al-Zahrani F.A., Alarbeidi A.H., Mesawa M., Rizk H., et.al. Intermittent Fasting: Benefits, Side Effects, Quality of Life, and Knowledge of the Saudi Population. Cureus 2023; 15(2): p.1-9

Sutton E.F., Beyl R., Early K.S., Cefalu W.T., Ravussin E., Peterson C.M. Early Time-Restricted Feeding Improves Insulin Sensitivity, Blood Pressure, and Oxidative Stress Even Without Weight Loss in Men with Prediabetes

Demirci E., Çalapkorur B., Celik O., Koçer D., Demirelli S., ?imsek Z. Improvement in Blood Pressure after Intermittent Fasting in Hypertension: Can the Renin-Angiotensin System and the Autonomic Nervous System Work? Arq Bras Cardiol. 2023; 120(5) [cited on: 08/01/2023. Available from: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/37098959/]

Koutouroushis C., Sarkar O. Role of Autophagy in Cardiovascular Disease and Aging. Cureus 2021; 13(11): p.1-18

Shabkhizan R., Haiaty S., Moslehian M.S., Bazmani A., Sadeghsoltani F., Bagheri H.S., et.al. The Beneficial and Adverse Effects of Autophagic Response to Caloric Restriction and Fasting. Advances in Nutrition. 2023; 14. p.1211-25

Sumber gambar: https://www.freepik.com/free-vector/intermittent-fasting-concept-illustration_51763853.htm#fromView=search&page=1&position=0&uuid=1065878d-1e6d-48c2-80f1-8b4e532f2d50