Belakangan ini diketahui E-sports atau elektronik sports semakin banyak digandrungi oleh masyarakat. E-sport adalah olahraga yang menggunakan game elektronik sebagai bidang kompetitif utama. Perkembangan E-Sport di Indonesia tergolong sangat masif. Salah satu faktor yang menyebabkan E-sport berkembang sangat cepat adalah besarnya hadiah yang ditawarkan untuk pemenangnya. Hal ini menjadikan banyak anak muda menekuni bidang ini, hingga menjadi atlet profesional.
Untuk menjadi mahir, para pemain E-sport menghabiskan waktu hingga lebih dari 12 jam di depan layar untuk berlatih. Selain itu, tingginya tekanan dan stress emosional saat turnamen juga menjadi sorotan. Hal ini menyebabkan aktivitas fisik yang kurang, pola tidur yang tidak teratur, diet yang tidak sehat, emosional yang tidak stabil, dan gaya hidup buruk lainnya. Kebiasaan seperti ini dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan seperti gangguan mata, gangguan postur tubuh, atau bahkan yang dapat mengancam jiwa seperti gangguan irama jantung atau disebut aritmia.
Apa itu Aritmia? Aritmia adalah gangguan irama jantung akibat impuls listrik di jantung tidak bekerja dengan baik. Jantung manusia normalnya akan berdenyut sebanyak 60–100 kali permenit dalam kondisi beristirahat. Denyut jantung tersebut normalnya berirama teratur. Penderita aritmia dapat merasakan detak jantungnya lebih cepat (takikardia), melambat (bradikardia), atau detak jantung yang tidak teratur. Gejala yang mungkin dirasakan oleh penderita aritmia adalah dada berdebar, nyeri dada, sesak nafas, lemas, pusing ataupun pingsan. Kematian mendadak merupakan akibat paling menakutkan dari aritmia. Faktor risiko umum terjadinya aritimia pada seseorang adalah memiliki penyakit tyroid, hipertensi, penyakit jantung iskemik, gagal jantung, kelainan pada katup jantung, atau penggunaan obat-obatan tertentu.
Bagaimana risiko aritmia di dunia E-sport?
Dalam beberapa tahun terakhir, dilaporkan beberapa kasus internasional yang membuktikan terjadinya aritmia jantung selama permainan pada pemain E-sport. Sedikitnya, 22 kasus dalam jurnal ilmiah telah dilaporkan adanya kematian mendadak akibat aritmia jantung saat bermain game elektronik ini. Game elektronik dapat menimbulkan risiko aritmia yang signifikan; hal ini dapat meningktakan resiko kematian pada anak-anak telah memiliki aritmia sebelumnya (namun sering kali tidak terdeteksi). Setelah penelitian lebih lanjut, sebagian besar dari kasus yang dilaporkan membuktikan bahwa penderita aritmia juga memiliki varian genetik yang mendukung untuk terjadinya aritmia.
Mekanisme yang menyebabkan aritmia jantung pada pemain E-sport masih belum sepenuhnya dipahami. Diketahui bahwa permainan E-sport meningkatkan denyut jantung peserta yang tidak memiliki diagnosis aritmia sebelumnya. Diduga, stress mental dan emosi yang ekstrem saat permainan mengubah elektrofisiologi atau kelistrikan jantung. Fakta ilmiah menunjukkan, bahwa kegembiraan yang ekstrem ditambah tekanan emosional dengan pelepasan adrenalin memicu kejadian aritmia selama bermain game elektronik. Hal ini didukung dengan fakta bahwa kejadian aritmia sering terjadi saat emosi yang meningkat ketika bermain e-sport, seperti saat pemain akan menang atau sebaliknya saat detik-detik mengalami kekalahan.
Cara Menjaga kesehatan pemain E-sport untuk meminimalisir ancaman aritmia
1. Manajemen faktor risiko aritmia
Seseorang dapat memiliki kemungkinan terjadinya aritmia jika mempunyai beberapa faktor risiko diantaranya memiliki tekanan darah tinggi, kadar kolestrol yang tinggi, berat badan yang berlebih, dan merokok. Jika ingin terhindar dari aritmia, maka faktor-faktor tersebut juga harus dihilangkan. Kontrol terhadap tekanan darah dan kadar kolestrol, mempertahankan berat badan ideal, dan menghindari rokok adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk pencegahan.
2. Latihan Fisik
Pemain E-sport harus memastikan mereka menjaga kesehatan tubuh dengan berbagai latihan fisik. Sebagian besar pemain E-sport akan menghabiskan waktu di depan layar hingga berjam-jam, tanpa aktivitas fisik yang cukup. Rutin berolahraga seperti berlari atau berenang, dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan memperkuat sistem kardiovaskular. Kegiatan fisik ini juga dapat membantu mengurangi kelelahan dan stress yang dapat menjadi pemicu aritmia jantung.
3. Memperhatikan Pola Tidur
Kurang tidur dapat meningkatkan risiko stress dan mempengaruhi sistem kardiovaskular. Mengatur jadwal tidur dan menjaga kualitas tidur adalah langkah penting untuk menjaga sistem kardiovaskular agar terhindar dari aritmia.
4. Manajemen Stress
Berdasarkan mekanisme terjadinya aritmia pada pemain e-sport, manajemen stress adalah hal yang sangat krusial. Aritmia pada pemain e-sport dipercaya dipicu oleh stres mental dan emosi yang ekstrem. Oleh karena itu, pemain e-sport harus mampu mengelola tekanan yang mungkin muncul selama bermain atau turnamen. Meditasi, teknik pernapasan, atau olahraga seperti yoga dapat membantu menenangkan pikiran dan menjaga keseimbangan mental, sehingga mengurangi risiko stress yang dapat memicu aritmia.
5. Manajemen Waktu Bermain
Pemain E-sport sering kali terus bermain tanpa istirahat yang cukup. Oleh karena itu, pemain e-sport harus dapat mengatur waktu bermain dan waktu beristirahat. Menerapkan jeda sekitar 10–15 menit setiap jamnya, dipercaya dapat membantu tekanan pada sistem kardiovaskular.
6. Pola Makan Seimbang dan Teratur
Pemain E-sports harus menjaga pola makan yang seimbang dan juga teratur. Konsumsi makanan bergizi dapat memberikan dukungan energi yang diperlukan tubuh, termasuk sistem kardiovaskular. Sehingga, kinerja jantung akan menjadi lebih optimal.
E-sport yang kini sudah dikenal luas, dapat berpotensi untuk menjadi olahraga yang digunakan untuk meraih banyak prestasi. Namun demikian, jika pola hidup tidak sehat diterapkan oleh para pemainnya, E-sport dapat menjadi olahraga yang mengancam terjadinya aritmia jantung yang dapat membahayakan para pemainnya. Tekanan stress dan emosional yang tinggi serta kelelahan fisik dapat memicu terjadinya gangguan irama jantung yang dapat berakibat fatal. Dengan menerapkan langkah-langkah diatas, para pemain E-sport dapat mengurangi risiko aritmia jantung dan menjaga kesehatan kardiovaskular mereka dalam jangka panjang. Keseimbangan antara kegiatan bermain dan kesehatan fisik serta mental merupakan kunci utama untuk memaksimalkan performa permainan.
Referensi :
Lawley C.M. Skinner J.R.Turner C.Syncope due to ventricular arrhythmia triggered by electronic gaming. N Engl J Med. 2019; 381: 1180-1181
American Heart Association. Prevention and Treatment of Arrythmia [Internet]. [cited 2024 Jan. 4]. Available from https://www.heart.org/en/health-topics/arrhythmia/prevention--treatment-of-arrhythmia
3. Lawle, C. M., Sanatani, S., Beach, C. M., Uhm, J.-S., Starling, L., Shah, M. J., et al. (2022). Life-threatening cardiac arrhythmia and sudden death during electronic gaming: An international case series and systematic review. Heart Rhythm, 1826-1833.
Sumber gambar: https://www.freepik.com/free-vector/esport-text-effect-editable-vector_29722847.htm#fromView=search&page=1&position=32&uuid=d21e6d65-a0dc-43cb-a22e-c48b2c992399