Rabu, 31 Juli 2024 13:44 WIB

Terapi Musik untuk Meningkatkan Kesehatan Mental

Responsive image
36
Promosi Kesehatan, Tim Hukum dan Humas - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Kesehatan mental adalah faktor penting dalam kehidupan manusia yang berpengaruh pada kualitas hidup mereka. Salah satu cara untuk mengatasi masalah kesehatan mental adalah melalui konseling dan terapi. Musik telah diakui sebagai salah satu media alternatif yang membantu individu dalam mengekspresikan dan mengatur emosi mereka. Namun, masih ada kekurangan dalam pemahaman tentang peran musik dalam konseling dan terapi. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang bagaimana musik dapat berperan dalam meningkatkan kesehatan mental, dengan fokus pada pendekatan terapi musik dalam berbagai konteks, termasuk pendekatan Logoterapi dan eksistensial. Penelitian mengenai peran musik dalam meningkatkan kesehatan mental tetap menjadi subjek yang signifikan dan esensial untuk diselidiki. Studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa terapi musik memiliki potensi besar sebagai sarana untuk meningkatkan kesehatan mental. Namun, masih ada banyak pertanyaan yang perlu dijawab, seperti bagaimana musik dapat membantu individu dalam mengekspresikan emosi yang mungkin sulit diucapkan secara verbal, serta bagaimana integrasi terapi musik dengan pendekatan terapi lainnya dapat dilakukan secara efektif.

Peran Musik dalam Meningkatkan Kesehatan Mental

Teori psikoanalisis Sigmund Freud menggambarkan struktur kepribadian manusia terdiri dari tiga komponen utama, yaitu id, ego, dan super ego. Id merujuk pada bagian tidak sadar dari kepribadian yang mendorong individu untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar seperti makanan, minuman, dan dorongan seksual. Ego merupakan bagian sadar dari kepribadian yang berperan dalam menyeimbangkan kebutuhan-kebutuhan id dengan realitas sosial dan lingkungan sekitar. Super ego adalah bagian dari kepribadian yang terdiri dari nilai-nilai, norma-norma, dan moralitas yang dipelajari dari pengalaman dengan lingkungan dan masyarakat.

1. Teori psikoanalisis menyatakan bahwa ketidakseimbangan antara id, ego, dan super ego individu dapat menyebabkan kecemasan. Terapi musik dapat membantu individu mengekspresikan emosi mereka melalui musik yang memberikan saluran ekspresi yang aman dan terapeutik. Terapi ini juga mendukung individu dalam mengatasi kecemasan dengan meningkatkan kesadaran akan emosi mereka dan membantu mencapai keseimbangan yang lebih sehat antara id, ego, dan super ego.

2. Berbagai jenis musik dan aktivitas musik, seperti menyanyi, memainkan instrumen, atau mendengarkan musik yang dipilih dengan sengaja, dapat menjadi sarana bagi individu untuk mengekspresikan emosi yang sulit diungkapkan secara lisan. Hal ini juga bisa membantu mereka mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang diri sendiri dan tantangan-tantangan yang mereka hadapi. Melalui terapi musik, individu dapat mengembangkan kemampuan untuk mengatasi stres dan kecemasan, serta meningkatkan kesehatan mental secara menyeluruh.

3. Musik digunakan sebagai pengobatan alternatif untuk meningkatkan kesehatan mental individu dalam berbagai situasi. Terapi musik bertujuan untuk membantu individu mengungkapkan emosi yang sulit diucapkan dengan kata-kata, seperti kesedihan, kemarahan, atau rasa sakit. Musik juga dapat memicu kenangan dan pengalaman yang membantu individu mengeksplorasi perasaan mereka dan mencapai pemulihan psikologis.

4. Menurut teori psikodinamika, kesehatan mental dipengaruhi oleh hubungan antara tiga bagian kepribadian, yakni id, ego, dan super ego. Id mencerminkan dorongan-dorongan primitif dan naluri alami seseorang. Ego berfungsi sebagai penengah antara id dan realitas eksternal, sedangkan super ego mewakili norma dan nilai-nilai moral yang diterima individu dari lingkungannya dan telah diinternalisasikan.

5. Dalam terapi musik, musik digunakan sebagai sarana untuk mengakses dan mengelola berbagai aspek kepribadian. Melalui pengalaman musik yang mendalam, individu dapat memahami serta mengatasi konflik internal dan kesulitan emosional yang mungkin terkait dengan id, ego, dan super ego mereka. Pada awal sesi terapi musik, terapis akan membangun hubungan yang positif dengan klien dan menciptakan lingkungan yang aman serta terbuka untuk eksplorasi. Selanjutnya, terapis akan meminta klien untuk memilih musik yang mencerminkan perasaan dan pengalaman pribadi mereka. Terapis kemudian akan membantu klien dalam menggali makna serta emosi yang terkait.

 

Referensi :

Bensimon, M. 2022. Integration of Trauma in Music Therapy : a Qualitative Study. Psychological Trauma : Theory, Research, Practice, and Policy, 14(3), 367-376.

Freitas, C., Fernández, J. F., Pita, M. F., & García-Rodríguez, M. 2022. Music Therapy for Adolescents with Psychiatric Disorders : an Overview. Clinical Child Psychology and Psychiatry, 27(3), 895-910.

Habibi, M. A. M. 2022. Penanganan Kecemasan pada Anak Usia Dini Melalui Terapi Bermain.

Kavurmaci, M., Bingöl, N., & Tan, M. 2020. Effect of Music Therapy on Sleep Quality.