Senin, 29 Juli 2024 11:04 WIB

Holiday Heart Syndrome: Waspada Risiko Masalah Jantung saat Liburan

Responsive image
48
dr. Tommy - RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta

Selama musim liburan, banyak orang cenderung mengubah kebiasaan mereka, terutama dalam hal pola makan dan aktivitas fisik. Kebiasaan makan berlebihan dan konsumsi makanan yang tinggi lemak dan gula sering menjadi ciri khas liburan, yang dapat berkontribusi pada peningkatan berat badan dan risiko penyakit terkait obesitas. Selain itu, liburan seringkali diisi dengan aktivitas sosial yang melibatkan konsumsi alkohol yang berlebihan, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti Holiday Heart Syndrome.

Holiday heart syndrome (HHS) merujuk pada munculnya manifestasi gangguan irama atau aritmia jantung setelah periode konsumsi alkohol berlebihan, yang sering terjadi selama akhir pekan dan liburan. Hubungan antara aritmia jantung dan konsumsi alkohol berlebihan awalnya diperkenalkan oleh Ettinger dkk., yang mengamati 24 pasien yang dirawat di rumah sakit dengan fibrilasi atrium setelah melakukan konsumsi alkohol berlebihan selama akhir pekan. Studi berikutnya bahkan menunjukkan bahwa HHS juga dapat terjadi pada individu yang sesekali mengonsumsi alkohol berlebihan.

Dewasa ini, konsumsi alkohol memiliki dampak signifikan pada kejadian HHS. Di populasi masyarakat Barat, di mana konsumsi alkohol meluas, sekitar 53% warga Amerika melaporkan mengonsumsi alkohol secara teratur, dan 44% di antaranya mengonsumsi secara berlebihan yakni lima atau lebih minuman gelas dalam satu kesempatan. HHS menjadi salah satu masalah umum yang ditemukan di unit gawat darurat, dengan alkohol bertindak sebagai pemicu utama dari fibrilasi atrium pada 35 - 62% kasus, dengan gejala muncul terutama 12 hingga 36 jam setelah berhenti dari konsumsi alkohol berlebihan.

Mengapa Alkohol Meningkatkan Risiko Holiday Heart Syndrome?

Alkohol dapat memengaruhi jantung dengan beberapa mekanisme. Secara langsung, alkohol dapat merangsang jantung dan menyebabkan peningkatan detak jantung secara berlebihan melalui peningkatan aktivitas sistem saraf simpatis dengan penurunan periode refrakter atrium. Alkohol memiliki efek diuretik yang signifikan. Selain itu konsumsi alkohol secara berlebihan juga dapat menyebabkan kehilangan elektrolit intraseluler dan ekstraseluler, yang esensial untuk menjaga potensial istirahat membran yang akibatnya dapat meningkatkan otomatisme sel otot jantung (miokardium). Akumulasi metabolit etanol dalam jaringan miokardium dapat menyebabkan stres oksidatif dan kerusakan mitokondria yang pada akhirnya meningkatkan risiko gangguan irama jantung seperti fibrilasi atrium.

Gejala Holiday Heart Syndrome

  • Gejala dari HHS dapat bervariasi, tetapi beberapa gejala yang umum ditemukan meliputi:
  • Detak jantung yang tidak teratur (aritmia)
  • Jantung berdebar-debar atau berdenyut lebih cepat dari biasanya yang bersifat sementara atau  menetap
  • Kelelahan yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya
  • Nyeri dada atau rasa ketidaknyamanan di dada
  • Sesak napas
  • Perasaan ingin pingsan

Penggunaan jangka panjang alkohol juga sering dikaitkan dengan masalah kesehatan lain seperti penyakit liver kronis dan kardiomiopati terkait alkohol. Jika gangguan HHS ditemukan bersama kondisi penyakit lain maka dampak kesehatan yang lebih buruk dapat terjadi.

Bahaya Holiday Heart Syndrome

Jika tidak ditangani dengan optimal, HHS dapat mengakibatkan komplikasi bagi kesehatan tubuh, antara lain:

  • Gangguan irama jantung atau aritmia yang mengancam nyawa
  • Perkembangan penyakit menjadi fibrilasi atrium persisten dan kronis
  • Perkembangan penyakit menjadi kardiomiopati dilatasi dan gagal jantung kongestif
  • Stroke emboli dan tromboembolisme sistemik
  • Infeksi paru (pneumonia)
  • Kematian

Komplikasi yang timbul dapat bervariasi pada setiap individu tergantung dari riwayat penyakit jantung bawaan sebelumnya. Konsumsi alkohol secara jangka panjang meningkatkan risiko aritmia, kardiomiopati, dan penyakit liver kronis. Meskipun > 90% kasus HHS (fibrilasi atrium terkait alkohol) dapat membaik secara spontan, 20-30% kasus mengalami gejala berulang dalam 12 bulan.

Cara Mencegah Holiday Heart Syndrome

Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah HHS meliputi:

1. Batasi konsumsi alkohol

  • Konsumsi alkohol dengan bijak. Kenali batas diri dan hindari minum terlalu banyak dalam satu waktu.
  • Cobalah untuk mengganti minuman alkohol dengan pilihan non-alkohol atau air untuk menjaga keseimbangan tubuh.

2. Tetap terhidrasi dengan baik

  • Penting untuk minum cukup air selama liburan, terutama ketika sedang mengonsumsi alkohol.
  • Alkohol dapat menyebabkan dehidrasi, dan menjaga tubuh tetap terhidrasi dapat membantu mencegah HHS.

3. Jaga aktivitas fisik dan kelola stres

  • Olahraga teratur membantu menjaga kesehatan jantung. Sisipkan aktivitas fisik selama liburan, seperti berjalan-jalan atau bersepeda selama 30 menit per hari.
  • Gerakan sederhana dapat membantu mengimbangi efek negatif alkohol pada jantung.

4. Prioritaskan istirahat dan tidur yang cukup

  • Pastikan untuk mendapatkan cukup istirahat dan tidur selama liburan. Kurang tidur dapat meningkatkan risiko HHS.

5. Kenali batasan individu

  • Setiap orang berbeda, jadi kenali batasan tubuh dan toleransi terhadap alkohol.
  • Jangan terpengaruh oleh tekanan sosial untuk minum lebih dari kemampuan diri.

6. Memantau gejala yang dialami

  • Jika muncul gejala seperti detak jantung tidak normal, nyeri dada, atau gejala lain yang mencurigakan, segera konsultasi ke tenaga Kesehatan atau mencari bantuan medis terdekat.

7. Liburan yang seimbang:

  • Pilih aktivitas yang memberi kesenangan tanpa terlalu banyak berkaitan dengan alkohol. Liburan seimbang adalah kunci untuk menjaga kesehatan jantung. Nikmati momen bersama keluarga dan teman-teman tanpa harus bergantung pada alkohol.

Mengambil langkah-langkah sederhana ini dapat membantu menjaga kesehatan jantung diri kita selama liburan. Jadi, nikmati momen liburan dengan cerdas dan prioritaskan kesehatan masing-masing. Jika memiliki kekhawatiran atau muncul gejala yang tidak wajar, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan tenaga kesehatan.

 

Referensi:

Jain A, Yelamanchili VS, Brown KN, et al. Holiday Heart Syndrome. [Updated 2023 May 7]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537185/

Voskoboinik A, Prabhu S, Ling LH, Kalman JM, Kistler PM. Alcohol and Atrial Fibrillation: A Sobering Review. J Am Coll Cardiol. 2016 Dec 13;68(23):2567-2576. [PubMed]

Tonelo D, Providência R, Gonçalves L. Holiday heart syndrome revisited after 34 years. Arq Bras Cardiol. 2013 Aug;101(2):183-9. doi: 10.5935/abc.20130153. PMID: 24030078; PMCID: PMC3998158

Ettinger PO, Wu CF, De La Cruz C, Weisse AB, Ahmed SS, Regan TJ. Arrhythmias and the "Holiday Heart": alcohol-associated cardiac rhythm disorders. Am Heart J. 1978 May;95(5):555-62. [PubMed]

Sumber gambar: https://www.freepik.com/free-vector/realistic-travel-background-with-elements_20852675.htm#fromView=search&page=1&position=33&uuid=cfea47ef-53fb-4776-a480-92f02e2fc438