Senin, 29 Juli 2024 10:15 WIB

Hubungan Kopi dengan Berbagai Penyakit Jantung

Responsive image
100
dr. Hiradipta Ardining - RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta

Tidak dapat dipungkiri bahwa kopi adalah salah satu minuman paling populer di seluruh dunia. Konsumsi kopi yang luas ini menimbulkan perdebatan mengenai efeknya pada kesehatan, terutama pada kesehatan sistem kardiovaskular. Di masa yang lalu, terdapat kekhawatiran mengenai risiko potensial dari konsumsi kopi, seperti kelainan irama jantung dan peningkatan tekanan darah. Namun, dari penelitian-penelitian terbaru pemahaman mengenai efek kopi terhadap kesehatan sistem kardiovaskular ini menjadi lebih luas.

Efek Konsumsi Kopi pada Hipertensi

Hubungan antara konsumsi kopi dan hipertensi sudah lama menarik perhatian para peneliti. Meskipun studi lama menunjukkan adanya korelasi langsung antara konsumsi kopi dan peningkatan tekanan darah, penelitian-penelitian terbaru menunjukkan hal yang berkebalikan. Sebuah penelitian kohort besar yang dilakukan di Brazil menunjukkan bahwa konsumsi kopi dalam jumlah sedang/moderate (1-3 cup per hari) berasosiasi dengan penurunan risiko terjadinya hipertensi pada individu yang tidak pernah merokok, sedangkan pada perokok tidak terdapat penurunan risiko tersebut. Mekanisme yang mendasari hal tersebut diantaranya penghambatan penyerapan kembali air dan garam oleh ginjal, penurunan inflamasi, penurunan stres oksidatif, dan penghambatan sistem hormon renin-angiotensin-aldosteron (yang berhubungan erat dengan tekanan darah).

Efek Konsumsi Kopi pada Kadar Kolesterol

Hubungan antara konsumsi kopi dan kadar kolesterol juga merupakan topik yang banyak diteliti. Kopi yang tidak difilter mengandung komponen diterpenes sebanyak 7.2 mg setiap cup nya. Adanya komponen ini membuat kopi yang tidak difilter dapat meningkatkan kadar kolesterol total. Sebaliknya, kopi yang difilter dengan kertas akan kehilangan komponen minyak ini, dengan hanya 0.02 mg substansi per cup nya. Oleh karena itu, kopi yang di filter, yang tidak memiliki komponen ini, ditemukan berasosiasi dengan penurunan kadar kolesterol. Adanya komponen asam fenolat di kopi yang difiltrasi dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik) sehingga memiliki efek antiaterogenik.

Konsumsi Kopi dan Risiko Penyakit Jantung Koroner

Hubungan antara kopi dan penyakit jantung koroner bersifat kompleks dan masih menjadi subjek perdebatan. Beberapa studi menunjukkan peningkatan risiko penyakit jantung koroner dengan konsumsi kopi yang tinggi, sementara penelitian lain menunjukan tidak ada asosiasi yang signifikan.

Penelitian dari Rodriguez di tahun 2018 menunjukan kopi dalam jumlah sedang, berkisar antara 3-5 cup per harinya, bahkan berasosiasi dengan penurunan 15% risiko penyakit kardiovaskular, dan konsumsi dala jumlah yang lebih besar tidak meningkatkan risiko tersebut. Namun, pada studi oleh Zhou di tahun 2019, subjek yang tidak meminum kopi, pasien yang meminum kopi decaffeinated dan subjek yang meminum kopi dalam jumlah banyak (>6 cup per hari) memiliki kemungkinan mengalami penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi, yakni sebesar 11%, 7%, dan 22%, dibandingkan yang mengkonsumsi 1-2 cup kopi per harinya.

Dari sebuah meta-analisis dari 17 penelitian yang melibatkan 233.617 subjek, ditemukan bahwa terdapat peningkatan angka serangan jantung pada laki-laki yang mengkonsumsi >3 cup kopi per harinya, namun efek ini tidak ditemukan pada wanita. Perbedaan antara pria dan wanita ini juga terlihat pada penelitian lainnya. Penelitian oleh van Woudenbergh di tahun 2008 menunjukan penurunan kalsifikasi koroner yang signifikan pada lansia (usia rerata 64 tahun) wanita dengan konsumsi kopi sedang (3-4 cup per hari) dan tinggi (< 4>cup per hari) dibandingkan dengan konsumsi kopi <3>cup per harinya. Peneliti berspekulasi bahwa fitoestrogen pada kopi dapat meningkatkan jumlah estrogen secara parsial di wanita postmenopause, yang menyebabkan penurunan kejadian aterosklerosis. Fungsi fitoestrogen ini yang menjelaskan mengapa efek protektif kopi ini tidak terlihat pada pria.

Penelitian oleh Cornelis di tahun 2016 menunjukkan bahwa risiko terjadinya penyakit jantung berbentuk kurva J atau U pada subjek yang mengkonsumsi kopi yang tidak di filter. Cornelis et al berhipotesis bahwa bukan diterpenoid yang menentukan risiko penyakit jantung, melainkan komponen kafein pada kopi. Peneliti berhipotesis bahwa terdapat variasi gen yang dapat memetabolisme kafein dengan cepat dan ada yang memetabolisme kafein dengan lambat. Penelitian Cornelis mengindikasikan bahwa adanya korelasi positif antara konsumsi kopi dengan riisko serangan jantung hanya pada subjek yang memetabolisme kafein dengan lambat.

Konsumsi Kopi dan Hipertensi Berat

Sebuah penelitian di tahun 2022 mengeksplor mengenai efek konsumsi kopi pada individu dengan tekanan darah yang tinggi. Hasilnya menunjukkan bahwa konsumsi 2 cup atau lebih kopi per hari meningkatkan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular sebanyak dua kali lipat pada pasien dengan hipertensi berat. Namun, mengkonsumsi satu cup kopi per hari tidak meningkatkan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular pada level hipertensi apapun.

Hubungan antara konsumsi kopi dan kesehatan kardiovaskular bersifat kompleks dan multifaktorial. Konsumsi kopi dalam jumlah moderat berhubungan dengan berbagai manfaat, termasuk penurunan risiko hipertensi, namun efeknya terhadap penyakit jantung koroner masih inkonklusif. Tipe preparasi kopi, seperti filter atau tidak difilter, juga memainkan peran dalam menentukan efeknya terhadap kadar kolesterol dan properti aterogeniknya. Seperti komponen makanan lainnya, konsumsi dalam jumlah yang cukup adalah yang terbaik dalam konsumsi kopi. Pasien dengan hipertensi berat harus berhati-hati karena konsumsi kopi yang berlebihan dapat meningkatkan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami lebih dalam terkait mekanisme yang mendasari hubungan kopi dengan kesehatan jantung. Sebaiknya setiap individu tetap konsultasikan dengan dokter masing-masing terkait konsumsi kopi yang aman berdasarkan profil kesehatan masing-masing individu.

 

Referensi:

Mendoza MF, Sulague RM, Mendoza TP, Lavie CJ. Impact of Coffee Consumption on Cardiovasular Health. Ochsner J. 2023;23(2):152-158. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC10262944/

Newsroom American Heart Association. Drinking 2 or more cups of coffee daily may double risk of heart death in people with severe hypertension [Internet]. Dallas: AHA; 2022. [cited 2024 Jan 2]. Available from: https://newsroom.heart.org/news/drinking-2-or-more-cups-of-coffee-daily-may-double-risk-of-heart-death-in-people-with-severe-hypertension

Harvard. Drinking coffee linked to healthier hearts and longer lives [Internet]. Harvard Health Letter; 2023. [cited 2024 Jan 2]. Available from: https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/drinking-coffee-linked-to-healthier-hearts-and-longer-lives#:~:text=In a recent observational study,those who avoided the beverage.

European Society of Cardiology. Coffee drinking is associated with increased longevity [Internet]. ESC; 2022. [cited 2024 Jan 2]. Available from: https://www.escardio.org/The-ESC/Press-Office/Press-releases/Coffee-drinking-is-associated-with-increased-longevity

Sumber gambar: https://www.freepik.com/free-photo/coffee-with-cookies-near-unroasted-coffee-beans_1473699.htm#fromView=search&page=1&position=42&uuid=ebbd2a17-15ea-4a65-9231-f755907082fe