Jumat, 26 Juli 2024 15:37 WIB

Bagaimana jika Nilai Kolesterol Terlalu Tinggi?

Responsive image
11
dr. Lesi Kurnia Putri - RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta

Kolesterol berasal dari 2 sumber. Tubuh kita sendiri menghasilkan sejumlah kolesterol dan kolesterol dari  luar berasal dari sumber makanan hewan seperti daging, susu, telur atau apa pun yang terbuat dari makanan tersebut. Mengkonsumsi terlalu banyak makanan ini dapat meningkatkan jumlah total kolesterol dalam tubuh. Tubuh membutuhkan kolesterol agar dapat bekerja dengan baik, tetapi kelebihan kolesterol dapat mengendap di arteri pembuluh darah dan mendorong pembentukan endapan yang dikenal sebagai plak yang dapat bertambah besar seiring berjalannya waktu, proses ini disebut aterosklerosis. Sepotong plak bisa pecah dan gumpalan darah bisa terbentuk di permukaan plak yang terbuka. Gumpalan darah ini dapat menghalangi atau menurunkan aliran darah dan suplai oksigen ke jantung, otak dan bagian tubuh lainnya. Hal tersebut dapat menyebabkan serangan jantung. Salah satu cara terbaik untuk mengurangi risiko terkena serangan jantung adalah dengan mengontrol jumlah kolesterol dalam darah.

Jika ditemukan hasil pemeriksaan Profil Lipid yang tinggi maka diperlukan tindakan untuk mengembalikan ke nilai normal yaitu dengan melakukan modifikasi gaya hidup seperti diet jantung sehat, olahraga, pengelolaan berat badan, berhenti merokok dan pemberian obat-obatan. Setelah memulai modifikasi gaya hidup dan pengobatan, pemeriksaan Profil Lipid dapat di evaluasi setahun sekali.

Modifikasi Gaya Hidup, Seperti Apa yang Harus dilakukan ?

Diet jantung sehat dapat bertujuan untuk makan secukupnya tanpa memberatkan jantung, menurunkan berat badan jika gemuk dan mencegah atau menghilangkan penimbunan air atau garam. Syarat diet jantung sehat yaitu energi cukup untuk mempertahankan berat badan normal, protein cukup sebanyak 0,8 g/kg BB, lemak sebanyak 25-30?ri kebutuhan energi total, vitamin dan mineral cukup, hindari penggunaan suplemen Kalium, Kalsium dan Magnesium jika tidak dibutuhkan, garam sebanyak 2-3 g/hari, makanan mudah dicerna dan tidak menimbulkan gas, serat cukup untuk menghindari konstipasi, cairan cukup 2 liter/hari sesuai kebutuhan, bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit, di berikan dalam porsi kecil.

Aktifitas fisik yang dapat dilakukan seperti olahraga. Bertambah lama berolahraga tidak selalu memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan yang berolahraga dengan waktu singkat. Olahraga yang baik dapat dilakukan selama 30-60 menit per tiap latihan, hindari cedera akibat intensitas dan durasi latihan, perhatikan tingkat kemampuan awal untuk menyesuaikan jenis olahraga yang akan dilakukan, 3-5 kali per minggu dengan melakukan olahraga aerobik dan anaerobik dengan intensitas 60%-80% DJM (Denyut Jantung Maksimal) setelah melakukan latihan secara teratur, lakukan evaluasi dari hasil latihan.

Pengelolaan berat badan sebesar 10-15 ?pat menyebabkan perbaikan fungsi jantung untuk jangka panjang. Besarnya penurunan berat badan berhubungan dengan besarnya manfaat kardiovaskular. Persentase penurunan berat badan yang lebih tinggi berkaitan dengan perbaikan yang juga lebih besar dalam faktor risiko kardiovaskular. Misalnya Penurunan berat badan sebesar 5% telah terbukti mengurangi hipertensi dan hiperglikemia. Penurunan berat badan sebesar 5-10% menghasilkan perbaikan dalam profil lipid dan dapat mencegah perkembangan diabetes melitus tipe 2. Penurunan berat badan sebesar 10-15% mengurangi risiko kejadian kardiovaskular. Penurunan berat badan lebih dari 15?pat menurunkan risiko diabetes melitus tipe 2, perbaikan dalam gagal jantung dan penurunan kematian kardiovaskular.

 

Referensi:

Expert Panel on the Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Cholesterol in Adults. Executive summary of the third report of the National Cholesterol Education Program (NCEP) Expert Panel on Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Cholesterol in Adults (Adult Treatment Panel III). JAMA. 2001; 285: 2486–2497.

Mosca L, Appel LJ, Benjamin EJ, et al. Evidence-based guidelines for cardiovascular disease prevention in women. Circulation. 2004; 109: 672–693.

Ridker PM. C-reactive protein: a simple test to help predict risk of heart attack and stroke. Circulation. 2003; 108: e81–e85

Yannakoulia M, Panagiotakos D. Weight loss through lifestyle changes: Impact in the primary prevention of cardiovascular diseases [Internet]. Heart. BMJ Publishing Group Ltd and British Cardiovascular Society; 2021 [cited 2023 Sep 13]. Available from: https://heart.bmj.com/content/107/17/1429

Maintain weight and Lower Heart Disease Risk [Internet]. www.heart.org. 2022 [cited 2023 Sep 13]. Available from: https://www.heart.org/en/healthy-living/go-red-get-fit/maintain-weight-lower-heart-disease-risk\

Sumber gambar: https://www.freepik.com/free-photo/blood-cholesterol-report-test-healthcare_16459683.htm#fromView=search&page=1&position=2&uuid=334bb92a-4a11-4b25-a785-c6e3de58bf1d