Sindrom Brugada, sebuah kondisi langka namun berpotensi fatal yang terkait dengan kematian jantung mendadak, semakin menjadi sorotan dalam dunia kesehatan. Sindrom ini terjadi ketika seseorang memiliki kelainan genetik pada jantung yang dapat menyebabkan gangguan pada ritme jantung, terutama pada bagian yang disebut ventrikel. Meskipun sindrom ini jarang terjadi, namun efeknya dapat mengancam nyawa tanpa peringatan. Gejalanya seringkali tidak terdeteksi atau diabaikan karena seringnya terjadi pada orang yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung. Berikut merupakan beberapa informasi terkait sindrom Brugada, yang meliputi penyebab, gejala dan risiko, pengelolaan, dan pencegahannya.
Apa Itu Sindrom Brugada?
Sindrom Brugada adalah kondisi langka di mana seseorang memiliki struktur genetik yang mengganggu aliran listrik normal dalam jantung. Hal ini dapat menyebabkan detak jantung yang tidak teratur, yang dalam beberapa kasus bisa sangat berbahaya. Pada sindrom ini, terjadi ketidakseimbangan pada aliran ion dalam jantung yang dapat menyebabkan aritmia, yaitu kelainan irama jantung.
Gejala dan Risiko
Yang membuat sindrom Brugada sulit dideteksi adalah kurangnya gejala yang jelas. Beberapa orang mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda apa pun sebelum terjadinya aritmia yang serius. Namun, beberapa gejala yang mungkin muncul antara lain pingsan secara tiba-tiba atau detak jantung yang tidak teratur.
Penting untuk dicatat bahwa sindrom Brugada biasanya terjadi pada usia dewasa muda, tetapi bisa juga terjadi pada anak-anak. Orang-orang dengan riwayat keluarga yang memiliki sindrom ini berisiko lebih tinggi untuk mengalaminya.
Pengelolaan dan Pencegahan
Diagnosis sindrom Brugada biasanya dilakukan melalui tes elektrokardiogram (EKG) atau tes genetik. Namun, tidak ada pengobatan definitif untuk kondisi ini. Dokter mungkin merekomendasikan pemasangan alat pacu jantung atau tindakan pencegahan lainnya untuk mengurangi risiko komplikasi serius.
Sindrom Brugada adalah salah satu penyebab yang kurang dikenal dari kematian jantung mendadak. Karena gejalanya sering kali tidak terdeteksi atau tidak ada, penting untuk meningkatkan kesadaran akan kondisi ini di masyarakat. Konsultasi dengan dokter untuk evaluasi risiko secara pribadi dan langkah-langkah pencegahan adalah langkah yang penting dalam menjaga kesehatan jantung.
Pentingnya pemahaman dan kesadaran akan sindrom Brugada mendorong kampanye kesadaran masyarakat serta upaya pemeriksaan kesehatan yang lebih menyeluruh untuk mendeteksi kondisi ini secara dini. Mengingat pentingnya deteksi dini, para ahli menyarankan individu yang memiliki riwayat keluarga dengan gangguan jantung untuk melakukan konsultasi medis secara teratur guna memastikan deteksi dini dan langkah-langkah pencegahan yang tepat. Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan sindrom Brugada, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang lebih proaktif dalam menjaga kesehatan jantung, sehingga dapat mengurangi risiko kematian mendadak yang disebabkan oleh kondisi ini.
Referensi:
Li KHC, Lee S, Yin C, Liu T, Ngarmukos T, Conte G, Yan GX, Sy RW, Letsas KP, Tse G. Brugada syndrome: A comprehensive review of pathophysiological mechanisms and risk stratification strategies. Int J Cardiol Heart Vasc. 2020 Jan 21;26:100468. doi: 10.1016/j.ijcha.2020.100468. Erratum in: Int J Cardiol Heart Vasc. 2020 Dec 19;32:100699.
Aziz HM, Zarzecki MP, Garcia-Zamora S, Kim MS, Bijak P, Tse G, Won HH, Matusik PT. Pathogenesis and Management of Brugada Syndrome: Recent Advances and Protocol for Umbrella Reviews of Meta-Analyses in Major Arrhythmic Events Risk Stratification. J Clin Med. 2022 Mar 30;11(7):1912. doi: 10.3390/jcm11071912.
Sarquella-Brugada G, Campuzano O, Arbelo E, Brugada J, Brugada R. Brugada syndrome: clinical and genetic findings. Genet Med. 2016 Jan;18(1):3-12
Sumber gambar: https://www.freepik.com/free-vector/hand-drawn-red-thread-illustration_35458373.htm#fromView=search&page=1&position=18&uuid=b7829c63-c7e8-4a4e-9df6-9428d8c42737