Rabu, 24 Juli 2024 13:57 WIB

Mengenal Asma pada Anak

Responsive image
55
Lilin Krisnani, S. Kep., Ns. - RSUP dr. Sardjito Yogyakarta

Pengertian Asma

Penyakit asma merupakan salah satu penyakit kronis yang menyerang saluran pernapasan baik pada orang dewasa maupun anak-anak. Saat serangan asma terjadi, pasien mengalami kesulitan bernapas akibat saluran napas yang meradang dan mengalami penyempitan. Asma dapat membaik jika mendapatkan penangan yang tepat.

Penyebab Asma

Penyebab utama penyakit asma belum diketahui secara pasti tetapi asma dapat terjadi dengan berbagai macam pencetus. Anak dengan orang tua atau saudara yang memiliki riwayat asma memiliki risiko yang lebih besar mengalami asma dibandingkan yang tidak. Selain itu, dapat juga dipicu oleh kondisi lingkungan yang tidak bersih, reaksi alergi terhadap sesuatu, organ pernapasan yang belum terbentuk sempurna, infeksi virus serta obesitas.

Tanda dan Gejala Asma

Tanda dan gejala asma dapat berbeda-beda setiap orang. Serangan asma merupakan tanda dan gejala penyakit asma yang semakin memburuk bila tidak tertangani dengan tepat. Beberapa tanda dan gejala asma yang sering terjadi yaitu:

1.      Rasa sesak di dada.

2.      Batuk yang hilang timbul, memburuk saat malam hari.

3.      Sesak napas atau napas cepat, bahkan ketika beristirahat.

4.      Tampak pucat atau kebiruan saat sesak terjadi.

Penegakan Diagnosa Asma Pada Anak

Penegakan diagnosa asma pada anak cukup sulit, terlebih anak yang usianya masih muda.  Asma juga sering kali sulit terdiagnosa karena memiliki gejala yang mirip dengan penyakit lain. Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosa asma diantaranya rontgen, spirometri (pada anak yang masih sangat muda biasanya sulit dilakukan), pemeriksaan fisik, pemeriksaan riwayat kesehatan dan cek alergi.

Pengobatan Asma

Penyakit asma tidak dapat disembuhkan tetapi bisa dilakukan beberapa hal untuk mengurangi gejala asma. Ketika serangan asma terjadi dapat diberikan terapi inhalasi yang mengantarkan obat langsung ke saluran pernapasan dan paru-paru. Terdapat 2 jenis obat inhalasi yang dapat diberikan, yaitu jenis bronkodilator untuk melegakan saluran pernapasan dan jenis steroid untuk mengatasi inflamasi serta mencegah terjadinya serangan asma berat. Selain pengobatan, dapat juga dilakukan pencegahan dengan menghindari pencetus asma juga konsumsi obat untuk mencegah serangan asma yang terjadi menjadi semakin parah.

 

<!--[if supportFields]> BIBLIOGRAPHY  \l 1033 <![endif]--><!--[if supportFields]> BIBLIOGRAPHY  \l 1057 <![endif]-->

Referensi:

<!--[if supportFields]> BIBLIOGRAPHY <![endif]-->National Institutes of Health. 26. Asthma in Children. Januari 2024. Accessed Juli 12, 2024. https://medlineplus.gov/asthmainchildren.html.

Promosi Kesehatan, Tim Kerja Hukum dan Humas RSST. 2024. Asma pada Anak, Mari Kenali Pengobatannya. Januari 9. Accessed Juli 12, 2024. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3090/asma-pada-anak-mari-kenali-pengobatannya.

World Health Organization. 2024. Asthma. Mei 6. Accessed Juli 12, 2024. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/asthma.
<!--[if supportFields]><![endif]-->