Rabu, 24 Juli 2024 13:46 WIB

Luka Dekubitus: Penyebab, Gejala, dan Penanganannya

Responsive image
577
Ninik Asmiyati, S.Kep., Ners. - RSUP dr. Sardjito Yogyakarta

Apa Itu Dekubitus?

Dekubitus, atau luka tirah baring, adalah luka pada kulit dan jaringan di bawahnya yang disebabkan oleh tekanan berkepanjangan. Luka ini sering muncul pada area tubuh dengan tonjolan tulang seperti tumit, pergelangan kaki, pinggul, dan tulang ekor.

Gejala Dekubitus

Gejala dekubitus bervariasi sesuai derajat keparahannya:

  1. Derajat 1:Perubahan warna kulit, rasa sakit atau gatal.
  2. Derajat 2: Luka lecet atau terbuka pada area yang terkena.
  3. Derajat 3: Luka terbuka hingga lapisan kulit dalam.
  4. Derajat 4: Luka sangat dalam mencapai otot dan tulang.

Penyebab

Dekubitus terjadi karena tekanan yang mengurangi aliran darah ke kulit, gesekan antara kulit dan permukaan lain, serta pergeseran yang menyebabkan pengelupasan kulit. Tekanan terus-menerus terutama di area tanpa lapisan otot atau lemak yang baik seperti tulang belakang, tulang ekor, tulang belikat, pinggul, tumit, dan siku, membuat kulit rentan terhadap kerusakan.

Faktor Risiko

Faktor risiko meliputi imobilitas, inkontinensia, kurangnya persepsi sensorik, nutrisi dan hidrasi yang buruk, kondisi medis yang mempengaruhi aliran darah, usia lanjut, serta kebersihan kulit yang kurang baik.

Komplikasi

Komplikasi dari dekubitus meliputi:

  • Selulitis: Infeksi kulit dan jaringan lunak.
  • Infeksi tulang dan sendi: Infeksi dapat merusak tulang rawan dan jaringan.
  • Kanker: Luka yang tidak sembuh bisa menjadi karsinoma sel skuamosa.
  • Sepsis: Infeksi menyebar ke seluruh tubuh dan mengancam nyawa.

Pencegahan

  • Memeriksa kulit setiap hari untuk tanda-tanda luka.
  • Menjaga kebersihan dan perawatan kulit.
  • Mengubah posisi tidur setiap 2 jam.
  • Memastikan asupan gizi dan cairan yang cukup.
  • Menggunakan bantal atau kasur anti-dekubitus untuk mengurangi tekanan.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Jika luka tidak membaik dalam 24-48 jam atau terdapat tanda infeksi seperti demam, cairan dari luka, bau tidak sedap, rasa hangat, atau bengkak di sekitar luka, segera hubungi tenaga kesehatan.

 

Pengobatan

Perawatan dan penanganan yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi dan mempercepat proses penyembuhan luka dekubitus. Adapun manajemen luka dekubitus :

  • Menurunkan tekanan dan gesekan (mengubah posisi tubuh setiap 2 jam dan menggunakan bantalan khusus).
  • Membersihkan dan merawat luka (membersihkan dengan cairan salin dan menutup dengan kasa steril).
  • Mengangkat jaringan mati (dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk membantu pertumbuhan kulit baru).
  • Obat-obatan (obat antinyeri dan antibiotik).
  • Pembedahan untuk luka yang besar dan tidak sembuh dengan perawatan biasa.
  • Nutrisi (asupan protein dan vitamin A serta C untuk mempercepat pemulihan).

 

Referensi:

Zaidi, S., & Sharma, S. (2022). Pressure Ulcer. Retrieved 7 July 2022, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK553107/

G Langer, CS Wan, A Fink… - Cochrane Database …, 2024 - cochranelibrary.com Nutritional interventions for preventing and treating pressure ulcers,  Institute of Health and Nursing Sciences, Martin Luther University Halle-Wittenberg, Halle (Saale) akses https://doi.org/10.1002/14651858.CD003216.pub3

Repositioning for pressure injury prevention in adults, 2020, available akses https://doi.org/10.1002/14651858.CD009958.pub3

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi dan Tindakan Keperawatan Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

Tatiana V. Boyko,1,,2 Michael T. Longaker,1,,3 and George P. Yang1,,4,,5,*, 2018, Review of the Current Management of Pressure Ulcers available akses https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5792240/

Ahmad M. Al Aboud; Biagio Manna , 2023, Wound Pressure Injury Management, available from , https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532897/