Rabu, 24 Juli 2024 13:40 WIB

Kesemutan yang Berkepanjangan: Penyebab dan Penanganan

Responsive image
9
Ninik Asmiyati, S.Kep., Ners. - RSUP dr. Sardjito Yogyakarta

Mengenal Kesemutan

Kesemutan atau parestesia adalah sensasi abnormal pada kulit seperti mati rasa, terbakar, atau tertusuk tanpa penyebab jelas. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh tekanan pada pembuluh darah atau saraf, misalnya saat duduk bersila atau tidur dengan tangan tertekan. Kesemutan umumnya hilang dengan perubahan posisi. Namun, jika berlangsung lama, ini bisa menjadi tanda masalah medis serius.

Gejala Kesemutan

Parestesia biasanya terjadi pada jari-jari tangan dan kaki, tetapi bisa juga pada bagian tubuh lain. Sensasi yang dirasakan bisa berupa tertusuk benda tajam, panas, terbakar, mati rasa, atau seperti kesetrum.

Penyebab Kesemutan Berkepanjangan

  • Kesemutan kronis bisa disebabkan oleh berbagai kondisi medis, antara lain:
  • Cedera tulang belakang yang menyebabkan penekanan atau melukai saraf
  • Diabetes melitus (menyebabkan kerusakan saraf)
  • Gagal ginjal kronis, stroke, migrain, gangguan tiroid, hipertensi, hiperkolesterolemia
  • Multiple Sklerosis (gangguan saraf pada otak, mata, dan tulang belakang)
  • Sindrom Terowongan Karpal (enyempitan terowongan di pergelangan tangan yang menekan saraf median)
  • Kekurangan Vitamin dan Mineral (seperti vitamin B-12, potasium, kalsium, atau natrium)
  • Tekanan Akibat Tumor atau Infeksi
  • Virus Herpes Zoster menyebabkan kerusakan kulit dan saraf.
  • Obat-Obatan (beberapa obat kemoterapi, radioterapi, anti-HIV, alkohol, dan antibiotik dapat merusak saraf)
  • Gangguan Autoimun (Guillain-Barré Syndrome) yaitu kesemutan di ujung jari yang disertai kelemahan anggota gerak.

 

Pencegahan dan Pengobatan

Kesemutan jangka pendek bisa dicegah dengan:

- Mengubah posisi secara berkala.

- Menghindari sepatu hak tinggi dan pakaian ketat.

- Menghindari merokok, alkohol, dan beban berat.

- Olahraga teratur dan nutrisi seimbang.

- Mengontrol kondisi medis seperti hipertensi, diabetes, dan hiperkolesterolemia dengan obat sesuai anjuran dokter.

Jika kesemutan berlanjut dan tidak membaik dengan perubahan posisi, segera periksa ke dokter. Dokter akan melakukan anamnesa dan pemeriksaan laboratorium, termasuk ENMG, untuk menentukan penyebabnya. Terapi tergantung pada penyebab kesemutan, bisa termasuk obat antidepresan, kortikosteroid, gabapentin, atau pregabalin. Jika disebabkan oleh kekurangan vitamin, dokter akan menyarankan suplemen nutrisi atau vitamin. Kesemutan yang berkepanjangan perlu perhatian medis untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

 

Referensi :

https://www.webmd.com/brain/paresthesia-facts diakses 5 februari 2024

Justin O. Sevy; Reddog E. Sina; Matthew Varacallo, Carpal Tunnel Syndrome, 2023, https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448179/ diakses 5 Februari 2024

Reza Rachmantoko , Zamroni, Dessika Rahmawati et.,all, Diabetic Neuropathic Pain, 2021, DOI: 10.21776/ub.jphv.2021.002.01.3, diakses 5 Februari 2024

Sakarya University Training and Research Hospital, Clinic of Neurology, ?stanbul, Turkey Ba?kent University Hospital, Clinic of Neurology, Ankara, Turkey, A Rare Cause of Paresthesia: Hypophosphatemia, 2015