Selasa, 02 Januari 2024 13:34 WIB

Jaga Kesehatan Tubuh dengan Menjaga Kesahatan Gigi dan Mulut

Responsive image
2362
Siti Aisyah, S.Kep.,Ns - RSUP dr. Sardjito Yogyakarta

Rongga mulut (Cavum Oris) merupakan bagian penting dari sistem pencernaan pada organ tubuh manusia. Manusia dapat hidup dan melakukan berbagai aktifitas karena didukung oleh anatomi tubuh yang baik, salah satunya anatomi gigi dan mulut. Kesehatan gigi dan mulut merupakan cerminan terhadap kesehatan diri kita, permasalahan di dalam rongga mulut sangat memengaruhi kesehatan tubuh, jika kesehatan gigi dan mulut tidak dijaga, risiko terhadap penyakit atau masalah kesehatan lainnya akan meningkat. Menurut Profesor Saymour dari Sir John Walsh Research Institute, Universitas Otago, New Zeland menyatakan bahwa “Anda tidak dapat memiliki kesehatan tubuh secara menyeluruh tanpa memiliki kesehatan rongga mulut yang baik, karena rongga mulut adalah bagian dari tubuh Anda”.

Gigi dan mulut merupakan bagian awal tubuh yang menerima makanan, cairan, dan juga salah satu organ yang terlibat dalam proses pencernaan. Kondisi mulut yang basah, gelap dan lembab sangat mendukung pertumbuhan dan perkembang biakan bakteri. Asam yang dibentuk oleh bakteri pada permukaan email menyebabkan gigi berlubang, gigi berlubang akan merusak pembuluh syaraf dan pembuluh darah sehingga menyebabkan abses gigi atau bahkan sampai menyerang organ tertentu yang terserang kuman dari gigi dan mulut. Beberapa penelitian juga bahkan menemukan bahwa kesehatan gigi dan mulut yang kurang terjaga dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit tertentu, seperti penyakit jantung, paru-paru, radang sendi dan kelainan pada kasus kehamilan. Berikut ini penjelasannya:

1.      Penyakit kardiovaskuler (Jantung)

Peradangan jaringan penyangga gigi (periodontitis) memiliki faktor resiko penyebab jantung koroner. Hasil penelitian juga menyatakan bahwa periodontitis sangat berkaitan dengan penyebab penyakit cerebrovascular (stroke) dan penyakit kardiovaskuler lainnya. Faktor lain yang berhubungan dengan penyakit kardiovaskular adalah adanya inflamasi (peradangan) kronis, infeksi metastatik dan cedera pembuluh darah akibat endotoksin yang dihasilkan oleh bakteri didalam rongga mulut. Mekanisme tersebut disebabkan karena pada pasien dengan periodontitis atau dengan tingkat kebersihan mulut yang rendah dapat menyebabkan keadaan yang disebut sebagai bakterimia (bekteri di dalam darah, khususnya bakteri Streptococcus viridans). Beberapa respon tersebut dapat menyebabkan aterogenesis (kelainan dinding pembuluh darah akibat luka) yang dapat berakibat terjadinya penumpukan plak (thrombus) pada permukaan pembuluh darah sehingga aliran darah menjadi terhambat sehingga meningkatkan resiko terjadinya stroke dan serangan jantung (akibat iskemia).

2.      Penyakit Paru-paru

Salah satu penyakit paru-paru adalah Pneumonia. Pneumonia adalah penyakit radang paru-paru yang dapat disebabkan oleh infeksi jamur, bakteri, virus dan parasit. Rongga mulut merupakan tempat masuknya bakteri kedalam paru-paru melalui trakea, agrerasi berbagai macam jenis bakteri dapat membentuk plak pada saluran pernafasan seperti, Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Porphyromonas gingivalis dan Aagregibacter actinomycetemcomitans. Bakteri rongga mulut dapat mengeluarkan beberapa jenis enzim yang dapat membantu perlekatan pada permukaan lapisan mukosa saluran pernafasan. Sehingga akan membuat jalur saluran pernafasan menjadi terhambat. Beberapa penelitian menyatakan bahwa pada perawatan intubasi endotrakeal meningkatkan resiko infeksi bekteri melalui jalur rongga mulut ke daerah pernafasan bagian atas. pasien dengan perawatan menggunakan ventilator ini akan meningkatkan resiko kematian jika memiliki kondisi kebersihan rongga mulut yang buruk.

3.      Radang Sendi

Radang sendi atau Rheumatoid Arthritis merupakaan peradangan pada membran sinovial pada sendi yang dapat mengganggu fungsi kerja dari sendi. Secara umum radang sendi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti autoimun, hormone, makanan, infeksi, rokok dan interaksi antigen dan antibodi. Peradangan jaringan penyangga gigi dapat memicu munculnya respon peradangan dari sistem imun (limfosit T dan B, netrofil dan monosit) dengan mengeluarkan produk berupa sitokin yang dapat menyebabkan terjadinya peradangan sendi. Beberapa penelitian menyatakan bahwa terdapat DNA bakteri rongga mulut pada sampel serum dan cairan sinovial pada pasien radang sendi. Bakteri tersebut antara lain P. gingivalis, P. intermedia, B. forsythus.

4.      Kelainan Pada Kasus Kehamilan

Kasus persalinan yang paling banyak terjadi adalah bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Periodontitis merupaka faktor resiko yang dapat menyebabkan kelainan pada kasus kehamilan seperti BBLBR. Hal ini disebabkan karena adanya penyebaran bakteri, penyebaran produk respon peradangan, respon imunitas janin dan ibu (feto-maternal) terhadap bakteri rongga mulut. Penyebaran bakteri berawal dari sirkulasi darah (bakterimia) lalu masuk ke cairan ketuban (amnion) dan menginfeksi membran plasenta (chorioamniotik). Beberapa jenis bakteri yang dapat menyebabkan peradangan tersebut antara lain, Bergeyella, Eikenella, F. nucleatum dan P. gingivalis. Selain itu bakteri tersebut dapat menginfeksi rahim ibu (uterus) sehingga menyebabkan peradangan yang memicu timbulnya produk sitokin atau proses sintesis metalloprotease juga mengaktivasi netrofil yang dapat menyebabkan kelahiran premature.

 

Untuk mencegah timbulnya masalah kesehatan pada gigi dan mulut tersebut, berikut berbagai cara yang bisa dilakukan:

1.      Menggosok gigi minimal 2x sehari (pagi setelah makan dan malam sebelum tidur)

Menyikat gigi sebaiknya jangan terburu-buru. waktu yang dibutuhkan sekitar dua menit untuk membersihkan gigi secara menyeluruh. Sikatlah gigi dengan lembut dengan gerakan melingkar bolak-balik untuk menghilangkan plak. Plak yang tidak dibersihkan bisa mengeras dan menyebabkan penumpukan karang dan gingivitis (penyakit gusi dini). Ingat, sikatlah bagian luar, dalam, dan permukaan gigi kamu yang sering digunakan untuk mengunyah.

2.      Bersihkan Lidah

      Saat membersihkan gigi, jangan lupa juga untuk membersihkan lidah dengan sikat gigi atau pembersih lidah. Pasalnya, plak juga bisa menumpuk di lidah kamu. Bila tidak dibersihkan, hal itu bisa menyebabkan bau mulut dan juga masalah kesehatan mulut lainnya. 

3.      Pilihan sikat gigi yang tepat

Pemilihan sikat gigi yang tepat merupakan langkah awal menjaga kesehatan gigi dan mulut Anda. Pilihlah sikat gigi yang memiliki bulu lembut sehingga nyaman digunakan. Selain itu, pastikan bulu pada sikat gigi yang Anda pilih memiliki ujung yang kecil membulat. Jika sudah tiga bulan digunakan, sebaiknya mengganti sikat gigi tersebut.

4.      Mengurangi makanan manis

Menjaga kesehatan gigi dan mulut juga dapat dilakukan dengan membatasi konsumsi minuman dan makanan manis, seperti minuman berenergi, bersoda, biskuit, roti, dan kue. Hal ini karena minuman maupun makanan manis yang dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan gigi berlubang.

5.      Tidak merokok dan mengonsumsi alkohol

Kandungan nikotin dan tar di dalam rokok dapat menyebabkan perubahan warna gigi. Kerugian lain jika Anda merokok adalah gigi menjadi rapuh dan mudah patah, serta meningkatkan risiko terkena kanker mulut. Oleh karena itu, hentikan kebiasaan merokok untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut.

6.      Melakukan flossing

Flossing atau membersihkan gigi menggunakan benang gigi perlu dilakukan setiap sehari sekali. Flossing dilakukan untuk membersihkan kotoran yang tidak terjangkau oleh sikat gigi.

Cara menggunakan benang gigi yaitu dengan melilitkan satu ujung benang di jari telunjuk tangan kanan dan satu ujung benang lainnya di jari telunjuk tangan kiri. Kemudian, jepit kedua ujung benang dengan jari telunjuk dan ibu jari. Biarkan benang tetap tegang dan bersihkan sela gigi satu per satu. Setelah itu, bisa menggunakan obat kumur dengan air garam, misalnya garam bambu, untuk membersihkan gigi dan mulut.

7.      Periksakan diri ke dokter gigi secara teratur

Kebiasaan sehari-hari yang lakukan di atas penting untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut secara keseluruhan. Disarankan untuk memeriksakan kesehatan gigi dan mulut ke dokter gigi tiap enam bulan sekali. Hal ini untuk mendeteksi lebih awal jika ada masalah pada gigi, gusi, maupun rongga mulut.

 

Menjaga kesehatan gigi dan mulut yang tepat sangat penting agar terhindar dari berbagai macam penyakit atau komplikasi yang disebabkan oleh buruknya kualitas oral hygiene seseorang. Menjaga kesehatan gigi dan mulut sebenarnya tidak sulit kuncinya adalah menjalani upaya-upaya diatas secara konsisten dan menjadikannya suatu kebiasaan atau bagian dari rutinitas sehari-hari untuk mecapai suatu kesehatan gigi dan mulut yang optimal. Dengan demikian akan meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan dan akan meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik sehingga kesehatan jasmani dan rohani seperti yang diharapkan akan tercapai.

 

Referensi:

Ulliana dkk (2023). Kesehatan Gigi dan Mulut. Purbalingga: Media Aksara

EMC Health Care, 13 Desember 2023. Ketahui Pentingnya Menjaga Kebersihan dan Kesehatan Gigi & Mulut. https://www.emc.id/id/care-plus/ketahui-pentingnya-menjaga-kebersihan-dan-kesehatan-gigi-mulut

KEMENKES, 13 Desember 2023. Pentingnya kesehatan gigi dan mulut. https://ayosehat.kemkes.go.id/pentingnya-kesehatan-gigi-dan-mulut