Banyak orang yang tidak dapat membedakan kanker mulut dengan sariawan dan radang tenggorokan. Hal ini terjadi karena gejala penderita kanker mulut hampir sama dengan sariawan ataupun radang tenggorokan. Kanker mulut adalah pertumbuhan sel secara abnormal yang terjadi pada jaringan epitel mukosa, seperti bibir, dinding mulut, lidah, langit-langit, gusi, dan lain sebagainya. Terdapat beberapa penyebab kanker mulut terjadi, salah satunya adalah merokok. Biasanya, gejala awal penyakit kanker mulut adalah munculnya luka pada jaringan tersebut namun tidak kunjung sembuh. Karena itulah, kanker mulut seringkali sulit dibedakan dengan sariawan atau radang tenggorokan. Sama halnya dengan kanker paru, kanker mulut juga sangat berbahaya dan perlu penanganan medis secara cepat dan tepat. Hal ini dikarenakan kanker mulut bisa menyebar ke seluruh rongga mulut dan tenggorokan, bahkan bisa menjangkiti area lain di kepala serta leher. Kanker mulut bisa menyerang lidah, bibir, gusi, pipi bagian dalam, langit-langit mulut, hingga tenggorokan. Penyebab kanker mulut diduga berkaitan dengan faktor keturunan, kebiasaan merokok, serta infeksi virus. Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), terdapat sekitar 650 ribu kasus penyakit kanker mulut yang ditemukan setiap tahun, dan lebih dari setengahnya berujung pada kematian akibat penyakit ini.
Penyebab Kanker Mulut
Penyebab kanker mulut adalah adanya mutasi DNA pada sel-sel di jaringan organ tubuh tersebut. Tidak jelas apa yang menyebabkan sel-sel di mulut mengalami mutasi, tetapi diketahui ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena kanker mulut. Selain adanya riwayat kanker di dalam keluarga, penyakit ini juga lebih berisiko terjadi pada orang-orang yang memiliki beberapa faktor risiko berikut :
1. Merokok
Tembakau merupakan faktor risiko terbesar penyebab kanker mulut. Mengisap rokok, cerutu, rokok pipa (cangklong), atau mengunyah tembakau dapat meningkatkan peluang untuk terkena kanker mulut antara 50 - 85%. Selain pada orang yang aktif merokok, risiko terkena kanker mulut ini juga bisa dialami oleh perokok pasif.
2. Sering Mengonsumsi Minuman Beralkohol
Orang yang sering minum alkohol dapat mengalami peningkatan risiko untuk terkena kanker mulut dan kanker tenggorokan hingga enam kali lipat jika dibandingkan orang yang menjalani gaya hidup sehat. Risiko tersebut akan jauh lebih tinggi jika ditambah dengan kebiasaan merokok.
3. Sering Terpapar Sinar Matahari
Paparan sinar matahari atau radiasi sinar ultraviolet (UV) yang berlebihan diduga bisa menjadi penyebab kanker mulut di daerah bibir. Hal ini lebih berisiko terjadi pada orang-orang yang banyak beraktivitas di bawah terik matahari.
4. Terinfeksi Human Papilloma Virus (HPV)
HPV jenis tertentu, terutama virus HPV tipe 16, dapat menyebabkan pertumbuhan jaringan yang tidak normal di dalam mulut. Hal tersebut bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker mulut. Anda bisa terinfeksi HPV saat melakukan aktivitas seksual, termasuk seks oral, dengan orang yang menderita HPV.
5. Kurang Menjaga Kebersihan Mulut
Kesehatan gigi dan mulut yang kurang terjaga turut berperan dalam menyebabkan terjadinya kanker mulut. Hal ini diduga berkaitan dengan luka dan peradangan kronis pada mulut akibat kurang terjaganya kebersihan mulut, sehingga sel-sel di dalam rongga mulut mengalami kerusakan.
6. Memiliki Pola Makan yang Kurang Baik
Ada penelitan yang mengungkapkan bahwa pola makan yang tidak sehat, seperti jarang mengonsumsi buah dan sayur, diduga dapat meningkatkan risiko terkena kanker mulut. Risiko ini dapat dikurangi dengan menerapkan pola makan sehat bergizi seimbang.
7. Menderita Penyakit Tertentu
Beberapa kondisi, seperti leukoplakia, erythroplakia (munculnya bercak merah di dalam rongga mulut), dan tumor kelenjar air liur, diduga dapat meningkatkan risiko kanker mulut. Selain itu, infeksi HIV dan virus Epstein-Barr (EBV) juga dapat menyebabkan sel-sel di dalam mulut mengalami perubahan sifat menjadi sel ganas.
Gejala Kanker Mulut
1. Terdapat sariawan atau luka di rongga mulut yang berulang dan tidak kunjung sembuh sampai lebih dari 2 minggu.
2. Sariawan disertai dengan perdarahan.
3. Munculnya bercak merah atau putih di rongga mulut.
4. Munculnya benjolan atau penebalan di dinding mulut yang tidak hilang dalam waktu lama.
5. Mati rasa dan nyeri di mulut.
6. Kesulitan menggerakkan lidah atau rahang.
7. Nyeri hebat di tenggorokan dan telinga.
8. Kesulitan untuk menelan dan berbicara.
9. Penurunan berat badan secara drastis tanpa sebab yang jelas.
Pemeriksaan Kanker Mulut
1. Umumnya, dokter akan mendeteksi kanker mulut melalui serangkaian pemeriksaan.
2. Wawancara medis : dokter akan menanyakan keluhan dan gejala yang dialami oleh pasien.
3. Pemeriksaan fisik : dokter akan melihat dan meraba bagian mulut pasien. Selain itu, dokter juga akan memeriksa area sekitar kepala, leher, dan wajah untuk mencari tanda potensi prakanker atau penyebaran kanker seperti pembengkakan kelenjar getah bening.
4. Biopsi sikat : prosedur pengikisan area yang dicurigai kanker menggunakan spatula atau sikat kecil untuk diperiksa melalui tes laboratorium.
5. Biopsi sayatan : prosedur pengambilan potongan kecil dari jaringan yang dicurigai kanker untuk diperiksa melalui tes laboratorium.
6. Laringoskopi tidak langsung: pemeriksaan tenggorokan, bagian laring, dan pangkal lidah oleh dokter menggunakan cermin kecil.
7. Laringoskopi langsung : pemeriksaan area mulut dan tenggorokan yang tidak terlihat dengan menggunakan alat endoskopi (tabung tipis yang dilengkapi oleh lampu dan lensa).
8. Pemeriksaan penunjang radiologis seperti CT scan atau MRI bagian kepala - leher.
Referensi :
Rahmi Amta, dkk. 2022. Pelatihan Deteksi Dini Kanker Mulut dengan SAMURI pada Komunitas Penyintas Kanker Love and Healthy Tangerang. Universitas Prof Dr Mustopo Jakarta.
Amtha, R. 2019. Hak Cipta : Buku saku Periksa Mulut Sendiri (SAMURI). No. Permohonan EC00201949195, No. Pencatatan 000149062.
Guidry, J.T., Birdwell, C.E., & Scott, R.S. 2018. Epstein-Barr Virus in the Pathogenesis of Oral Cancers. Oral Diseases. 24(4), Pp. 497-508.
Jacob, et al. 2018. Impact of Tobacco Smoking on the Risk of Developing 25 Different Cancers in the UK : A Retrospective Study of 422,010 Patients Followed for up to 30 Years. Oncotarget. 9(25), Pp.17420-17429.
American Cancer Society. 2021. What Causes Oral Cavity and Oropharyngeal Cancers. American Society of Clinical Oncology. 2021. Oral and Oropharyngeal Cancer : Risk Factors and Prevention.
National Institutes of Health. 2019. U.S. National Library of Medicine MedlinePlus. Oral Cancer.